
Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Diponegoro (Undip), Jadug Trimulyo, mengecam pemberitaan media CNN Indonesia dan Viva.co.id yang salah menulis berita dengan judul bertuliskan ‘Poster Garudaku Kafir Dirancang Oleh Pengurus BEM Undip’ dan meminta media tersebut melakukan hak jawab yang telah diajukan.
“Kami tentu saja mengecam dan menuntut pihak CNN Indonesia dan Viva.news.co.id untuk memenuhi hak jawab yang kami ajukan dan melakukan pernyataan maaf kepada kami,” ujar Jadug dalam konferensi pers di gedung Widya Puraya, Senin (22/5).
Jadug menyatakan media tersebut harus melakukan minta maaf dan melakukan perbaikan berita yang telah ditulis.
“Dengan cara menyatakan permohonan maaf ke kami (BEM Undip) dan juga memperbaiki berita yang telah diwartakan sebelumnya,” ucapnya.
Senada dengan itu, Rektor Undip, Yos
Johan Utama mengatakan pelaku pemasangan poster bertuliskan ‘Garudaku Kafir’
bukan pengurus BEM Undip.
Johan Utama mengatakan pelaku pemasangan poster bertuliskan ‘Garudaku Kafir’
bukan pengurus BEM Undip.
“Mereka
ini bukan struktur BEM Undip, mereka hanya sebagian oknum yang ada di BEM Fisip
(Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik), tapi tindakan ini ilegal,“ ujar Yos kepada awak pers
ini bukan struktur BEM Undip, mereka hanya sebagian oknum yang ada di BEM Fisip
(Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik), tapi tindakan ini ilegal,“ ujar Yos kepada awak pers
Yos
mengatakan pemberitaan yang dibuat oleh berita tertentu, mungkin karena tidak
adanya pengalaman jurnalis di dunia kemahasiswaan jadi tidak mengetahui kalau
ada BEM tingkat fakultas.
mengatakan pemberitaan yang dibuat oleh berita tertentu, mungkin karena tidak
adanya pengalaman jurnalis di dunia kemahasiswaan jadi tidak mengetahui kalau
ada BEM tingkat fakultas.
“Karena
teman temen (Jurnalis) mungkin (ada yang) tidak punya pengalaman dari dunia kemahasiswaan, jadi kalau krungu (mendengar) BEM
ngono kuwi (kayak begitu) mesti
(pasti) BEM Undip, padahal ternyata dia tidak tau (kalau) ada BEM tingkat
fakultas” Ucap Yos.
teman temen (Jurnalis) mungkin (ada yang) tidak punya pengalaman dari dunia kemahasiswaan, jadi kalau krungu (mendengar) BEM
ngono kuwi (kayak begitu) mesti
(pasti) BEM Undip, padahal ternyata dia tidak tau (kalau) ada BEM tingkat
fakultas” Ucap Yos.
Ketika
ditemui oleh tim Hayamwuruk, Revan Ravanelly, Sekretaris Kabinet BEM Undip menuturkan BEM Undip telah melakukan
klarifikasi kepada kantor berita tersebut
dengan mengirim surat elektornik pada Jumat (19/5), namun karena tidak ada respon, pada
hari Minggu (21/5) BEM Undip memutuskan
melakukan hak jawab dengan mengirim surat email kepada media berita tersebut .
ditemui oleh tim Hayamwuruk, Revan Ravanelly, Sekretaris Kabinet BEM Undip menuturkan BEM Undip telah melakukan
klarifikasi kepada kantor berita tersebut
dengan mengirim surat elektornik pada Jumat (19/5), namun karena tidak ada respon, pada
hari Minggu (21/5) BEM Undip memutuskan
melakukan hak jawab dengan mengirim surat email kepada media berita tersebut .
Jadug pun berharap untuk media apapun dalam menyampaikan berita bisa berimbang dengan melihat fakta yang ada.
“Harapan kami kedepannya kantor berita apapun itu bisa dapat dengan berimbang bisa menyampaikan sesuatu sesuai dengan fakta yang ada,”tuturnya.

(HW/Ulil, Habib)