![]() |
||
Dok. Hayamwuruk |
Ratusan warga yang
tergabung dalam Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK) melakukan
aksi Kenduri Lingkungan di depan kantor Gubernur Jawa Tengah, Selasa, (5/12/2017).
Mereka menuntut Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, untuk tidak memperpanjang
izin pendirian pabrik semen PT. Sahabat Mulia Sakti (anak perusahaan PT. Indocement
Tunggal Prakarsa Tbk yang saham kepemilikannya oleh HeidelbergCement AG yang berbasis di Jerman) di Pati.
tergabung dalam Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK) melakukan
aksi Kenduri Lingkungan di depan kantor Gubernur Jawa Tengah, Selasa, (5/12/2017).
Mereka menuntut Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, untuk tidak memperpanjang
izin pendirian pabrik semen PT. Sahabat Mulia Sakti (anak perusahaan PT. Indocement
Tunggal Prakarsa Tbk yang saham kepemilikannya oleh HeidelbergCement AG yang berbasis di Jerman) di Pati.
Gun Retno, koordinator
lapangan JMPPK, menjelaskan bahwa mereka telah bertemu dengan Presiden Jokowi,
(2/10/2017). Pertemuan itu menghasilkan kesepakatan untuk menunggu hasil dari Kajian
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS). Saat ini yang sudah selesai baru KLHS Tahap
1 tentang Rembang, (12 /4/2017), sementara KLHS Tahap 2 belum selesai.
lapangan JMPPK, menjelaskan bahwa mereka telah bertemu dengan Presiden Jokowi,
(2/10/2017). Pertemuan itu menghasilkan kesepakatan untuk menunggu hasil dari Kajian
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS). Saat ini yang sudah selesai baru KLHS Tahap
1 tentang Rembang, (12 /4/2017), sementara KLHS Tahap 2 belum selesai.
“Paling orak, Pak Ganjar menyampaikan (kepada PT
SMS) aku orak ngetokno izin sek, mergo KLHS durung rampung, (yang ke-)
dua di dalam dukungan AMDAL ada 67% warga Pati sing nolak,” tuturnya.
SMS) aku orak ngetokno izin sek, mergo KLHS durung rampung, (yang ke-)
dua di dalam dukungan AMDAL ada 67% warga Pati sing nolak,” tuturnya.
Ia menambahkan jika
dalam dokumen AMDAL terdapat 67% warga yang menolak, 13% tidak menjawab, dan
sisanya tidak ikut pihak semen maupun masyarakat. Hal inilah yang tidak menjadi
pertimbangan dalam pengadilan.
dalam dokumen AMDAL terdapat 67% warga yang menolak, 13% tidak menjawab, dan
sisanya tidak ikut pihak semen maupun masyarakat. Hal inilah yang tidak menjadi
pertimbangan dalam pengadilan.
Tahun lalu di tempat
yang sama, JMPPK melakukan aksi long march
dari Rembang ke kantor Gubernur Jateng. Aksi itu untuk menyampaikan supaya
Ganjar Pranowo mematuhi putusan Mahkamah
Agung untuk mencabut izin pendirian parbik semen di Rembang. Tapi saat ini, masyarakat
menyuarakan penolakan terhadap pendirian pabrik semen di Pati.
yang sama, JMPPK melakukan aksi long march
dari Rembang ke kantor Gubernur Jateng. Aksi itu untuk menyampaikan supaya
Ganjar Pranowo mematuhi putusan Mahkamah
Agung untuk mencabut izin pendirian parbik semen di Rembang. Tapi saat ini, masyarakat
menyuarakan penolakan terhadap pendirian pabrik semen di Pati.
“Maka dengan pengalaman itu (long march dari Rembang ke kantor
Gubernur), sebelum tanggal 8 Desember kami memang ingin ketemu Pak Ganjar untuk tidak dikeluarkan izin (pembaruan
tentang pendirian pabrik semen di Pati),” tambahnya.
Gubernur), sebelum tanggal 8 Desember kami memang ingin ketemu Pak Ganjar untuk tidak dikeluarkan izin (pembaruan
tentang pendirian pabrik semen di Pati),” tambahnya.
Sementara itu, Bambang
Sutikno, anggota JMPPK, dalam pers
release yang diterima oleh Hayamwuruk,
berharap, aksi Kenduri Lingkungan ini menjadi doa bagi masyarakat Indonesia
untuk menjaga kelestarian lingkungan supaya terhindar dari bencana.
Sutikno, anggota JMPPK, dalam pers
release yang diterima oleh Hayamwuruk,
berharap, aksi Kenduri Lingkungan ini menjadi doa bagi masyarakat Indonesia
untuk menjaga kelestarian lingkungan supaya terhindar dari bencana.
Dalam kegiatan “
Kenduri Lingkungan “ yang artinya selamatan lingkungan, Kami berdoa semoga
seluruh masyarakat Indonesia membuka hatinya, saling bahu membahu dan mengambil
peran yang sama untuk kelestarian lingkungan demi anak cucu mendatang. Agar
kita terhindar dari bencana dan agar
bisa tercipta “ Lestari Kendengku, Lestari Indonesiaku ,“ tulisnya.
Kenduri Lingkungan “ yang artinya selamatan lingkungan, Kami berdoa semoga
seluruh masyarakat Indonesia membuka hatinya, saling bahu membahu dan mengambil
peran yang sama untuk kelestarian lingkungan demi anak cucu mendatang. Agar
kita terhindar dari bencana dan agar
bisa tercipta “ Lestari Kendengku, Lestari Indonesiaku ,“ tulisnya.
(Hayamwuruk/ Iftaqul, Ulil, Dwi, Arun).