Asa Warga Semat: Membangun Ekonomi Masyarakat dan Wisata melalui Mangrove

Dok. Hayamwuruk/Titin

Minggu (22/12/24), warga Desa Semat, Kecamatan Tahunan, Jepara melaksanakan kegiatan penanaman mangrove di area tambak. Acara ini digagas oleh Yayasan Mangrove Indonesia Lestari bekerja sama dengan masyarakat setempat, termasuk Ubaidillah, yang dikenal dengan sapaan Pak Obet, sebagai Ketua Pelaksana sekaligus Kepala Kelompok Petani Perikanan dan Mangrove di desa tersebut.

Penanaman mangrove di lahan tambak ini bermula ketika Pak Obet berdiskusi dengan Bayu Pamungkas, Co-Founder Yayasan Mangrove Indonesia Lestari, tentang cara mengoptimalkan lahan tambak yang kurang produktif.

“Awalnya tambak ini milik paman saya, tetapi hasil tambak ini kurang menjanjikan dalam nilai ekonomi. Makanya dengan inspirasi dan edukasi Mas Bayu bersama teman-teman, saya tertarik dengan penanaman mangrove di area Tambak yang ingin kami olah saat ini,” ujar Pak Obet.

Penanaman mangrove ini diharapkan dapat memberi manfaat besar, terutama bagi usaha tambak. Pak Obet menjelaskan bahwa mangrove dapat mendukung kelestarian budidaya tambak dengan memperbaiki ekosistemnya. Mangrove berfungsi sebagai habitat alami bagi ikan, udang, dan kepiting, sehingga dapat meningkatkan produktivitas tambak.

Dengan dukungan penuh, Bayu juga menyebutkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk merehabilitasi lahan tambak agar lebih bermanfaat secara ekologis dan ekonomis.

“Mangrove yang sudah ditanam akan mengembalikan ekosistem pesisir dan memberikan manfaat ekonomi melalui budidaya perikanan yang berkelanjutan, seperti ikan bandeng, kepiting, dan udang,” pungkas Bayu.

Selain itu, proses penanaman mangrove ini melibatkan beberapa pihak, yakni warga Desa Semat, perangkat Desa Semat, Duta Mangrove Indonesia 2025, dan warga Desa Tanggul Tlare.

“Kami mengajak masyarakat untuk berpartisipasi, mulai dari persiapan lokasi, pencarian propagul hingga pelaksanaan penanaman. Alhamdulillah, meski ada tantangan cuaca, semuanya berjalan dengan lancar,” tambah Bayu.

Pak Obet berharap dengan adanya penanaman mangrove, penghasilan dari tambak dapat mengalami peningkatan.

“Harapan kami setelah mangrove ini bisa tumbuh dan berkembang nilai ekonomi keluarga kami, juga masyarakat sekitar kami lebih meningkat, itu pertama. Kedua, di area ini kami sangat berharap menjadi area wisata. Mudah-mudahan dengan dukungan dari teman-teman Mas Bayu dan semua tim bisa mewujudkan keinginan kami,” ujar Pak Obet.

Dalam upaya membangun desa wisata mangrove, Pak Obet berharap pemerintah setempat dapat menyediakan akses jalan yang memadai.

“Kami berharap pemerintah bisa membantu kami dengan membangun akses jalan yang lebih baik. Yang penting diperhatikan pemerintah karena ini membantu kami yang keadaan ekonominya naik turun,” tambah Pak Obet.

Bayu berharap semangat gotong royong dapat mendorong perawatan dan perlindungan mangrove yang telah ditanam, sehingga mampu memberikan berbagai manfaat.

“Harapan saya, semoga semangat dan keinginan masyarakat untuk menjaga ekosistem mangrove ini bisa terus dijaga sehingga bisa menggaet anak muda selaku penggerak, juga mendapatkan perhatian lebih luas lagi dari berbagai pihak melalui sosial media,” ungkap Bayu.

Reporter: Titin

Penulis: Titin

Editor: Farhan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top