Informasi Serial:
Judul Film : Gadis Kretek / Cigarette Girl
Produksi : Netflix
Sutradara : Kamila Andini & Ifa Isfansyah
Produser : Fauzar Nurdin
Jumlah Episode : 5 episodes
Tanggal Rilis : 2 November 2023

Spoiler Alert!
Layar kaca perfilman Indonesia kembali mengangkat cerita yang diadaptasi dari novel terkenal dan kali ini giliran novel berjudul Gadis Kretek. Memakai judul yang serupa, Netflix berhasil menjadi pusat perhatian penggemar novel tersebut untuk berbondong-bondong marathon serial yang berjumlah 5 episode tersebut.
Gadis Kretek hadir membawa kembali nama-nama lakon papan atas yang dirindukan penikmat serial dan film. Cerita yang ditayangkan tentu lebih sederhana dan sedikit berbeda dari yang ditulis di dalam novel. Walau begitu, serial ini mendatangkan banyak review positif dari para penontonnya di sosial media.
Dasiyah (Dian Sastro), tokoh utama serial ini, berkarakter kuat dan berhasil mencuri perhatian dari mulainya episode pertama. Sepanjang serial, Dasiyah tampak anggun dan berwibawa dengan setelan kebaya berwarna gelap dan kain batik yang dikenakan. Beberapa pola pada setelannya pun mencerminkan perasaan dan karakternya yang berubah-ubah mengikuti alur cerita di setiap episodenya.
Menurut saya, memilih Dian Sastro untuk memerankan Dasiyah dalam serial ini adalah keputusan yang tepat. Disempurnakan oleh wajah Dian Sastro yang dewasa dan tegas mencerminkan karakter Dasiyah yang kuat dan penuh ambisi.
Ayah Dasiyah, Idroes Muria (Rukman Rosadi), adalah pemilik pabrik kretek terlaris yang dikenal dengan nama ‘Kretek Merdeka’. Di sepanjang perjalanan Dasiyah bertumbuh, ia terbiasa dengan aroma tembakau, dan lintingan-lintingan rokok, Dasiyah bermimpi untuk meracik saus kreteknya sendiri.
Saus kretek adalah cita rasa yang ada di dalam rokok, diolah dengan cermat, dan disimpan rapat-rapat di dalam ruang saus. Namun, ada peraturan bahwa perempuan tidak diizinkan masuk ke dalam ruang saus. Jika peraturan tersebut dilanggar, dipercaya bahwa rasa saus yang sudah tercipta akan menjadi asam dan merusak rasa khas di dalam kretek.
Di sisi lain, ibu Dasiyah, Roemaisa (Ine Febriyanti), bekerja keras mencarikan calon suami untuk Dasiyah karena usia anaknya yang semakin dewasa. Menciptakan pabrik kretek dan meracik sausnya sendiri hanyalah mimpi yang Dasiyah tahu akan sulit digapai. Walau Dasiyah menunjukkan karakternya yang berwibawa dan tegas, ia adalah anak berbakti yang ditandai dengan kebisuannya saat dijodohkan dengan seorang anak pemilik pabrik kretek ‘Boekit Klapa’, Seno Adji (Ibnu Jamil).
Siap tak siap, Dasiyah harus bisa melepaskan mimpinya dan belajar menjadi istri yang sempurna. Ia harus kembali mendengar bahwa perempuan itu pekerjaannya hanya ‘macak, masak, manak’.
“Yang ada di pikiran saya cuma satu: kretek!”
Dalam serial Gadis Kretek, saya mendapati bahwa karakter Dasiyah mewakili semua perempuan pada masa tersebut yang tentunya memiliki mimpi untuk diwujudkan namun. Dasiyah dengan mimpi besarnya menjadi peracik saus, namun dijelaskan bahwa perempuan tidak diizinkan berurusan dengan saus kretek, hal ini mencerminkan betapa sulit dan terbatasnya perempuan untuk bermimpi.
Walau Dasiyah memiliki pengetahuan tentang kretek yang mumpuni, mimpinya menjadi peracik saus tak ditanggapi dengan serius. Ia selalu mendampingi Idroes bekerja, namun beberapa kali ia diremehkan oleh rekan kerja ayahnya. “Perempuan tau apa tentang kretek!”. Begitulah kurang lebih ucapan yang dilontarkan penjual tembakau langganan Idroes saat mengantar tembakau pesanan Idroes dan Dasiyah.
