Seniman,
budayawan, pengajar sekaligus salah satu
perintis Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Hayamuruk Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Diponegoro (Undip) , Agus Maladi
Irianto meninggal dunia Jumat (15/3) pukul 03.25 di Rumah Sakit Kariadi Pav
Garuda dan dimakamkan di Pemakaman Keluarga Undip.
budayawan, pengajar sekaligus salah satu
perintis Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Hayamuruk Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Diponegoro (Undip) , Agus Maladi
Irianto meninggal dunia Jumat (15/3) pukul 03.25 di Rumah Sakit Kariadi Pav
Garuda dan dimakamkan di Pemakaman Keluarga Undip.
Agus
Maladi lahir di Wonosobo, 4 Agustus 1962
menyelesaikan pendidikan
sarjananya pada Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra yang sekarang Fakultas Ilmu
Budaya Undip tahun 1981, kemudian dilanjutkan pascasarjana dan doktoral di
bidang Antropologi Universitas Indonesia. Agus Maladi juga dipercaya menjabat sebagai Ketua Program
Studi Sastra Indonesia dan Dekan di FIB
Undip dan dikukuhkan sebagai guru besar pada tahun 2017.
Maladi lahir di Wonosobo, 4 Agustus 1962
menyelesaikan pendidikan
sarjananya pada Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra yang sekarang Fakultas Ilmu
Budaya Undip tahun 1981, kemudian dilanjutkan pascasarjana dan doktoral di
bidang Antropologi Universitas Indonesia. Agus Maladi juga dipercaya menjabat sebagai Ketua Program
Studi Sastra Indonesia dan Dekan di FIB
Undip dan dikukuhkan sebagai guru besar pada tahun 2017.
Dalam bidang seniman Agus Maladi pernah menciptakan karya diantaranya skenario film Di Balik Misteri Jathilan (2015), Ayah
(2016), kemudian skenario drama Opera Dukun Tiban. (1991). Pesta Pelangi (1995).
Kemudian pembuatan film dokumenter diantaranya Jelajah Budaya (2012), Dari Sini
Kita Mulai (2012). Tidak hanya itu, dalam bidang akademis penelitian yang
pernah dilakukan diantaranya adalah Model-Model Pengembangan Atraksi Kesenian
Tradisional Wonosobo, sebagai Strategi Pemahaman Wawasan Wisata Masyarakat
Lokal (2010) dan The Development of Jathilan Performance as an Adaptive
Strategy Used by Javanese Farmers (2015).
(2016), kemudian skenario drama Opera Dukun Tiban. (1991). Pesta Pelangi (1995).
Kemudian pembuatan film dokumenter diantaranya Jelajah Budaya (2012), Dari Sini
Kita Mulai (2012). Tidak hanya itu, dalam bidang akademis penelitian yang
pernah dilakukan diantaranya adalah Model-Model Pengembangan Atraksi Kesenian
Tradisional Wonosobo, sebagai Strategi Pemahaman Wawasan Wisata Masyarakat
Lokal (2010) dan The Development of Jathilan Performance as an Adaptive
Strategy Used by Javanese Farmers (2015).
Penghargaan yang pernah diterima Agus Maladi
Irianto diantaranya Dosen Teladan
Fakultas Sastra Univeritas Diponegoro (1992), Satya Lencana Satya 20
Tahun dari Presiden Republik Indonesia (2013), Penulis Skenario dan
Sutradara Film Pendek dan Dokumenter Terbaik, Kementerian Pendidikan Dan
Kebudayaan Republik Indonesia (2014) dan Nominator Sutradara
Film Anti Korupsi Terbaik Festival Komisi Pemberantasan Korupsi (2015).
Irianto diantaranya Dosen Teladan
Fakultas Sastra Univeritas Diponegoro (1992), Satya Lencana Satya 20
Tahun dari Presiden Republik Indonesia (2013), Penulis Skenario dan
Sutradara Film Pendek dan Dokumenter Terbaik, Kementerian Pendidikan Dan
Kebudayaan Republik Indonesia (2014) dan Nominator Sutradara
Film Anti Korupsi Terbaik Festival Komisi Pemberantasan Korupsi (2015).
Agus Maladi Irianto
bersama Irianto, Wisnu
Sujianto, Mohammad Kazunuddin, Agus Nuryatin, dan Widiyartono merupakan perintis
Lpm Hayamwuruk yang dulunya pada tanggal
6 Maret 1983 dengan nama MUTASI dan pada tahun
1985 berganti nama Hayamwuruk.
bersama Irianto, Wisnu
Sujianto, Mohammad Kazunuddin, Agus Nuryatin, dan Widiyartono merupakan perintis
Lpm Hayamwuruk yang dulunya pada tanggal
6 Maret 1983 dengan nama MUTASI dan pada tahun
1985 berganti nama Hayamwuruk.
Selamat jalan Agus Maladi
Irianto, semua jejak jasa dan karyamu
akan terus membumi dan menjadi bagian dari kami. Semangat
militansimu akan terus kita lanjutkan.
Irianto, semua jejak jasa dan karyamu
akan terus membumi dan menjadi bagian dari kami. Semangat
militansimu akan terus kita lanjutkan.
(Habib)