Perpustakaan Pesisir Teratai 414 Sebagai Media Pembelajaran Anak

Dok. Hayamwuruk

Ulil Abshor, warga Tambak Mulyo sekaligus
Humas dari
Kesatuan
Nelayan Tradisional Indonesia (
KNTI) mengatakan tujuan didirikannya Perpustakaan
Pesisir Teratai 414
ialah untuk
meningkatkan
mutu pendidikan
masyarakat
,
(khususnya anak-anak) di daerah Tambak Mulyo, Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan
Semarang Utara.
Hal ini dikare
nakan,
banyaknya warga golongan usia tua
yang buta huruf, dan anak-anak yang putus
sekolah. “
Perpustakaan
ini mudah-mudahan bisa mendorong pendidikan bisa sampai jenjang yang lebih
tinggi,” ujarnya saat ditemui tim Hayamwuruk
, di Perpustakaan Pesisir Teratai 414 pada
Sabtu (06/04/2019).

Perpustakaan
pesisir ini dibangun pada akhir tahun 2018 dengan bantuan berbagai pihak yaitu
, bantuan uang pembangunan dari Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Semarang
dan Wali Kota Semarang
, bantuan penyediaan rumah dari Wopit (nama salah satu warga),
dan
bantuan pengadaan buku oleh beberapa instansi.
“Buku
(disini) juga banyak dari
sumbangan instansi-instansi gitu, jadi kita buat proposal sama kasih selebaran
poster
(tentang perpustakaan)
gitu, kal
au
disini kemar
in
ada
(sumbangan buku dari)
dari Industry Power Gas dan Gramedia Pusat,” ujarnya.

Menurut
Ulil, saat ini penjagaan perpustakaan masih ia kelola seorang diri hingga
nantinya diadakan pertemuan perdana para Volunteer
pada Minggu, (14/4/2019) yang membahas pembagian tata kelola perpustakaan
seperti peminjaman buku dan pengajaran kepada anak-anak.

Mengenai
mekanisme peminjaman buku, sampai saat ini belum ada syarat-syarat khusus yang
berlaku. “N
anti kalau sudah tertata dan punya
organisasi di perpustakaan mungkin akan ada kartu perpustakaan sendiri untuk
syarat peminjaman buku,” tambah
Ulil.

Setiap
hari Senin
,
perpustakaan ini
juga
mengadakan kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan anak-anak. Mulai dari
tanya jawab, membacakan sebuah cerita, menebak gambar, dan bernyanyi bersama.  

Huzaima selaku
masyarakat sekitar
, menuturkan kegembiraannya
tentang keberadaan perpustakaan.
“Ada kemajuan, anak-anak bisa belajar,
yang biasanya sering bermain
,
sekarang jadi ke perpustakaan (buat baca-baca buku),”
tuturnya.

Reporter: Zanu
Penulis: Almas
Editor:
Qanish dan Ulil

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top