Musyawarah Mahasiswa Istimewa: Evaluasi BEM FIB di Tengah Kekosongan Kandidat

Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) resmi menggelar Sidang Musyawarah Mahasiswa Istimewa (Muswa) Istimewa usai nihilnya pendaftar calon Ketua-Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) serta kurangnya calon Senator delegasi, Kamis (28/11/24) pagi pukul 08.00 WIB di Joglo Besar Fakultas Ilmu Budaya (FIB).

Wakil Ketua BEM FIB Undip 2024, Widzar Al-Ghifari, mengungkapkan kekecewaannya terhadap tidak adanya delegasi calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FIB, yang mengharuskan masalah ini dibawa ke Muswa, meskipun pihaknya telah berupaya melakukan regenerasi kepemimpinan.   

Ia memaparkan bahwa adanya program-program seperti sekolah fungsionaris dan upgrading telah disediakan dalam rangka regenerasi, namun kesiapan dari para fungsionaris maupun anggota BEM FIB lainnya tak kunjung muncul.

“Kami menginstruksikan teman-teman seluruh fungsionaris BEM FIB itu untuk mengikuti kaderisasi tingkat lanjutan. Juga kami menyediakan program-program seperti sekolah fungsionaris. Kami menyediakan upgrading dan segala macamnya. Itu memang kami desain khususnya untuk mencari penerus kami,”  ungkap Widzar.

Dalam wawancara seusai sidang, Yunita Karamatul Isnaini sebagai perwakilan Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) 2024 memperkuat dasar penyelenggaraan Musyawarah Mahasiswa Istimewa.

“Yang kita jadikan dasar itu adalah peraturan mahasiswa mengenai Pemilihan Raya dan juga peraturan mahasiswa mengenai Musyawarah Mahasiswa Istimewa. Tujuannya itu yang pertama adalah mengajukan pendaftaran diri ketika pendaftaran Pemira, Kedua adalah untuk menentukan calon Ketua-Wakil Ketua BEM FIB yang nanti akan dilantik menjadi Ketua BEM dan Wakil-Ketua BEM FIB 2025,” ujarnya.  

Dia menjelaskan bahwa jalannya musyawarah tidak sesuai dengan rencana awal. Setelah ditunda hingga empat kali, forum mengalami peningkatan tensi karena tidak ada satupun perwakilan BEM FIB yang hadir dalam sidang hingga pukul 13.00 WIB.

Diskusi forum pada akhirnya tidak mendapatkan nama calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FIB, namun berpindah fokus pada evaluasi BEM FIB yang dipertanyakan peran dan alur kaderisasinya ketika akumulasi nihilnya calon delegasi dan ketidakhadirannya dalam forum terjadi.

“Pembahasan hari ini pun pada akhirnya tidak sesuai dengan agenda awal yang mana pembahasan hari ini lebih ke evaluasi untuk BEM itu sendiri. Karena tentunya pada akhirnya ketika kita membuka forum, apakah ada yang ingin mencalonkan diri atau ada yang ingin menunjuk seseorang untuk mencalonkan diri, tidak ada jawaban,” terangnya.

Terlepas dari eskalasi yang ada, Yunita berharap sidang esok Jum’at dan Sabtu membawa hasil yang signifikan untuk Pemilihan Raya FIB dan tidak ada perpanjangan sidang di luar yang sudah diagendakan selama 3 hari.

“Harapannya tentunya hasil dari Muswa ini bisa menghasilkan pasangan calon ketua dan wakil ketua BEM yang betul-betul berkompetensi dan mampu membawa perubahan yang lebih baik dari BEM tahun ini,” tutur Yunita.

Reporter: Diaz, Irsyad, Rana
Penulis: Rana
Editor: Farhan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top