Dok. Hayamwuruk |
Aliansi
Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) melakukan aksi demonstrasi untuk menyambut
Dies Natalis Unnes ke-53 yang diadakan Kamis (1/3/18). Aksi dimulai pukul 07:00 WIB di jalan Simpang 7 kampus Unnes,
Sekaran.
Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) melakukan aksi demonstrasi untuk menyambut
Dies Natalis Unnes ke-53 yang diadakan Kamis (1/3/18). Aksi dimulai pukul 07:00 WIB di jalan Simpang 7 kampus Unnes,
Sekaran.
Aksi yang bertemakan Bentuk Duka Aliansi Mahasiswa Unnes tersebut merupakan
bentuk tuntutan agar ditegakkannya pendidikan tinggi yang terjangkau oleh setiap
golongan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
bentuk tuntutan agar ditegakkannya pendidikan tinggi yang terjangkau oleh setiap
golongan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Singgih Tri Nugroho, koordinator seruan refleksi Dies Natalis Unnes,
menuturkan, “Ulang tahun Unnes menjadikan momen ini selaras dengan aksi kita yakni
memberikan hadiah berupa do’a dan harapan kepada Unnes terkhusus pada pihak pengelola
sistem birokrasi yang ada di dalamnya. Sebagai perwujudan bentuk duka kepada kampus
yg mana konsep pendidikan dipertaruhkan dijadikan sebagai cita-cita untuk kemajuan
bangsa. Namun ketika melihat fakta banyak praktik komersialisasi pendidikan,”ujanya ketika dikonfirmasi Hayamwuruk melalui aplikasi chatting.
menuturkan, “Ulang tahun Unnes menjadikan momen ini selaras dengan aksi kita yakni
memberikan hadiah berupa do’a dan harapan kepada Unnes terkhusus pada pihak pengelola
sistem birokrasi yang ada di dalamnya. Sebagai perwujudan bentuk duka kepada kampus
yg mana konsep pendidikan dipertaruhkan dijadikan sebagai cita-cita untuk kemajuan
bangsa. Namun ketika melihat fakta banyak praktik komersialisasi pendidikan,”ujanya ketika dikonfirmasi Hayamwuruk melalui aplikasi chatting.
Pada press
release aksi tersebut ia menyesalkan bahwa saat ini kampus cenderung
seperti pabrik yang menghasilkan produk-produk siap kerja dan mengesampingkan
nilai-nilai moral, etika, dan kepekaan terhadap dinamika sosial.
release aksi tersebut ia menyesalkan bahwa saat ini kampus cenderung
seperti pabrik yang menghasilkan produk-produk siap kerja dan mengesampingkan
nilai-nilai moral, etika, dan kepekaan terhadap dinamika sosial.
Dalam press
release tersebut juga disebutkan bahwa sejak diberlakukan Uang Kuliah
Tunggal (UKT) pada 2013, Unnes masih memberlakukan pungutan-pungutan lain
diluar UKT seperti penarikan SPI/Dana Infaq dan Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Selain itu, penetapat golongan UKT pun dirasa masih kurang tepat.
release tersebut juga disebutkan bahwa sejak diberlakukan Uang Kuliah
Tunggal (UKT) pada 2013, Unnes masih memberlakukan pungutan-pungutan lain
diluar UKT seperti penarikan SPI/Dana Infaq dan Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Selain itu, penetapat golongan UKT pun dirasa masih kurang tepat.
Disisi lain, terdapat beberapa hal yang menjadi
keresahan mahasiswa. Yaitu minimnya transparansi
birokrasi kampus, terbatasnya ruang dialektika mahasiswa terhadap tema-tema tertentu,
dan beberapa praktek pembungkaman serta kriminalisasi terhadap mahasiswa.
keresahan mahasiswa. Yaitu minimnya transparansi
birokrasi kampus, terbatasnya ruang dialektika mahasiswa terhadap tema-tema tertentu,
dan beberapa praktek pembungkaman serta kriminalisasi terhadap mahasiswa.
Dibawah ini merupakan isi harapan Aliansi Mahasiswa Unnes
terhadap kampus:
terhadap kampus:
1. Mengembalikan semangat ketunggalan
UKT, tanpa adanya pungutan-pungutan lain.
UKT, tanpa adanya pungutan-pungutan lain.
2. Memberlakukan golongan UKT yang tepat sasaran.
3. Menjalankan pengelolaan UKT yang transparan.
4. Menghentikan praktik-praktik komersialisasi pendidikan.
5. Membuka mimbar akademik, kebebasan berkumpul,
berserikat dan menyatakan pendapat dimuka umum.
berserikat dan menyatakan pendapat dimuka umum.
6. Menjamin dan bertanggung jawab atas hak-hak tenaga
kerja dan mahasiswa sebagaimana mestinya.
kerja dan mahasiswa sebagaimana mestinya.
Reporter: Habib & Ulil
Editor: Dwi