How To Make Millions Before Grandma Dies : Pertunjukkan Dua Wajah Manusia yang Hidup

Sumber Gambar:google.com
Informasi Film:
Judul Film : How To Make Millions Before Grandma Dies / Lahn Mah
Produksi : GDH 559
Sutradara : Pat Boonitipat
Produser : Jira Maligool, Vanridee Pongsittisak
Penulis : Pat Boonitipat, Thosapon Thiptinnakorn
Durasi : 126 menit
Tanggal Rilis : 15 Mei 2024

Viral di jagat maya rupanya sukses mengantar film berjudul How To Make Millions Before Grandma Dies tayang di seluruh bioskop di Indonesia setelah hanya ditayangkan di CGV dengan jumlah jam tayang yang amat terbatas. Dengan membawa kisah keluarga penuh haru dan komedi, film ini berhasil meraup 90 ribu penonton selama tiga hari penayangan.

How To Make Million Before Grandma Dies berbagi cerita tentang seorang cucu bernama M (Putthipong Assaratanakul) yang berniat mendapatkan warisan dari sang nenek, Amah (Usha Seamkhum), dengan merawatnya yang sedang sakit kanker usus. Amah sendiri memiliki tiga anak, yakni ibu M bernama Chew (Sarinrat Thomas), Kiang (Sanya Kunakorn), dan Soei (Pongsatorn Jongwilas). Ketiganya sudah memiliki kehidupan masing-masing sehingga meninggalkan Amah di rumah keluarga seorang diri.

Walau dengan niat yang buruk, M rupanya mendapatkan lebih banyak cerita yang tak pernah ia lihat dari sosok Amah. Amah yang judes, galak, dan amat religius, rupanya seorang nenek yang mencintai keluarganya sepenuh hati dan mengingat setiap detail tentang anak-anak dan cucunya.

Dimulai dengan Amah yang berharap memiliki batu nisan yang mewah ketika sudah meninggal, di dalamnya terdapat doa-doa Amah agar anak-anaknya mendapat rezeki melimpah. Amah juga berdoa untuk keluarganya ketika berada di sebuah kuil bersama Kiang dan keluarganya. Di sisi lain, sang anak sulung, Kiang, hanya berdoa untuk keluarga kecilnya tanpa menyebut nama Amah sedikit pun.

Anak bungsu Amah, Soei, hidup dengan jeratan utang dan menjadi pengangguran. Walau begitu, Amah begitu mencintainya hingga memberikan rumah sebagai warisan bagi Soei. Amah menganggap tak ada yang dapat mengurus Soei selain dirinya. Oleh karena itu, ia menyerahkan rumah tercintanya bagi Soei. Hal itu membuat Soei meninggalkan Amah di sebuah Panti Jompo, di kemudian hari M datang dan membawa Amah pulang ke rumah ibunya, Chew.

“M selalu bertanya siapakah di antara kalian yang paling aku cintai, aku tidak mendapatkan jawabannya. Yang aku tahu, aku selalu ingin tinggal denganmu,” kata Amah kepada Chew saat Amah mendapati Chew memiliki kebiasaan yang sama dengannya, yaitu menyimpan makanan kadaluarsa di dalam kulkas. M berdiam diri di ambang pintu dan mendapat jawaban yang selama ini ia cari, ibunya amat mencintai Amah, begitu pula Amah mencintai ibunya.

Chew adalah tokoh yang paling tulus dibandingkan kedua anak Amah yang lain. Di saat Kiang menginginkan warisan paling berharga dari Amah dan Soei yang mencuri uang tabungan Amah, Chew mengorbankan waktu istirahatnya agar dapat mengantar Amah kemoterapi dan bekerja di malam hari. Amah marah karena Chew selalu berkorban bagi Amah, tetapi Chew tidak berhenti melakukannya karena ia merindukan ibunya setiap hari.

Dalam film ini, kita dapat melihat bagaimana dua wajah manusia yang hidup dalam satu tubuh dapat merangkai cerita yang indah dan mengharukan. Sisi buruk yang dilihat M kepada Amah, memberikan kisah-kisah indah yang M tidak pernah duga. Rasa cinta Amah kepada M yang tidak pernah surut dan janji Amah yang tak pernah ia ingkari menjadikan M berhenti menginginkan warisan yang ia harapkan.

Amah juga merupakan sosok yang amat mencintai keluarganya. Pada saat M masih kecil, M meminta agar tak seorang pun mengambil buah delimanya di depan rumah Amah, dan Amah mengabulkan keinginan itu sampai M dewasa. Tak satu pun diperbolehkan Amah mengambil buah delima milik M dari pohon. Amah juga berjanji mendepositokan uang bagi M, dan Amah mewujudkannya. M mendapat warisan dari uang deposito Amah sehingga ia berhasil membelikan ‘rumah baru’ untuk Amah.

Dikemas dengan apik, film ini sukses memperoleh rating 8.4/10 di IMDb dan 97% suka di Google. Dengan sinematografi dan alur cerita yang indah, film ini layak ditonton bersama keluarga dan teman-teman. Film ini benar-benar layak mendapatkan hype yang tinggi di sosial media, khususnya X, yang aktif mempromosikan film ini agar ditayangkan di XXI.

Tak hanya memiliki alur cerita yang apik, pertunjukkan dua sisi manusia yang dikembangkan dalam setiap karakter diciptakan sangat sempurna. Perkembangan karakter yang baik dan terstruktur, serta kehidupan yang relate bagi masyarakat Indonesia.

Film ini mengandung makna yang dalam dan kisah haru yang membekas hati. Film berdurasi 2 jam 6 menit ini tidak terasa membosankan karena disisipi komedi-komedi keluarga yang mengundang gelak tawa. Penonton akan diajak menangis dan tertawa di dalam film yang sama. Penonton juga diberikan kesan yang menyenangkan sebab tidak akan menyesal menonton How To Make Millions Before Grandma Dies.

How To Make Millions Before Grandma Dies: Sebuah mahakarya sempurna berisi pertunjukkan dua wajah manusia yang dimiliki setiap orang untuk merangkai kisah indah dan membekas di hati.

Penulis: Marricy
Editor: Fajri

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top