Teater Emper Kampus Suguhkan Problematika Menjadi Perempuan dalam Pentas Labnas 2024

Dok Hayamwuruk /Khansa

Teater Emper Kampus (EMKA) gelar pertunjukan Laboratorium Naskah (Labnas) yang dihadiri oleh mahasiswa maupun masyarakat umum di Gedung Serba Guna (GSG) Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Diponegoro (Undip) pada Rabu, 28 Agustus 2024.

Labnas merupakan program kerja tahunan dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Emka. Damar Hisyam (Sastra Indonesia 2022) selaku sutradara mengungkapkan bahwa Labnas merupakan wadah pelatihan bagi anggota baru.

“Labnas adalah proker tahunan untuk latihan keaktoran dan keartistikan keteateran anak-anak baru,” ungkapnya.

Pada tahun ini, Damar menjelaskan bahwa kisah yang dibawakan kali ini berjudul “Perempuan Menyebrang Batu” diadaptasi dari naskah lakon karya Hanindawan. “Ide cerita ini berasal dari penulis aslinya Hanindawan,” jelasnya.

Damar mengungkapkan bahwa ia menyoroti tentang menjadi seorang perempuan yang melewati problematika atas kehadirannya sebagai tokoh kontra di masyarakat. Hal ini cukup dirasakan para perempuan pada beberapa dekade lalu.

“Nah, yang coba kita tawarkan adalah bagaimana penggambaran seorang perempuan yang melalui begitu banyak problematika jadi seakan akan masalahnya menjadi seorang perempuan,” ungkapnya

Damar turut menyebutkan bahwa terdapat aroma feminisme yang kuat pada pentas Labnas 2024. Beragam perlakuan tidak pantas dibebankan kepada seornag perempuan atas dasar patriarki.

“Kita lebih menyorot ke bagian feminisnya karena naskah ini padat akan konflik. Pertama ada pelecehan, kedua ada pembunuhan atas dasar kecemburuan, ketiga ada perdagangan manusia. Disitu juga ada menampilkan sebuah obsesi penyintas,” ujarnya.

Kesulitan saat penggarapan naskah yaitu pada segi penggalian isu karena dikhawatirkan berdampak kepada pemeran. Damar juga menambahkan solusi yaitu memperkuat bagian penggarapan.

Damar menyatakan bahwa banyaknya penonton memukul ekspekstasinya. Ia turut berharap, bahwa penonton mendapatkan pesan yang dibawakan oleh teater Emka.

“Terkait jumlah penonton. Justru malah gak expect kalau seramai ini. Semoga apa yang kita tawarkan di pentas itu bisa tercerna dengan baik dan penonton aware juga terhadap isu yang kita bawakan,” imbaunya.

Guntur Pramudya (Sejarah FIB Undip 2021) mengutarakan pentas Labnas 2024 ia saksikan sebab ia tertarik dengan ilmu peran. Ia turut mengutakarakan bahwa Labnas 2024 berbeda dengan tahun lalu.

“Saya cukup tertarik dalam bidang berilmu peran (teater), jadi ini sebagai sebuah salah satu bentuk saya untuk mengapresiasi mereka. Tahun ini cukup berbeda dengan tahun yang sebelumnya. Mereka juga mengemasnya dengan cukup baik,” ucapnya.

Zalfa (Sasindo 2023) menjelaskan bahwa pementasan Labnas sangat memukau. “aduh, parah. pecah banget, sih, jujur,” jelasnya.

Tidak hanya itu, Balqis (FPIK Unnes) juga menjelaskan bahwa pementaskan Labnas sudah sesuai dengan ekspektasinya. Ia bahkan turut memaparkan bahwa akan menonton kembali menunggu teater Emka selanjutnya.

“Sesuai banget sama ekspektasiku. Kalo (diadakan lagi) aku pastinya bakal nonton lagi, sih,” pungkasnya.

 

Reporter: Zaila, Amel, Khansa
Penulis: Zaila
Editor: Fajri

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top