Jalan-Jalan ke Kota Lama
Hawe Pos Edisi 14/Mei/2006Pengantar Redaksi SABTU, 8 April 2006. Sinar matahari belum begitu terik. Sebuah mobil mikrolet berwarna kuning tua menuju taman yang berada di samping sebuah bangunan tua. Sejurus kemudian, puluhan orang telah duduk lesehan di kompleks taman itu. “Silakan sekarang kalian mencari berita di sekitar kompleks Kota Lama ini. Apapun bisa dijadikan berita. […]
Surat Pembaca
Sekadar Curhat Setelah belajar selama hampir tiga tahun di Jurusan Sastra Indonesia, saya merasa tak mendapat sesuatu yang berarti. Rasanya otakku kosong. Benarkah karena saya termasuk golongan mahasiswa yang malas? Mungkin. Ataukah bodoh? Mungkin juga. Tapi setelah berbincang-bincang dengan kawan-kawan, ternyata mereka merasakan hal yang sama. Apakah karena teman-teman saya malas belajar ataukah bodoh? Masih […]
Berhijrah dari KKN
KKN dianggap tidak efektif karena lebih menargetkan pada pembangunan fisik. Untuk pertama kalinya, Fakultas Sastra melaksanakan KKP sebagai pengganti KKN. Sudahkah KKP berjalan seperti yang diharapkan? Tabloid Hawe Pos, Edisi 14/Mei/2006Rubrik Cover Story SENIN, 5 DESEMBER 2005, sekitar pukul 09.00 WIB. Edi Susanto berangkat ke kampus. Mahasiswa jurusan Sastra Inggris angkatan 2002 itu sedang tak […]
Heboh Sastra Perempuan
Ketika pengarang perempuan muncul, benarkah pengarang laki-laki telah mati? Oleh Sundari Dewi NingrumReporter: Sundari Dewi Ningrum, Elisya BudiawatiTabloid Hawe Pos, Edisi 14/Mei/2006Rubrik Reporter Dari Lapangan SUATU hari di akhir tahun 1990-an, Dewan Kesenian Jakarta menyelenggarakan lomba penulisan fiksi. Bertindak sebagai juri adalah Sapardi Djoko Damono, Budi Dharma, dan Maman S Mahayana. Dari banyaknya naskah yang […]
Menciptakan Dunia Tidak Masuk Akal
Bagi Sapardi, menulis puisi adalah menciptakan dunia yang tidak masuk akal. Saat itu pula ia merasakan sudut-sudut yang luput dari teriak dan siul masa kecilnya mulai hidup kembali dalam kata-kata. Oleh Sundari Dewi Ningrum Tabloid Hawe Pos Edisi 14/Mei/2006Rubrik Ruang Sastra RUANG sidang Fakultas Sastra Universitas Diponegoro (FS UNDIP) mulai lengang. Para mahasiswa S2 Ilmu […]
Bukan Penantian Sia-Sia
Setelah lama menunggu, akhirnya surat ijin dari Dikti itu tiba juga.Oleh Wiwik HidayatiReporter Rose KR, Nila Diana W Tabloid Hawe Pos, Edisi 14/Mei/2006Rubrik Akademika SURAT itu bernomor 3025/D/T/2005. Bermodal surat ijin dari Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) tersebut, Fakultas Sastra (FS) dapat segera membuka jurusan S1 Ilmu Perpustakaan. Karena surat itu baru turun pada akhir Agustus […]
Ada Tomboi di Fakultas Sastra
Tomboi adalah pilihan hidup. Bahkan sebagian perempuan menjadikannya sebagai ideologi. Namun demikian tomboi pada dasarnya memilki sifat naluriah sama seperti umunya wanita. Oleh Tari Apriliya dan Rima Mayasari Tabloid Hawe Pos, Edisi 14/Mei/2006Rubrik Gaya Hidup Mahasiswa FENOMENA ketidaksesuaian prilaku dengan jenis kelamin seseorang bukan hal aneh sekarang. Lelaki yang menyerupai perempuan atau perempuan yang menyerupai […]
Tak Lekang oleh Waktu, Tak Lapuk oleh Usia
Meski telah dibangun lebih dari 150 tahun silam, Dibya Puri masih berdiri megah. Dengan bangunan yang eksotis dan keramahan karyawan, hotel ini berbeda dari yang lainya. Oleh Siti Andriyani Tabloid Hawe Pos, Edisi 14/Mei/2006 Rubrik Wisata Budaya PAGI beranjak siang. Terik matahari pagi mulai memancarkan sinar ultra violetnya. Sebuah mobil Daihatsu berwarna orange berhenti tepat […]
Masa Depan Sebuah Masa Lalu
Oleh Heri C Santoso* Tabloid Hawe Pos, Edisi 14/Mei/2006Rubrik Refleksi …tapi kerja belum selesaikita belum apa-apa. (Chairil Anwar) Seiring melenggangnya sang waktu, tak terasa kita telah sampai di penghujung hari ini. Siapapun akan bertanya pada diri sendiri, apa yang telah dilakukan sampai dengan detik ini. Apa yang telah diperbuat selama 24 jam, 30 hari, 4 […]
Jurnalisme Sastrawi, Narasi Bernasib Malang
Oleh Norma Atikasai Tabloid Hawe Pos Edisi 14/Mei/2006 JURNALISME SASTRAWI, Antologi Liputan Mendalam dan Memikat, adalah sebuah buku yang berisi mahakarya jurnalistik para wartawan Indonesia. Buku ini diterbitkan oleh Yayasan Pantau, berisi delapan kumpulan narasi yang beragam, dari cerita wartawan sampai teroris, dari Aceh sampai Ambon, dari Lhokseumawe sampai Manhattan. Semuanya diambil dari majalah Pantau […]