Aliansi Mahasiswa Undip siap aksi tolak SPI dan kenaikan UKT

Aliansi Mahasiswa Undip
mengadakan konsolidasi aksi menolak kenaikanUang Kuliah Tunggal (UKT) dan
pemberlakuan Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI) di Pendopo Student Center
Undip, Senin sore (4/4). Acara dihadiri lebih dari
seratus mahasiswa yang merupakan perwakilan
BEM tiap fakultas dan mahasiswa umum.
Kepala bidang Sosial-Politik BEM
Undip, Firdaus Silabi Attar, mengatakan bahwa aksi 
serentak akan dilaksanakan besok, selasa
(5/4)
. Aksi akan difokuskan
di masing-masing fakultas dari 06.00 hingga 14.00. Setelahnya,
aksi akan
dipusatkan
di Widya Puraya
untuk meyampaikan tiga tuntutan, diantaranya: transparansi pengalokasian dana
UKT 2016, menolak nominal kenaikan UKT dan menolakan pemberlakuan Sumbangan
Pengembangan Institusi (SPI).
Sempat
terjadi argumentasi dalam perumusan tuntutan dalam forum konsolidasi tersebut. Ketika
 
Samuel,
salah satu peserta yang hadir,
mengatakan bahwa tuntutan penolakan SPI tidaklah sesuai
sebab hal tersebut masih dalam tahap perencanaan dan belum disahkan. Ia justru
mengajukan tuntutan untuk

mencabut status Undip sebagai
PTN BH.
Menurutnya,
melihat kondisi saat ini, Undip belum mampu membiayayai operasionalnya secara mandiri.
Namun hal tersebut segera ditampik oleh Muhammad Hafiz,
Koordinator Bidang Internal BEM Undip.
Ia menyampaikan bahwa pembahasan statuta Undip  sebagai PTN
BH harus dicukupkan
karena tidak sesuai dengan konteks yang sedang dibahas.  “Kita fokus dulu nih
permasalahannya kawan-kawan. Sekarang kan kita di sini mengkaji
bahwasanya pengambilan sikap tetkait UKT, bukan PTN BH. Kalau misalnya kita
keberatan dengan status PTN BH, kita harus mengkaji lagi. Tapi masalahnya kita
sudah konsoloidasi teknis untuk aksi besok. Jangan sampe pergerakan kita salah.
Jangan sampe kajian kita salah. Konyol kita nanti
,ungkapnya.
Meski masih dalam tahap
pembahasan,
Aliansi Mahasiswa Undip bersepakat untuk menolaknya. Karena,
nominal SPI berkisar 10 hingga
250 juta rupiah dianggap akan memberatkan calon mahasiswa baru jalur mandiri.
Belum lagi,
nominal tersebut akan ditambah dengan

UKT
golongan 7 yang ditetapkan secara langsung ke mahasiswa jalur mandiri.
Selain di Undip, isu mengenai
problematika
PTNBH juga terjadi di
kampus-kampus lain seperti UI dan UGM. Hal ini, menurut Attar, juga menjadi pembahasan
utama di BEM Seluruh Indonesia (BEM SI). “Jadi untuk BEM SI sendiri
tanggal 2 mei akan mengadakan aksi terkait PTNBH, karena momennya hari
pendidikan.
Jadi kami di sini
terus mengebut kajiannya. Porosnya (kajiannya, red) ada di UNS,” ujar
Attar. 
(HW/ Friana & Qonita)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top