Penipuan Berkedok Donasi, Mahasiswa Undip Perlu Waspada

Sumber Foto: Freepik/Ilus: Jae

Kasus penipuan jamak ditemui, namun kali ini terjadi di wilayah Universitas Diponegoro (Undip). Berawal dari unggahan halaman Facebook @Kehidundip pada Senin (20/02/2023), diketahui bahwa mahasiswa Undip diperdaya lalu mau membeli barang yang dijual pelaku dengan harga tidak wajar. Contohnya hand sanitizer dan masker seharga Rp120.000,-.

Postingan tersebut memancing komentar dari akun-akun yang mengaku mengalami hal serupa. Mayoritas korban mengaku bahwa pelaku berdalih hasil penjualan barang tersebut disumbangkan untuk kegiatan sosial.

“Aku dulu juga sempat dicegat waktu UTS Semester I. Ternyata jualan hand sanitizer sama masker dua biji seharga 120 ribu dengan alasan membantu orang ga mampu. Akhirnya aku tolak setelah kudengarkan dia ngoceh sampe selesai,” ucap akun Facebook Tantri.

Peristiwa tersebut terjadi di gedung Fakultas Sains dan Matematika (FSM) Undip. Tantri menambahkan bahwa pelaku mencegat para mahasiswa yang berlalu lalang lalu menawarkan barang jualannya serta mengajak berfoto.

Kamis (26/02/2023) lalu, Hayamwuruk mewawancarai AN, mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Undip yang mengalami kasus seperti ini. Ia mengaku kejadian ini terjadi pada 18 Oktober 2022 di tempat parkir FIB Undip. 

“Jadi waktu itu aku ada kelas. Nah, aku mau ngambil barang di motor yang ketinggalan, terus aku kaya diwawancarain gitu sama beberapa orang. Nah, kakaknya ngaku bukan dari Undip, terus nanya ke aku jurusan apa dan lain-lain gitu. Terus dia mengenalkan diri dan program yang mau dia kasih. Katanya itu sumbangan buat anak autis,” kata AN. 

AN menambahkan bahwa pelaku adalah seorang pria pendek dengan kemeja pantai dan celana denim. Pelaku ditemani 3-4 orang lainnya.

Terpisah, satpam FIB justru mengatakan bahwa akhir-akhir ini kasus penipuan tidak pernah terjadi lagi. Menurutnya ada kasus orang-orang berjualan dengan nada memaksa, tetapi ia langsung mengusirnya setelah mendapatkan laporan dari mahasiswa.

“Kalau akhir-akhir ini nggak ada lagi. Adanya itu malah sebelum pandemi. Kalau orang jualan, terus nadanya rada maksa itu ada. Tapi ya langsung saya usir. Saya tahu itu ya dari laporan-laporan mahasiswa,” kata satpam FIB.

Dugaan penipuan ataupun hanya scam marketing dengan dalih donasi itu belum dapat dipastikan dengan benar. Namun, alangkah baiknya mahasiswa perlu hati-hati dan selalu waspada dengan kejahatan yang bisa saja terjadi.

AN selaku korban menyarankan mahasiswa lain agar tidak terlalu ramah, tetap waspada, hindari kontak fisik dengan orang yang mencurigakan. Jangan takut juga untuk menolak tawaran marketing orang lain kalau memang sudah dirasa mencurigakan.

Reporter: Dewi dan Ici

Penulis: Dewi

Editor: Aan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top