
Doc: LPM Hayamwuruk
Selasa (15/10/2019) – Bertempat di Open Theater, Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) Semarang, sebuah gerakan bernama “Solidaritas Dengan Suka Ria” (Solidaria) dengan tajuk #ReformasiDikorupsi ini menggelar acara penampilan musik dari musisi-musisi lokal yang bertujuan untuk menyadarkan masyarakat sekitar terkait kondisi sosial politik yang terjadi di Indonesia. Menurut Pupung Barokah, narahubung Solidaria, negara saat ini sedang dikuasai oleh sekelompok elit untuk kepentingannya sendiri.
“Seni itu kan jadi media yang fleksibel untuk menyampaikan sesuatu persoalan, apalagi kalo ngomong politik, itu kan banyak sekali orang yang belum tahu tapi sudah anti, belum tau tapi, ‘Ah bukan urusanku,’ padahal sebenernya, kalo ngomongin politik itu (kan) personal sekali,” ujar Pupung.
Hal yang menjadi sasaran Solidaria, bukan hanya isu Rancangan Undang-Undang (RUU) bermasalah yang menimbulkan aksi protes di berbagai kota hingga menimbulkan korban jiwa saja. Pupung juga mengungkapkan, para seniman dan musisi yang bergabung dalam acara malam itu adalah orang-orang yang telah lama terjun dalam gerakan untuk memrotes ketidakadilan yang berlangsung pada tingkat lokal (Semarang).
Masyarakat secara nasional cenderung menyerap informasi terkait isu nasional dengan hanya melihat apa yang terjadi di Jakarta. Kecenderungan ini merupakan salah satu yang tidak disetujui oleh gerakan ini. Menurut Pupung, “Konteks Lokal (seperti Semarang) itu jauh berbeda dengan Jakarta”.
“Bagaimana kita tetap bersolidaritas, berjejaring dengan semua isu-isu lokal ini, meskipun isu nasional ini menjadi isu yang sedang genting di Indonesia. Jadi kita tetap berbagi keresahan-keresahan lokal ini menjadi sesuatu yang bisa diperjuangkan bersama secara nasional,” tambah Pupung.
Gerakan ini memiliki tagline #SalingSapa dan #SalingJaga yang bertujuan untuk mengingatkan bahwa gerakan protes yang telah memiliki kesadaran bersama juga bisa terpecah-belah. “Mendisinformasikan sesuatu, membikin hoax, membikin propaganda” adalah cara-cara yang biasanya dilakukan untuk memecah belah gerakan.
Pupung melanjutkan, “Saling Sapa Saling Jaga” bertujuan untuk mengatasi upaya-upaya pemecah-belahan yang bisa saja terjadi di antara kita, “Walaupun kita udah bersatu nih, tapi hal itu terjadi,” tegasnya.
Reporter: Qanish, Ban, Aa
Penulis: Qanish
Editor: Della