Obsesi Dasiyah terhadap pintu ruang saus tampak menggebu-gebu. Dasiyah selalu memandang pintu ruang saus dengan mata penasaran dan tekad bahwa ia harus masuk ke dalam ruangan itu. Dasiyah harus menggunakan seluruh isi ruang saus untuk membuat sausnya sendiri. Namun, pintu ruangan tersebut selalu terkunci rapat, tak seorang perempuan pun diizinkan masuk.
Munculnya Seoraja (Ariyo Bayu) berhasil memberi warna dalam hidup Dasiyah, sekaligus mengubah setelannya yang tak lagi monoton. Seoraja hadir menjadi satu-satunya alasan Dasiyah berani tersenyum. Seoraja membantu Dasiyah masuk ke dalam ruang saus dan mendukung mimpi Dasiyah untuk menjadi peracik saus. Dari situ lah benih cinta antara Dasiyah dan Seoraja mulai terbangun.
Karakter Seoraja di dalam serial Gadis Kretek dianggap menyebalkan bagi sebagian orang karena tidak dapat mengambil keputusan dengan bijak. Terlebih pada saat konflik besar yang disebabkan oleh ‘Rokok Merah’ mulai muncul, karakter Seoraja mendapat lebih banyak screentime. Dari situ lah karakter Seoraja yang penuh keraguan ditampakkan.
Dasiyah yang saat itu tengah menjadi tahanan politik karena keluarganya dicurigai terlibat PKI (disebut sebagai ‘Partai Merah’ pada serial ini), harus menutup rapat-rapat mimpinya menjadi peracik saus sekaligus rencana pernikahannya dengan Seoraja. Ia juga mengalami begitu banyak siksaan batin karena kehilangan ayahnya dan dipisahkan dari orang-orang yang ia cintai.
Selama Dasiyah ditahan, Seno Adji ternyata bersikeras mencari dan sering berkunjung ke rumah keluarga Idroes. Di rumah keluarga Idroes lah, Seno Adji menangkap basah Seoraja tengah mencuri resep saus yang Dasiyah usahakan selama hidupnya. Bagi Seoraja, hanya itu lah cara satu-satunya untuk menyelamatkan Dasiyah, walau langkah yang ia ambil tentu saja akan menghancurkan hidupnya dan orang di sekitarnya.
Konflik-konflik kecil yang mengikuti sepanjang alur cerita berhasil menaikkan emosi saya sebagai penonton. Rasa kesal dan kecewa terhadap Seoraja tumbuh sampai akhir cerita. Di sisi lain, jika berada di posisi Seoraja, tentu saja ia akan mengindahkan segala cara agar ia bertahan hidup, terlebih hidup Seoraja di tangan Seodjagad (Verdi Solaiman) berkembang pesat.
Namun, mencuri resep saus ciptaan Dasiyah tentu mengangkat konflik besar yang baru. Tepat kembalinya Dasiyah ke rumah keluarga Idroes, adik perempuan Dasiyah yang bernama Rukayah (Tissa Biani), memberitahukan bahwa Seoraja akan menikahi Purwanti (Sheila Dara Aisha), anak dari pemilik pabrik ‘Kretek Proklamasi’ pesaing kretek keluarga Dasiyah, Soedjagad.
Mimpi-mimpi Dasiyah yang ia ingin wujudkan seketika lenyap. Ia kehilangan kekasihnya yang paling ia percaya, kehilangan ayah yang ia idolakan, kemudian kehilangan racikan sausnya yang ternyata dicuri oleh kekasihnya sendiri. Semua itu diperburuk ketika resep yang Dasiyah ciptakan ternyata dipakai oleh Seodjagad untuk merilis merk kretek baru bersama menantunya, Seoraja.
Dasiyah, ditemani Rukayah, berjuang bertahan hidup di tengah stereotip mengenai mantan tahanan politik. Mereka tidak punya tempat untuk pergi, bekerja pun tampak sulit karena keluarga mereka telah jatuh berantakan sejak peristiwa tahun 1965 terjadi.
“Untuk saya, dunia bergerak seperti sebuah misteri yang tidak akan pernah bisa kita pahami.”
Di tengah sulitnya hidup Dasiyah, Seno Adji tetap di sampingnya seperti malaikat pelindung. Walau Dasiyah telah memutuskan pertunangannya dengan Seno Adji demi menjalin cinta bersama Seoraja, takdir berkata lain. Dasiyah kembali pada Seno Adji, menjalin keluarga yang utuh. Selain menjadi suami yang penuh cinta, Seno Adji juga mewujudkan kembali cita-cita Dasiyah menjadi peracik saus kretek.
