Perpustakaan FIB Di kala Pandemi

Sumber Gambar : Eurasianet

Sejak satu tahun lalu, pandemi Covid-19 memberi perubahan besar pada aktivitas perkuliahan di Universitas Diponegoro. Perkuliahan dilakukan melalui sistem dalam jaringan (daring) yang menyebabkan kampus sepi dari mahasiswa. Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Undip sebagai salah satu fasilitas pelayanan kampus yang berada di lingkungan FIB turut terkena dampak dari perubahan tersebut.

Selama pandemi, perpustakaan FIB hanya buka pada hari Senin dan Rabu, pada pukul 8.00-15.00. Jadwal ini masih bisa berubah menyesuaikan dengan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Selain itu, diberlakukan juga sistem bergantian untuk staf perpustakaan, dua sampai tiga orang per hari.

Tugirin, ketua koordinator perpustakaan FIB, mengatakan bahwa pelayanan perpustakaan berfokus pada penerimaan hardcopy karya ilmiah skripsi atau tesis.

“Kalau selama pandemi ini, kan ini mahasiswa tidak aktif jadi kita terutama itu menerima hardcopy, berupa karya ilmiah skripsi atau tesis, dan walupun pandemi kan kelulusan terus jalan ya. Itukan harus ada syaratnya juga, mengumpulkan ini hard dan softcopy-nya, kemudian surat bebas perpusnya juga,” terang Tugirin saat ditemui oleh tim Hayamwuruk (17/3/2021).

Selain itu, perpustakaan FIB juga tidak melayani peminjaman buku untuk dibawa pulang, hanya boleh baca di tempat dan pengembalian buku. Pelayanan diprioritaskan pada mahasiswa yang sedang melakukan riset untuk kelulusan.

“Jelas berubah, kan kalau saat ini yang kita prioritaskan mahasiswa yang mau lulus, kan. Jadi, kan, mereka butuh referensi, terutama referensi karya ilmiah yang ada di sini. Kalau untuk mahasiswa, adik-adik kelas itu, kan, sebatas kuliah online, ya, jadi belum begitu membutuhkan buku-buku ini,” kata Tugirin.

Fadhilla Berliannisa, mahasiswa Sastra Indonesia tingkat akhir yang sedang mengerjakan skripsi,  mengaku tidak ada masalah saat mencari referensi di perpustakaan selama pandemic. Namun ia mengeluhkan mengenai tidak bisanya meminjam buku dan sistem perpustakaan yang hanya buka dua hari per minggu.

“Secara umum ngga ada (kendala), Dek. Cuma susahnya ga bisa pinjem buku aja,” jelas Fadhilla saat dihubungi melalui Whatsapp.

“Buka-nya kan cuma dua kali seminggu. Jadi pas ke sana udah harus dipersiapin mau ngapain,” lanjutnya. Namun disisi lain Fadhilla merasa bersyukur karena perpustakaan FIB masih buka.

Tugirin mengatakan bahwa akhir-akhir ini pengunjung semakin ramai. Rata-rata pengunjung perpustakaan mencapai tiga puluh orang per hari. Meskipun demikian, protokol kesehatan berupa pengecekan suhu, pemakaian masker, dan pemberian jarak tempat duduk tetap diberlakukan.

Perlu diketahui, terhitung sejak tanggal 19 Maret 2021 hingga 2 April 2021 kemarin, perpustakan FIB UNDIP tutup dikarenakan FIB menerapkan lockdown. Kebijakan tersebut diambil usai terdapat pegawai FIB yang terkonfirmasi positif Covid-19. Hal ini diberitahukan melalui surat pemberitahuan yang ditandatangani oleh dekan FIB UNDIP, Nurhayati.

 

Reporter: Mei dan Dinda

Penulis: Mei

Editor: Airell

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top