Resensi Film: Agak Laen, Ketegangan Mistis yang Dibungkus dengan Tawa

 

 

Cr. Pinterest

Judul : Agak Laen

Genre : Komedi

Tanggal rilis : 1 Februari 2024

Durasi : 1 jam 59 menit

Sutradara : Muhadkly Acho

Pemain : Bene Dion, Oki Rengga, Indra Jegel, Boris Bokir, Tissa Biani, Indah Permatasari, Arie Kriting, Mamat Alkatiri.

 

Agak Laen merupakan salah satu film yang menawarkan pengalaman sinematik berbeda dengan menggabungkan genre komedi, horor, dan misteri dalam satu alur cerita yang kocak, tetapi juga penuh ketegangan.

Film yang dirilis pada 1 Februari 2024 ini, berhasil menarik perhatian penonton Indonesia berkat premis unik dan pencampuran genre yang jarang dijumpai pada dunia perfilman tanah air.

Cerita berpusat pada empat sahabat yang berjuang untuk mengubah nasib mereka dengan membuka wahana rumah hantu di sebuah pasar malam.

Usaha mereka penuh harapan, tetapi nasib berkata lain ketika seorang pengunjung meninggal akibat serangan jantung setelah terkejut.

Kejadian ini membawa mereka ke dalam situasi yang semakin absurd ketika dalam kepanikan mereka memutuskan untuk menguburkan mayat di dalam rumah hantu tersebut.

Ironisnya, insiden ini justru memicu viralitas rumah hantu mereka yang kemudian dikenal karena kehadiran pengalaman mistis yang dialami para pengunjung.

Situasi semakin memanas ketika mereka menyadari bahwa korban yang mereka kubur adalah seorang calon legislatif (caleg) sehingga mengundang perhatian polisi.

Dari sini, berbagai kekonyolan dan persengkongkolan kocak untuk menutupi kejadian sesungguhnya terus berlanjut, membuat penonton tertawa sekaligus tegang.

Penggabungan antara horor dan komedi di film Agak Laen terasa sangat segar. Film ini berhasil menyajikan nuansa komedi melalui tingkah laku konyol para aktornya.

Sementara itu, sisi horor film ini diperkuat dengan kemunculan arwah korban yang gentayangan, menciptakan atmosfer menyeramkan, tetapi tetap ringan.

Film ini juga menyinggung isu moral dan rasa bersalah yang dirasakan para karakter utama, tetapi dengan sentuhan komedi gelap yang membuat alur cerita terus menggelitik penonton.

Salah satu kekuatan film ini adalah akting para pemeran utama yang menampilkan chemistry kuat dan dialog lucu yang terasa natural.

Namun, terdapat beberapa kekurangan dari film Agak Laen, yaitu pacing atau ritme cerita yang terasa kurang seimbang.

Meskipun premis dan setting yang segar berhasil menarik perhatian di awal, tetapi alur cerita yang terlalu padat menyebabkan beberapa momen penting terasa terburu-buru dan kurang mendalam, terutama di bagian menjelang akhir.

Hal ini membuat penonton kesulitan untuk menikmati perkembangan klimaks yang seharusnya memberikan dampak lebih kuat.

Selain itu, meskipun elemen komedi dan horor terjalin dengan baik, beberapa adegan dramatis sering kali tidak memberikan dampak emosional yang cukup.

Akting dari pemainnya juga kadang terasa kurang dalam menyampaikan emosi, terutama dalam momen-momen serius, membuat beberapa drama yang sudah dibangun dengan baik gagal mencapai puncak emosional yang memuaskan.

Kekurangan dalam takaran emosi ini sedikit mengurangi kehangatan dan kedalaman karakter yang seharusnya bisa lebih menonjol dalam cerita.

Secara keseluruhan, Agak Laen adalah film yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan kesan mendalam tentang bagaimana keputusan-keputusan impulsif bisa membawa konsekuensi yang tak terduga.

Film ini adalah sebuah pencapaian dalam perfilman Indonesia dengan lebih dari 9 juta penonton dalam 98 hari penayangannya, membuktikan bahwa perpaduan horor dan komedi bisa menjadi formula yang sukses jika diolah dengan baik.

 

 

 

Penulis: Naila

Editor: Amel

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top