Ratusan masyarakat di
Semarang berkumpul di Tugu Muda Semarang dalam acara Ngabuburit Kebangsaan-Guyub Rukun Handarbeni, Kamis
(1/6/2017). Acara yang dimulai pada pukul 03.30 WIB merupakan pertama kalinya
digelar di Semarang. Koordinator acara, Setyawan Budi mengatakan acara ini digelar dalam rangka kelahiran hari
pancasila.
Semarang berkumpul di Tugu Muda Semarang dalam acara Ngabuburit Kebangsaan-Guyub Rukun Handarbeni, Kamis
(1/6/2017). Acara yang dimulai pada pukul 03.30 WIB merupakan pertama kalinya
digelar di Semarang. Koordinator acara, Setyawan Budi mengatakan acara ini digelar dalam rangka kelahiran hari
pancasila.
“Memperingati hari kelahiran Pancasila dan kebetulan
bertepatan dengan bulan puasa oleh karena itu kita adakan sekalian dengan
ngabuburit, sambil menunggu waktu berbuka kita bisa mengambil perunjukan
sendiri dari masing masing agama,” ujar Setyawan.
bertepatan dengan bulan puasa oleh karena itu kita adakan sekalian dengan
ngabuburit, sambil menunggu waktu berbuka kita bisa mengambil perunjukan
sendiri dari masing masing agama,” ujar Setyawan.
Walaupun sempat terkendala
hujan, namun menurut Setyawan, warga Semarang antusias dapat menghadiri
keseluruhan acara.
hujan, namun menurut Setyawan, warga Semarang antusias dapat menghadiri
keseluruhan acara.
Rangkaian acara ini dimulai
dengan menyanyikan lagu Indonesia raya, dilanjut dengan pementasan kesenian, orasi tokoh dan mewarnai patung garuda.
dengan menyanyikan lagu Indonesia raya, dilanjut dengan pementasan kesenian, orasi tokoh dan mewarnai patung garuda.
Hadir pula beberapa tokoh agama dan
masyarakat seperti Romo Aloys Budi
Purnomo, Gus Ubaidillah Achmad, Harjanto Halim, Yukitasih Probolini,
Julius Kardinal Darmaatmaja SJ Para tokoh tersebut turut memberikan orasi
tentang refleksi kebangsaan dan pentingnya menjaga pancasila.
masyarakat seperti Romo Aloys Budi
Purnomo, Gus Ubaidillah Achmad, Harjanto Halim, Yukitasih Probolini,
Julius Kardinal Darmaatmaja SJ Para tokoh tersebut turut memberikan orasi
tentang refleksi kebangsaan dan pentingnya menjaga pancasila.
Dalam orasinya Gus Ubaidilah Ahmad
menyampaikan pentingnya menjaga kebhinekaan bangsa Indonesia “Keberagaman
merupakan suatu takdir Allah swt yang harus kita nikmati bersama” ujarnya.
menyampaikan pentingnya menjaga kebhinekaan bangsa Indonesia “Keberagaman
merupakan suatu takdir Allah swt yang harus kita nikmati bersama” ujarnya.
Abdul Ghofar, mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo
Semarang yang merupakan peserta dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Semarang mengapresiasi acara ini karena dapat menyebarkan semangat
kebhineka an kepada masyarakat.
Semarang yang merupakan peserta dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Semarang mengapresiasi acara ini karena dapat menyebarkan semangat
kebhineka an kepada masyarakat.
“Kegiatan yang memiliki
substansi kebangsaan,nasionalisme, persatuan harus semakin sering diintensifkan
di Semarang,” tuturnya.
substansi kebangsaan,nasionalisme, persatuan harus semakin sering diintensifkan
di Semarang,” tuturnya.
Acara ini ditutup dengan
pembacaan kelima sila Pancasila oleh lima pemuda dari berbagai agama, dilanjut
dengan berbuka puasa bersama.
pembacaan kelima sila Pancasila oleh lima pemuda dari berbagai agama, dilanjut
dengan berbuka puasa bersama.
Acara ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat yang ada
di Semarang, seperti Persaudaraan Lintas Agama
(Pelita) Semarang, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) semarang , Komunitas Beda Itu
Biasa , EIN Institute ,Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (HIMKAHBUDHI),
Perhimpunan Pemuda Indonesia (Peradah), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia
(GMKI),Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Komunitas Gusdurian Semarang ,Lembaga Studi Sosial dan Agama (Elsa) Semarang.
(HW/Ulil)
di Semarang, seperti Persaudaraan Lintas Agama
(Pelita) Semarang, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) semarang , Komunitas Beda Itu
Biasa , EIN Institute ,Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (HIMKAHBUDHI),
Perhimpunan Pemuda Indonesia (Peradah), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia
(GMKI),Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Komunitas Gusdurian Semarang ,Lembaga Studi Sosial dan Agama (Elsa) Semarang.
(HW/Ulil)