Perayaan Hari Puisi: Kesadaran Kesenjangan Sosial dengan Penampilan Puisi oleh Mahasiswa

Sumber gambar: Dok.Hayamwuruk/Ayunda

Jumat (03/05/2024), Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Diponegoro (KMSI Undip) menyelenggarakan Perayaan Hari Puisi yang dimulai pada pukul 18.00 WIB dan berlokasi di Crop Circle Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Undip. 

Seperti namanya, acara ini bertujuan untuk merayakan Hari Puisi Nasional yang diperingati pada tanggal 28 April setiap tahunnya.

Perayaan Hari Puisi menjadi program kerja yang diadakan oleh KMSI Undip setiap tahun. Pada tahun ini tema yang diangkat yaitu “Kedalaman dalam Kesenjangan”. 

Dhani, selaku Ketua Pelaksana Perayaan Hari Puisi pada tahun ini menjelaskan bahwa alasan diangkatnya tema tersebut adalah untuk menyuarakan isu-isu kesenjangan sosial.

“Terus untuk memberi kesadaran kepada para mahasiswa bahwa masih banyak masyarakat yang mengalami ketimpangan sosial. Banyak juga masyarakat yang tidak memiliki kehidupan yang layak. Kita sebagai mahasiswa, sebagai agent of change, harusnya bisa bergerak di sosial agar dapat meminimalisir ketimpangan sosial yang berada di wilayah masing-masing,” jelas Dhani.

Cikal, Ketua Departemen Mikatbud KMSI Undip menyatakan bahwa terdapat beberapa perbedaan Perayaan Hari Puisi tahun ini dengan tahun lalu. 

Di antaranya pada pemilihan tema, dimana pada tahun lalu tema yang diangkat yaitu “Suara yang Dibungkam”. Lalu, lomba-lomba yang diadakan pada tahun lalu tidak diadakan pada tahun ini.

“Lingkupnya lebih kecil dan fleksibel. Tahun lalu ada lomba-lomba karena persiapannya lebih lama dan kepanitiaannya lebih banyak. Kalau ini, prokernya cuma dari Mikat dan enam orang panitia sehingga takutnya acaranya gak maksimal,” ujar Cikal.

Cikal juga menyatakan bahwa ada inovasi yang berbeda dari tahun sebelumnya yaitu penampilan Puisi Tubuh. Ide ini didapat setelah ia dan para panitia berdiskusi dengan penampilnya.

“Jadi nanti ada satu orang tubuhnya dilukis, ditulis dengan puisi. Itu kan belum pernah ada. Kita waktu itu diskusi dengan penampilnya dan kebetulan penampilnya ada ide yang cemerlang.” 

Acara ini diisi dengan penampilan baca puisi yang dibawakan oleh mahasiswa-mahasiswa FIB. 

Salah satu penampil, Silviana, yang membacakan puisi berjudul “Bermimpi Mimpi dalam Mimpi” karya Radar Panca Dahana mengungkapkan kesannya terhadap Perayaan Hari Puisi ini. 

Silviana mengaku sangat senang diberi kesempatan untuk tampil di acara tersebut dengan membacakan puisi yang ia pilih sendiri. Tidak hanya itu, Silviana juga mengungkapkan harapannya dengan adanya Perayaan Hari Puisi.

“Semoga dengan adanya Hari Puisi yang telah dirayakan, banyak pelajaran yang aku dapat, banyak juga teman-teman yang aku kenal, dan semoga dari ini aku bisa tambah cinta dengan puisi,” ujar Silviana.

Dhani juga menyampaikan harapannya agar mahasiswa dapat mengangkat isu-isu seperti kesenjangan sosial melalui seni pertunjukan.

“Harapannya mahasiswa bisa mengangkat isu yang sekiranya berbau negatif, diangkat melalui seni pertunjukan agar bisa menyampaikan satu sama lain. Juga dapat menyadarkan para mahasiswa terkait isu kesenjangan sosial,” tegas Dhani.

Penulis: Alena
Reporter: Alena, Ayunda, Marricy, & Sindah (magang)

Editor: Farhan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top