Sistem perkuliahan dalam jaringan (daring) di Universitas Diponegoro (Undip) sudah dimulai sejak awal adanya pandemi COVID-19. Seluruh kegiatan perkuliahan dilakukan secara daring yang tidak terlepas dari berbagai macam aplikasi sebagai penunjang pembelajaran jarak jauh.
Undip menerapkan kebijakan baru agar tidak hanya menggunakan aplikasi Microsoft Teams (Ms Teams) saja, akan tetapi juga disarankan menggunakan Kulon Undip sebagai sarana proses belajar mengajar. Pemberlakuan menggunakan dua aplikasi ini berlaku dari awal semester ganjil (Agustus) 2020 ini hingga seterusnya.
Kulon sendiri sudah ada sejak tahun 2008 dan sudah disosialiasikan para dosen di tahun 2010 hingga 2011. Namun karena tidak ada kewajiban untuk mengadakan pembelajaran secara daring kala itu, maka banyak yang lebih memilih kuliah secara tatap muka tanpa menggunakan website Kulon Undip untuk keperluan presentasi atau materi mahasiswa. Namun, sejak munculnya COVID-19 ini, membuat sistem pembelajaran dilakukan secara daring dan Kulon Undip mengalami pembaruan sistem agar menjadi sarana yang lebih baik.
Penggunaan Kulon Undip ini juga sempat menimbulkan pro dan kontra di kalangan mahasiswa, seperti halnya yang dialami oleh Farijihan Ardiyanti Putri dari jurusan Sastra Indonesia. Ia mengungkapkan, bahwa dengan adanya pemberlakuan Kulon, justru membuatnya harus bolak-balik membuka aplikasi Ms Team dan Kulon Undip. Sehingga malah membuatnya ribet.
“Sebenarnya kebijakan itu dibuat pasti dengan tujuan untuk memudahkan, tetapi faktanya di lapangan kondisinya tidak bisa disamaratakan karena kita buka aplikasi bolak-balik MsTeams dan Kulon. Kalau ditanya memberatkan atau semakin mudah, menurutku memberatkan,” ujarnya saat diwawancarai tim Hayamwuruk (29/08/2020).
Semester lalu, kita cuma pakai Ms Teams, jadi kita fokus di sana saja. Tapi kalau sekarang video call, pembelajaran conference di Ms Teams sedangkan Assignment, kuis, materi, dan segala macam kita buka melalui Kulon, justru membuat bolak-balik, tambahnya.
Tanggapan berbeda datang dari salah satu mahasiswa lain yang tidak ingin disebutkan namanya, terkait pemberlakuan Kulon Undip. Ia mengatakan bahwa dengan adanya Kulon, kemungkinan Undip ingin memiliki sistem yang lebih terintegrasi yang bisa dikontrol langsung untuk keperluan kegiatan belajar mengajar.
“Ngga tau pastinya seperti apa, tapi mungkin Undip ingin memiliki sistem yang lebih terintegrasi. Jadi semuanya bisa terhimpun dalam server. Namanya juga instansi kan punya data, kerahasiaan data juga. Jadi mungkin Undip mau menggunakan sistem yang bisa dikontrol langsung dan secara penuh untuk keperluan pengajaran dan pembelajarannya, ujarnya”.
Ia juga menambahkan, jika nantinya Ms Teams tidak akan dipakai lagi kalau Undip sudah memiliki sistem yang independen dan tidak ada ketergantungan lagi karena semua akan dikontrol penuh oleh Undip. Bisa jadi Ms Teams ini modelnya berlangganan yang lumayan mahal. Mungkin Undip ingin membuat sistem independen secara permanen yang akan mengurangi anggaran dan angsuran, tambahnya.
Tidak hanya mahasiswa saja yang merasa keberatan dengan kebijakan penggunaan dua aplikasi ini. Herryanto, selaku dosen di Undip juga merasakan hal serupa dengan adanya pemberlakuan sistem Kulon.
“Iya, lebih ribet ya. Bukan hanya dari mahasiswa, saya dari sisi dosen juga sebenarnya keberatan dua aplikasi, kenapa ngga cukup satu aja. Kalau saya pribadi, belum menggunakan Kulon. Saya sudah explore kulon atau nama saya, di beberapa mata kuliah saya ada tapi saya belum meminta mahasiswa saya untuk menggunakan kulon”, tuturnya.
Penggunaan Kulon Undip sudah diwajibkan oleh pihak dekanat. Para dosen diminta untuk mulai belajar mengunakannya walaupun sebenarnya penggunaan Ms Teams dapat dikakatakan lebih lancar.
“Nanti ke depannya, tahun depan atau semester depan yang pasti itu Undip akan full menggunakan Kulon, tidak lagi MsTeams. Nah, cuma kalau langsung menggunakan Kulon khawatirnya ada dosen atau mungkin mahasiswa yang belum siap kalau langsung terjun ke Kulon. Jadi, semester ini menurut saya digunakan untuk masa transisi. Jadi, masih menggunakan Ms Teams dan Kulon tapi ke depannya akan menggunakan full Kulon” ujar Herryanto selaku dosen Undip,” tambahnya.
Fitur yang disediakan website Kulon Undip memang belum selengkap yang terdapat pada aplikasi Ms Teams. Namun, para pengembang IT di Undip masih mengusahakan untuk perbaruan dan kemajuan sistem ke depannya agar mencapai titik kesempurnaan.
Herryanto, juga mengatakan bahwa kuliah sendiri sudah menguras waktu, tenaga, pikiran. Jadi, lebih baik fokus kepada perkuliahannya saja, seperti materi, tugas, mengerjakan tugas dengan baik selama masa kuliah daring, menurutnya itu yang penting. Bukan kepada macam aplikasi apa yang digunakan. Terlebih hal-hal yang di luar konteks pembelajaran itu sendiri, imbuhnya.
Reporter : Fitri Amalina, Dinda Aprilia Putri
Penulis : Dinda Aprilia Putri
Editor : Della Cintya