Singgung Ruang Aman, Cakabem-Wakabem FIB 2025 Tambahkan Bidang Pemberdayaan Perempuan dalam Struktural BEM

 

Dok. Hayamwuruk/Rana

Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (SM FIB), Universitas Diponegoro (Undip) telah menggelar forum Uji Publik dan menetapkan Nur Maajid Taufiqurrahman, mahasiswa Program Studi (Prodi) Sejarah angkatan 2022 dan Hawwa Dea Salsabilah, mahasiswi Prodi Ilmu Perpustakaan (Ilpus) angkatan 2022 sebagai calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FIB tahun 2025 di selasar Gedung Serba Guna (GSG) FIB, pada Senin (2/12/2024).

Forum Uji Publik tersebut dihadiri oleh delegasi BEM FIB 2024, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Himpunan, dan mahasiswa umum. Selain itu, SM juga mengundang panelis yang mewakili enam prodi di Fakultas Ilmu Budaya.

Panelis perwakilan prodi itu adalah Omarali Dharma Krisna Soedirman (Prodi Sejarah), Bintang Herlambang (Prodi Sastra Indonesia), Patricia Putri Marricy (Prodi Sastra Inggris), Jason (Prodi Antropologi Sosial), Meilia Dyah Ersanti (Prodi Bahasa dan Kebudayaan Jepang) dan perwakilan Ilmu Perpustakaan.

Pada forum Uji Publik, Maajid dan Hawa memaparkan hasil rumusan Grand Design Organization (GDO) yang telah mereka susun kepada para peserta forum. Meski begitu, Maajid mengaku masih banyak kekurangan dan beberapa hal yang perlu diperbaiki dalam GDO tersebut, seperti data, analisis, dan fokus isu.

“Aku dengan Hawwa, ya untungnya juga beberapa teman turut membantu dalam keberlangsungan pembuatan Grand Design Organization, dan alhamdulillah dalam waktu tiga belas jam GDO tersebut terbuat walaupun memang aku merasa masih banyak kekurangan mulai dari data, analisis, dan juga fokus isu yang memang belum sempat aku masukkan” ucap Maajid.

Calon Ketua BEM FIB 2025 juga menyinggung permasalahan terkait Ruang Aman (program perlindungan korban kekerasan seksual, -red) di FIB. Ia dan wakilnya berencana menambahkan bidang Pemberdayaan Perempuan yang akan menjalankan tugas mengenai persoalan Ruang Aman.

Maajid juga ingin merangkul beberapa stakeholder baik internal kampus seperti Biro Fakultas, Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi (PPKPT), dan Wadah Aduan Antrop, serta lembaga eksternal kampus seperti Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Apik, dan Legal Resources Center untuk Keadilan Jender dan Hak Asasi Manusia (LRC-KJHAM).

“Aku dan Hawwa merasa ingin menambahkan bidang baru (dalam struktural BEM, -red), yaitu bidang Pemberdayan Perempuan. Kalau untuk stakeholder mapping-nya, atau mitra kerja yang akan kami gaet, tentunya di dalam lingkungan kampus itu ada Satgas PPKPT, yang mana sekarang lagi proses seleksi satgas nya kalau tidak salah dan di lingkungan kampus, fakultas, ada Wadah Aduan Antrop, nah itu mungkin stakeholder-stakeholder yang akan kita coba gaet bersamaan dengan birokrasi fakultas. Kalau untuk di luar, ya aku bisa sebut beberapa tadi sempat dikatakan juga, ada LBH Apik, ada LRC-KJHAM,” imbuhnya.

Bintang, mahasiswa Sastra Indonesia 2022 sekaligus salah satu panelis dalam forum uji publik berharap bahwa calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FIB 2025 amanah dalam menjalankan rencana yang telah dibuat, khususnya dalam menjalin kerja sama dan pembentukan bidang baru.

“Harapannya sebenarnya sederhana, semoga calon ketua dan calon wakil ketua yang nantinya sudah menjabat itu bisa amanah dengan apa yang mereka rencanakan. Semoga dengan adanya bidang baru ini bisa menjadi jawaban atas semua pertanyaan-pertanyaan yang ada sih,” ungkapnya saat dihubungi lewat Whatsapp (02/12/2024).

Uji publik diakhiri dengan penetapan Maajid-Hawwa sebagai calon Ketua-Wakil Ketua BEM FIB terpilih untuk periode 2025 dengan catatan dari kesepakatan forum untuk menyelesaikan, menyempurnakan, dan melengkapi GDO selama dua minggu (terhitung dari hari pelaksanaan Uji Publik) atau sampai Senin, 16 Desember 2024.

 

Reporter: Diaz dan Rana

Penulis: Diaz

Editor : Fajri

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top