Kegiatan verifikasi berkas Pasangan Calon (Paslon) Ketua-Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Diponegoro (BEM Undip) pada Sabtu, (30/11/24) diwarnai dengan serangkaian silang pendapat pasca anggota Tim Sukses (Timses) dari Paslon Arkan-Sajidah membeberkan upaya pembobolan akses pendaftaran spreadsheet Pemira Undip.
Menanggapi kasus tersebut, Timses Arkan-Sajidah mendesak agar panitia Pemira Undip segera melakukan investigasi dan membawa kasus ini pada Badan Pengawas Pemilihan Raya (BPPR) untuk diselidiki lebih lanjut.
Tidak hanya Timses Paslon Arkan-Sajidah yang menyayangkan upaya pembobolan akses data, Timses Paslon Farisy-Andi juga menyampaikan kekecewaan mereka terkait hal tersebut.
“Entah ini adalah suatu hal yang disengaja karena kepentingan atau karena adanya oknum yang lalai, kejadian tersebut menggambarkan tentang gagalnya KPPR (Komisi Penyelenggara Pemilihan Raya) dalam menjamin keamanan data korban,” ujar Ade Putra Suryana, Ketua Timses Paslon Farisy-Andi saat dihubungi Tim Hayamwuruk melalui pesan Whatsapp.
Alifivito Nur Fadhlullah Akmal selaku Ketua Pemira Undip menegaskan jika pihak KPPR sangat merahasiakan seluruh data yang ada termasuk Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) pendukung masing-masing Paslon.
“Dari KPPR sendiri juga merahasiakan betul data dari KTM pendukung masing-masing Paslon sehingga kami tidak akan mungkin membocorkan data tersebut. Mungkin ada kelalaian dari Timses Paslon tersebut dalam memberikan akses link,” tegas Alifvito saat diwawancarai oleh Tim Hayamwuruk.
Tidak hanya upaya pembobolan akses pendaftaran spreadsheet Pemira Undip, iklim kegiatan verifikasi berkas Paslon Ketua-Wakil Ketua BEM Undip kembali memanas ketika ditemukannya KTM milik Ketua Timses Arkan-Sajidah sebagai pendukung Paslon Ariq-Khayi. Meskipun demikian, Ariq mengaku tidak mengetahui hal tersebut.
“Kami tidak tahu-menahu dan juga karena memang bukan bagian dari Timses kami, kami tidak bisa menyatakan apa yang kemudian berhak kami katakan,” ungkap Ariq.
Muhammad Junaidi selaku pemilik KTM sekaligus Ketua Timses Paslon Arkan-Sajidah mengaku tidak pernah memberikan KTM miliknya kepada pihak manapun. Terlebih KTM miliknya digunakan sebagai pemenuhan persyaratan Paslon Ketua-Wakil Ketua BEM Undip yang lain.
“Secara rasional dan logika, tidak mungkin Ketua Timses kami memberikan KTM-nya secara sukarela kepada tim lawan,” ujar Arkan saat diwawancarai oleh Tim Hayamwuruk.
Masih menyoal terkait penyalahgunaan KTM, permasalahan yang lain timbul dengan ditemukannya KTM dari mahasiswa Departemen Teknik Perkapalan saat perhitungan jumlah KTM pendukung Paslon Farisy-Andi.
Sebagaimana diketahui bahwa sesuai dengan peraturan Pemira Undip terkait pemberian KTM, mahasiswa dari Departemen Teknik Perkapalan, Elektro, dan Sipil dilarang memberikan KTM mereka kepada para Paslon melalui Timses.
Menanggapi serangkaian permasalah kontroversial ini, Ketua Pemira Undip memberikan solusi dengan menggugurkan KTM milik Muhammad Junaidi. Namun, solusi ini ditentang sebab dinilai merugikan salah satu pihak mengingat posisi Muhammad Junaidi sebagai Ketua Timses Arkan-Sajidah.
“Semoga ada penjelasan berupa pengklarifikasian bagaimana menyelesaikan sengketa permasalahan yang ada, semoga tidak hanya memberikan kebermanfaatan dan keadilan, pun juga kepastian hukum itu sendiri,” jawab Arkan saat menanggapi kasus ini.
Selain itu Tim Hayamwuruk juga meminta pendapat Paslon Ariq-Khayi mengenai serangkaian kejadian pada Sabtu, (30/11/24). Ariq berpendapat bahwa apabila terdapat penyalahgunaan KTM maka lebih baik digugurkan.
“Memang secara regulasinya tidak mengatur terkait dengan bagaimana ketika ada KTM yang diambil tanpa perizinan orang, itu otomatis gugur saja karena tidak diatur dalam Perma,” ujar Ariq.
Secara keseluruhan, kasus pencatutan KTM tanpa izin ditemukan di semua berkas paslon. Meskipun berlangsung cukup lama, akhirnya proses verifikasi berkas Paslon Ketua-Wakil Ketua BEM Undip dapat dilaksanakan hingga selesai.
Berakhirnya proses verifikasi berkas ditandai dengan pengambilan nomor urut masing-masing Paslon dengan Pasangan Arkan-Sajidah sebagai Paslon 01, Pasangan Ariq-Khayi sebagai Paslon 02, dan Farisy-Andi sebagai Paslon 03.
Reporter: Fajri, Irsyad, Titin, Syipolo, Erinna
Penulis: Irsyad
Editor: Amel