Dasiyah bekerja untuk pabrik kretek ‘Boekit Klapa’ di belakang nama peracik saus keluarga Seno Adji. Dasiyah kembali hidup perlahan-lahan karena dukungan dari suami dan adiknya. Hidupnya perlahan mulai membaik walau tak akan pernah terjadi seperti yang ia bayangkan sebelumnya.
Sampai akhir hayatnya, Dasiyah membawa mimpi dan hidup yang ia dambakan. Ia telah kehilangan sebagian dari hidupnya. Hidup yang ia perjuangkan telah direnggut dengan penuh rasa kecewa dan kepedihan. Misteri dalam Gadis Kretek telah dipecahkan oleh Arum Cengkeh (Putri Marino) dan Lebas (Arya Saloka) sebagai akhir dalam serial Gadis Kretek.
Konflik hidup Dasiyah yang melibatkan Seoraja tak hanya berdampak pada keduanya. Rukayah pun harus menanggung luka dan trauma hingga usia lanjutnya. Rukayah menjadi sosok orangtua bagi Arum dan menjadi saksi hidup atas segala hal yang dialami Dasiyah. Ia menyimpan semua gelapnya hidup yang dijalani Dasiyah, mimpi Dasiyah yang diwujudkan dengan penuh cobaan, serta keluarga yang terpecah-belah.
Tak hanya Rukayah, Seoraja di masa tuanya dihantui rasa bersalah dan kehilangan sosok Dasiyah. Perempuan yang ia cintai, kemudian ia lepaskan begitu saja. Karakter Seoraja mulai tampak sebagai laki-laki yang jahat karena ia hampir meninggalkan Purwanti dan ketiga anaknya demi kembali pada Dasiyah. Di sini, jelas Seoraja adalah sosok yang tidak pandai berkomitmen.
Kisah hidup Dasiyah diceritakan dengan gamblang. Mulai dari hidupnya yang penuh ambisi, hingga akhirnya menyerah dan tunduk pada jahatnya kehidupan. Dasiyah menjadi perempuan yang tidak punya kesempatan untuk memiliki mimpinya, walau sejenak ia mencicipi cita-citanya menjadi nyata. Menjadi peracik saus tanpa berani menampakkan diri, sebaliknya harus berada di balik nama orang lain, menurut saya menghadirkan perasaan kecewa dalam diri Dasiyah.
“Tapi kita selalu menemukan ruang yang akan mengantarkan kita pada jawaban-jawaban yang kita cari.”
Di dalam serial Gadis Kretek, dengan jelas ditampakkan bagaimana kehidupan pada masa itu. Budaya patriarki merebak di antara masyarakat, ditunjukkan dengan kedudukan perempuan yang dianggap lebih rendah daripada laki-laki, perempuan yang diremehkan kemampuannya dalam bekerja, dan tuntutan bahwa perempuan seharusnya hidup di dapur saja.
Membawa karakteristik kebudayaan Jawa dengan menekankan pada penggunaan setelan kebaya dan kain batik adalah salah satu hal yang paling menarik di dalam serial ini. Dialek yang digunakan para karakter pun disuarakan dengan baik, walau penggunaan bahasa Jawa tampaknya tidak digunakan secara maksimal.
Banyak hal yang bisa dinilai kualitasnya dari serial Gadis Kretek ini, salah satunya adalah keuletan penulis untuk memasukkan detail-detail konflik yang terjadi pada latar masa tersebut dan kosa-kata baru bersangkutan dengan rokok atau kretek. Sebagai contoh, munculnya istilah ‘tingwe’ yang berarti linting dhewe yaitu kegiatan di mana kretek digulung tanpa menggunakan mesin.
Di samping segala aspek perfilman yang mendapat respons positif dari penonton. Pemilihan soundtrack juga selalu diperhatikan. Intro dengan lagu ‘Kala Sang Surya Tenggelam’ yang dinyanyikan ulang oleh Nadin Amizah adalah pilihan tepat.
Membawa kebudayaan Jawa, konflik politik, bentuk persaingan bisnis, dan kisah percintaan yang rumit dalam lima episode, Gadis Kretek berhasil mengemasnya dengan alur cerita yang sempurna. Bagi saya, Gadis Kretek adalah serial yang penuh keindahan.
Penulis: Marricy
Editor: Juno