Aksi Kamisan di depan Kantor Gubernur Jawa
Tengah, Kamis
(6/9/2018), kembali digelar dengan mengangkat tema “14 Tahun Merawat Ingatan”.
Tengah, Kamis
(6/9/2018), kembali digelar dengan mengangkat tema “14 Tahun Merawat Ingatan”.
Aksi yang diisi
dengan orasi, pembacaan puisi, dan teatrikal bertujuan untuk mengenang Munir Said Thalib yang merupakan aktivis
Hak Asasi Manusia (HAM).
dengan orasi, pembacaan puisi, dan teatrikal bertujuan untuk mengenang Munir Said Thalib yang merupakan aktivis
Hak Asasi Manusia (HAM).
Menurut Samuel
Bona Rajagukguk, salah satu
anggota Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Semarang, mengungkapkan Aksi Kamisan merupakan salah satu bentuk merawat ingatan terhadap peristiwa kelam masa lalu yang hingga saat ini masih belum terungkap. Salah satunya , kata Samuel, kasus pembunuhan Munir yang terjadi pada tanggal 7 September
2004, yang tewas karena diracun,
diatas pesawat
Garuda di ketinggian
10.700 meter.
Bona Rajagukguk, salah satu
anggota Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Semarang, mengungkapkan Aksi Kamisan merupakan salah satu bentuk merawat ingatan terhadap peristiwa kelam masa lalu yang hingga saat ini masih belum terungkap. Salah satunya , kata Samuel, kasus pembunuhan Munir yang terjadi pada tanggal 7 September
2004, yang tewas karena diracun,
diatas pesawat
Garuda di ketinggian
10.700 meter.
“Itu mirisnya, kenapa 14 tahun tidak ada pengungkapan terhadap kasus Munir ? Padahal, Tim Pencari Fakta (TPF) sudah ada kajiannya, dan Tim
Pencari Fakta itu hasilnya sampai sekarang tidak
tau dimana ?”, ujarnya.
Pencari Fakta itu hasilnya sampai sekarang tidak
tau dimana ?”, ujarnya.
Samuel mengatakan baginya Munir merupakan sebuah simbol
keberanian dan simbol dari penegakan hukum. Ia berharap
keseriusan pemerintah untuk mengusut
kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia.
keberanian dan simbol dari penegakan hukum. Ia berharap
keseriusan pemerintah untuk mengusut
kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia.
“Siapa sih Munir? Nah bagi kita, khususnya saya yang mahasiswa jurusan hukum, Munir adalah simbol dari keberanian, simbol dari penegakkan hukum,” ujar Samuel.
Reporter & Penulis : Marviyana
Editor : Ulil