Persembahan Spektakuler di Dies Natalis Sastra Indonesia ke-58: Kolaborasi Dosen FIB Undip dan Sanggar Sri Mulyo Jurang Belimbing

Dok.Hayamwuruk/Risha

Jumat (25/08/2023), Program Studi Sastra Indonesia menggelar acara peringatan Dies Natalis Sastra Indonesia yang ke-58 di Gedung Serba Guna, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro (Undip). Dalam peringatan acara tersebut, para dosen dari Fakultas Ilmu Budaya Undip dan Sanggar Sri Mulyo Jurang Belimbing mempersembahan pertunjukan ketoprak.

Dalam persembahan ini, Arido Laksono, dosen Antropologi Sosial, memerankan tokoh utama dan Laura Andri, dosen Sastra Indonesia, berperan sebagai sutradara. Di sisi lain, Sanggar Sri Mulyo Jurang Belimbing, menampilkan tarian dan musik tradisional.

Stella Lasverina, sebagai ketua Himpunan Keluarga Sastra Indonesia (KMSI), merasa turut senang dalam menggawal acara peringatan Dies Natalis Sastra Indonesia yang ke-58 yang dilakukan untuk pertama kalinya.

“Ternyata selama ini prodi Sastra Indonesia itu belum pernah ngadain Dies Natalis dan kemarin tuh benar-benar baru pertama kali diadain Dies Natalis yang langsung, yang ke-58. Kata Mbak Laura, kata dosen-dosen lainnya juga sebelumnya belum pernah diadain Dies Natalis. Baru tahun ini doang. Mungkin dari perbedaan yang paling mencolok itu sih karena baru pertama kali kita adain, tahun-tahun sebelumnya belum pernah ada dan langsung kan 5 hari acara terus, lomba-lomba gitu.” ujarnya.

Vania Pramudita, seorang dosen Antropologi sosial dan salah satu penonton, merasa takjub dengan pagelaran ketoprak yang ditampilkan.

“Saya takjub, dalam arti, dosen itu sangat kesulitan dalam menyempatkan waktu luang, apa lagi untuk ikut serta dalam pagelaran ketoprak. luar biasa ya? ketoprak ini juga menjadi ajang menampilkan bakat sesungguhnya dari para dosen. Ibarat kata, selama ini kita hanya berfokus pada pengajaran, penelitian dan pengabdian, ketoprak menjadi satu suksesi dalam mengangkat kejenuhan dan menjadi satu ajang unjuk bakat antar dosen.” ucapnya

Stella menambahkan harapannya agar acara Dies Natalis selanjutnya bisa lebih melibatkan teman-teman prodi lain bukan hanya prodi Sastra Indonesia.

“Mungkin di tahun depan lebih ditingkatkan lagi. Dan penyebaran informasi, ajakan untuk ikut dalam acara Dies Natalis itu lebih ditekankan lagi, bisa menarik temen-temen dari jurusan lain untuk terlibat. Karena tema yang kita bawa juga kan gak sastra doang, kita juga ambil budayanya juga. Maksudnya secara lebih umum, menyeluruh.” tambahnya

Reporter: Risha Mutia, Alena
Penulis: Risha Mutia
Editor: Juno

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top