Senin, 5 Mei 2023, pukul 12.30 perkuliahan selesai. Putri segera menuju parkiran Fakultas Ilmu Budaya (FIB) yang tepat berada di pojok tenggara. Cukup banyak mahasiswa yang masuk maupun keluar dari parkiran motor meski matahari sangat terik. Sejenak Putri berpikir, di mana motornya berada?
Tempat parkir FIB memang terbilang masih sempit, padahal ada kabar angin tentang penambahan kuota mahasiswa baru 2023. Cukupkah dengan lahan pakir yang sedemikian ini?
“Kalau mahasiswanya masuk semua nggak muat, kan lahannya cuma muat mungkin seribu motor saja. Jadi kadang saya majukan, karena biasanya ada mahasiswa yang parkirnya asal-asalan. Katanya sih ada penambahan lagi dari mahasiswa baru ya. Ya kemungkinan ditambah lahannya kan bisa,” ujar salah satu petugas FIB.
Karenanya banyak mahasiswa yang kesulitan mencari tempat parkir.
Saat berjalan mencari motornya, Putri menjumpai beberapa mahasiswa yang berebut lahan parkir. Namun, itu bukanlah hal yang aneh di tempat ini. Dia pun meneruskan langkah hingga menemukan kendaraannya, lalu menatap nanar motor yang tepat berada di sebelahnya. Kondisi body motor bagian depan terlihat terbaret entah karena apa, motornya sendiri juga pernah terbaret saat parkir disini.
———
Di antara beberapa fasilitas di FIB yang kurang layak, tampaknya parkiran adalah hal yang banyak mendapat keluhan.
“Sebenarnya terkait keluhan dari mahasiswa FIB aku masih menampung dulu, karena ini perlu pengkajian dan perlu ada pembicaraan dulu. Jadi nanti outputnya dari kami bakalan ada kajian tentang ini dan nanti kita audiensikan ke dekanat. Jadi kalo saran dari aku ya, mungkin teman-teman mahasiswa FIB bisa parkir di gedung parkir bersama. Meski jaraknya cukup jauh, tapi ini adalah saran paling memungkinkan untuk menangani masalah ini,” jelas Dhevan, ketua bidang Harmonisasi Kampus BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) FIB 2023.
Dhevan juga menceritakan pengalamannya melihat mahasiswa yang mendapat teguran dari satpam saat parkir mobil di tempat yang bahkan tidak ada tulisan khusus dosen.
Sementara itu alasan mengapa pihak dekanat beserta jajarannya belum menangani masalah ini yaitu, karena mahasiswa FIB belum menyampaikan aspirasinya kepada Badan Advokasi Senat Mahasiswa FIB. Hal ini disampaikan oleh Nisa, ketua Badan Advokasi Senat Mahasiswa FIB 2023.
Nisa juga berharap mahasiswa segera menyampaikan keluhan mereka terhadap senat agar permasalahan tentang lahan parkir segera teratasi.
———
Pukul 10.20 Nur sampai di FIB. Namun, dia kesusahan mencari tempat parkir lantaran penuh. Salah satu petugas parkir menyuruh Nur meletakkan motornya di tengah jalan, nanti akan dicarikan tempat.
“Penataannya terlalu mepet ya, jadi sering tergores meski sebenarnya lebih rapi kalau ditatain. Mungkin juga mahasiswa kalau parkir jangan asal-asalan, biar yang mau parkir kebagian tempat,” ujar Nur, salah satu mahasiswa FIB.
Permasalahan parkir kembali terulang ketika perkuliahan selesai pukul 12.10. Nur kesulitan mencari motornya. Keadaan lahan parkir kini makin ramai, hingga beberapa motor terpaksa parkir di jembatan.
Nur juga menerangkan bahwa kondisi tempat parkir bagian dalam FIB terdapat bagian yang bergelombang, sehingga motor akan rawan jatuh jika parkir di area tersebut.
————
Hingga Rabu, 27 September 2023 tempat parkir masih menjadi masalah. Ada pula momen yang dialami Allegra, saat itu dia kesulitan mencari tempat parkir.
“Parkiran FIB ini menurutku masih sangat kurang ya, karena meskipun beberapa mahasiswa juga ada yang parkir di gedung parkir bersama tapi tetap masih berdesakan bahkan ada beberapa yang parkir di jembatan,” Allegra, mahasiswa baru FIB 2023.
Sambung rasa yang ditujukan sebagai wadah untuk menampung aspirasi mahasiswa pun tampaknya belum terdapat kelanjutan.
Allegra melenggang keluar Fakultas Ilmu Budaya dengan hati-hati, khawatir jika menyenggol motor mahasiswa lain yang terparkir di jembatan.
Reporter: Ayunda, Diyah, Nevissa, Zahrani
Penulis: Ayunda, Diyah