
Selasa (3/10/2023), Aliansi Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) Fakultas Ilmu Budaya (FIB) mengadakan panggung liar di Crop Circle, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro (Undip). Panggung liar tersebut menjadi tempat diskusi terbuka untuk mahasiswa menyampaikan keluh kesah dan pertanyaan-pertanyaan pada empat calon dekan FIB.
Rinanda, selaku ketua SM FIB, menjelaskan alasan diadakannya panggung liar karena keterbatasan diskusi di dalam ruangan bersama calon dekan. Pemaparan program kerja calon dekan yang diselenggarakan pihak Senat Akademik hanya bisa dihadiri perwakilan mahasiswa dari setiap ormawa.
“Di rapat senat terbuka itu terbatas, dalam artian yang bisa memberikan pertanyaan itu cuma panelisnya. Sedangkan kita tahu permasalahan mahasiswa itu banyak sekali. Lalu karena dasar itulah, kita ngadain diskusi terbuka. Kita memberikan ruang kebebsan ke teman-teman untuk ngasih pertanyaan secara langsung, tapi di luar program, lebih ke realisasi nanti yang sekiranya itu lebih dekat dengan permasalahan mahasiswa,” ucap Rinanda.
Selain adanya sesi diskusi, terdapat agenda penandatangan pakta integritas yang diajukan untuk para calon dekan. Adapun garis besar isi pakta integritas tersebut berkaitan dengan permasalahan-permasalahan di FIB yang hingga saat ini belum teratasi dengan baik.
“Pakta integritas itu kan berisi tujuh poin. Benar-benar itu dari sarana dan prasarana, pencegahan kekerasan seksual, terus juga ada mungkin mengenai UKT (Uang Kuliah Tunggal), terus juga sistem dalam IUP (International Undergraduate Program), sampai yang paling kita inginkan sekali secara general adalah kita ingin dekan selanjutnya itu lebih dekat dengan mahasiswa. Ga hanya mendengar, tapi juga memberi solusi,” jelas Amel, Ketua BEM FIB Undip.
“Terkait beliau-beliau yang tidak setuju, kami kembalikan ke yang bersangkutan. Pasti ada alasannya, benar tidak mau atau ngajak diskusi dulu baru tanda tangan. Menurutku ada beberapa poin yang memang harus didiskusikan dulu,” kata Rinanda.
Perhelatan panggung liar berhasil menarik antusias mahasiswa. Terbukti dengan banyaknya partisipan yang datang, mendengarkan, menyampaikan keluh kesah, serta mengajukan pertanyaan untuk para calon dekan.
“Ternyata euforia dari teman-teman mahasiswa besar juga dan jadinya kita dibilang puas sekali tidak juga, tapi setidaknya dari ajang ini terlihat bahwa euforia teman-teman mahasiswa untuk berpikir kritis itu besar,” kata Amel.
Zicca dan Fira, mahasiswa FIB yang juga turut hadir dalam acara panggung liar merasa acara diskusi antara mahasiswa dan calon dekan cukup memuaskan. Namun, ada beberapa hal yang menurut mereka masih kurang.
“Beberapa ada yang memuaskan, tapi beberapa ada yang masih belum srek banget gitu. Masih ada yang belum sesuai sasaran gitu jawabannya. Jawabannya nggak menjawab pertanyaan, ada juga yang belum terjawab,” kata Zicca.
Fira menambahkan perihal harapannya terhadap calon dekan yang nantinya terpilih untuk memimpin FIB.
“Harapannya yang pasti bisa membawa FIB lebih baik lagi, lebih mendengar aspirasi mahasiswa FIB, terus juga menepati janji janji yang tadi dibilang. jangan cuma di sini doang nih,” ucapnya.
Reporter: Dewi Utami, Aida Feriska, Diyah
Penulis: Suci Harum
Editor: Juno