Dok. Hayamwuruk
Semarang – (10/11/2019) Original Event of Japan in Indonesia (Orenji) tahun 2019 ini kembali dilaksanakan di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Diponegoro (Undip). Acara yang diselenggarakan oleh mahasiswa S1 Bahasa dan Kebudayaan Jepang serta mahasiswa D3 Bahasa Jepang FIB Undip tersebut dibagi menjadi dua acara, yang pertama adalah Orenji Edukasi yaitu perlombaan edukasi untuk siswa SMA/Sederajat tingkat nasional dan Orenji Main Event yaitu festival Jepang. Orenji Main Event berisi beberapa perlombaan, comic market, rumah hantu (obake yashiki) penampilan-penampilan seperti Taiko dan Odori, serta dimeriahkan oleh bintang tamu yakni Dejikai, Minerva Land, Noyushimi, Say!Won!, dan DJ Yochi.
Fannyza Milenia yang akrab disapa Mile, selaku ketua panitia menjelaskan bahwa pengunjung yang datang tahun ini menyentuh angka 6.314 pengunjung. Ia juga berkata bahwa persiapan panitia sudah dilakukan sejak bulan Mei lalu. Kendala paling besar yang didapat ada pada satu minggu sebelum acara, panitia baru mendapat pemberitauan adanya proyek pembangunan di sekitar wilayah FIB. Akan tetapi hal tersebut dapat diatasi sebelum hari pelaksanaan datang.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Orenji tidak lepas dari berbagai hiasan unik yang tersebar di berbagai sudut FIB. Ornamen-ornamen yang ada di tempat pelaksanaan acara rupanya memiliki makna tersendiri. Terlebih hiasan kuil yang memang menjadi salah satu pusat berfoto yang dituju pengunjung.
“Untuk kuil karena kita bilang Orenji itu Matsuri (festival yang berhubungan dengan keagamaan atau Tuhan) karena itu kita tambahkan kuil juga omikoshi (tandu suci). Selain itu penambahan kuil juga untuk memberikan wawasan tentang urutan atau tata cara berdoa di kuil orang Jepang,” jelas Mile saat ditemui oleh tim Hayamwuruk (10/11/2019).
Untuk seluruh ornamen, panitia mencari hiasan yang berhubungan dengan tema yakni “Meiji no Komorebi”, misalnya bunga wisteria yang banyak tumbuh saat Zaman Meiji, bunga matahari untuk melambangkan natsu (musim panas). Kemudian untuk kesan pesan yang terdapat pada salah satu sisi di Joglo Besar adalah wadah untuk pengunjung menyampaikan kritik, saran atau harapan.
Fransiska Natasa, mengaku baru pertama kali datang di acara Orenji ini dan ia menganggap keseluruhan acara menarik, mulai dari Cosplay, stan makanan, hingga ornamen-ornamen yang ada.
“Hiasan-hiasannya lucu. Aku kan sedikit suka fotografi, jadi aku bisa moto-motion lokasinya inilah. Desain-desainnya juga menarik,” ujarnya.
Mile menambahkan bahwa Orenji tahun ini memberi kesan luar biasa dan tidak terlupakan. “Baru kali ini saya menjadi ketua dalam sebuah event besar dan saya bangga dengan segenap panitia dan volunteer yang membantu berjalannya acara ini. Harapannya Orenji makin meriah, ramai pengunjungnya, lancar, dan sukses terus kedepannya,” lanjutnya.
Reporter: Nida, Qanish
Penulis: Nida
Editor: Della
Permainan kostum?
Bukankah itu terjemahan dr Costume Games ya!?
Cosplay itu Costume Play ditranslate jadi bermain kostum..
Halo kak, terima kasih atas feedbacknya.