Dokumentasi gambar : Official Account Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Diponegoro (Undip) |
Anggota Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Komite
Kota Semarang, Janua Adi, menyayangkan pernyataan sikap Badan Eksekutif Mahasiswa
(BEM) Universitas Diponegoro (Undip) atas tragedi penembakan pekerja di Papua di dalam
postingan Official Account (OA) Line BEM Undip, Minggu,
(16/12/2018).
Kota Semarang, Janua Adi, menyayangkan pernyataan sikap Badan Eksekutif Mahasiswa
(BEM) Universitas Diponegoro (Undip) atas tragedi penembakan pekerja di Papua di dalam
postingan Official Account (OA) Line BEM Undip, Minggu,
(16/12/2018).
Menurut Janua, pernyataan sikap BEM
Undip tersebut tidak memandang akar
permasalahan tentang sejarah rakyat Papua.
Undip tersebut tidak memandang akar
permasalahan tentang sejarah rakyat Papua.
“Sikap mengenai BEM Undip ini tidak
melihat akar persoalan yang terjadi di Nduga tidak terlepas dari persoalan
sejarah rakyat Papua itu sendiri. Proyek pembangunan dibangun adalah untuk
memperlancar eksploitasi sumber daya alam di Papua,”ujarnya saat diwawancarai Hayamwuruk ,
Rabu (19/12).
melihat akar persoalan yang terjadi di Nduga tidak terlepas dari persoalan
sejarah rakyat Papua itu sendiri. Proyek pembangunan dibangun adalah untuk
memperlancar eksploitasi sumber daya alam di Papua,”ujarnya saat diwawancarai Hayamwuruk ,
Rabu (19/12).
Janua memandang penggunaan istilah KKSB
(Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata) untuk menamai kelompok yang menembak
pekerja PT. Istaka Karya yang ditulis dalam kajian BEM Undip, merupakan upaya
yang dibangun pemerintah Indonesia untuk menyudutkan perjuangan Tentara Pembebasan
Nasional Papua Barat (TPNPB).
(Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata) untuk menamai kelompok yang menembak
pekerja PT. Istaka Karya yang ditulis dalam kajian BEM Undip, merupakan upaya
yang dibangun pemerintah Indonesia untuk menyudutkan perjuangan Tentara Pembebasan
Nasional Papua Barat (TPNPB).
“Kasus penembakan yang dilakukan oleh
TPNPB di Nduga, adalah benar-benar murni dari tentara. Dan istilah KKSB adalah
stigma yang dibangun oleh pemerintah Indonesia untuk menyudutkan perjuangan
TPNPB sebagai perjuangan kemerdekaan Papua Barat yang dirampas oleh
Indonesia,”ujarnya.
TPNPB di Nduga, adalah benar-benar murni dari tentara. Dan istilah KKSB adalah
stigma yang dibangun oleh pemerintah Indonesia untuk menyudutkan perjuangan
TPNPB sebagai perjuangan kemerdekaan Papua Barat yang dirampas oleh
Indonesia,”ujarnya.
Hayamwuruk mengkonfirmasi Sugeng Prianto, Ketua Bidang Sosial Politik (Sospol) BEM Undip
terkait postingan itu dan ia mengatakan akan memberikan jawabannya pada diskusi
yang BEM Undip adakan dengan mengundang AMP Komite Kota Semarang pada Kamis,
(20/12) pukul 9.00 WIB di Student Center, Kampus Undip, Tembalang.
terkait postingan itu dan ia mengatakan akan memberikan jawabannya pada diskusi
yang BEM Undip adakan dengan mengundang AMP Komite Kota Semarang pada Kamis,
(20/12) pukul 9.00 WIB di Student Center, Kampus Undip, Tembalang.
“Kebetulan besok (Kamis) pagi BEM Undip
mau mengadakan diskusi dengan teman-teman (Aliansi Mahasiswa) Papua. Jam 9 pagi
di Stundent Center. Monggo, datang nanti kita bisa sekalian diskusi sama-sama,” ujarnya ketika dikonfirmasi Hayamwuruk, Rabu (19/12)
mau mengadakan diskusi dengan teman-teman (Aliansi Mahasiswa) Papua. Jam 9 pagi
di Stundent Center. Monggo, datang nanti kita bisa sekalian diskusi sama-sama,” ujarnya ketika dikonfirmasi Hayamwuruk, Rabu (19/12)
Diakhir, Janua berharap persoalan di
Papua tidak bisa dilihat sekadar dari media mainstream
yang ada.
Papua tidak bisa dilihat sekadar dari media mainstream
yang ada.
“Berita di media mainstream mengenai realitas penindasan di Papua, sengaja tidak pernah diberitakan dan situasi penindasan di Papua sengaja diisolasi oleh militer Indonesia,”ujarnya.
Reporter : Qanish & Della