Roadshow Paslon 1 Molor 2 Jam: BPPR Soroti Manajemen Waktu, Maajid Akui Kendala Timses

Dok. Hayamwuruk/ Diaz

Acara roadshow Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 1 Maajid-Halim dalam Pemilihan Raya (Pemira) Ketua dan Wakil Ketua BEM Universitas Diponegoro (Undip) di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) mengalami keterlambatan pada Selasa (25/11/2025). Berdasarkan informasi yang beredar melalui jaringan komunikasi (jarkoman), agenda tersebut seharusnya dimulai pada pukul 09.00 hingga 11.00 WIB. Namun, pada pelaksanaannya, acara tersebut baru dimulai siang hari atau selepas waktu zuhur.

Menjawab sorotan mengenai keterlambatan tersebut, Maajid selaku calon ketua dari Paslon 1 memberikan penjelasannya. Ia mengaku bahwa sebenarnya dirinya dan pasangannya, Halim, sudah disiplin waktu dan tiba di lokasi sejak pagi.

“Kalau dari saya sendiri, saya sudah sampai sebetulnya jam 08.50. Saya dengan Halim sudah sampai, boleh ditanyakan juga kepada teman-teman yang lain. Saya juga menunggu sebenarnya,” ujar Maajid.

Maajid mengungkapkan bahwa keterlambatan acara justru dipicu oleh kendala teknis yang dialami oleh timses. Menurutnya, konsep pemira tahun ini yang berbeda dari tahun sebelumnya membuat timnya harus bekerja ekstra.

“Kebetulan dari timses kami, karena ini adalah satu konsep baru yang dibawakan oleh Pemira tahun ini, jadi mungkin dalam segi penataan, konsep, dan lain sebagainya, timses kami cukup kewalahan sehingga ada terkendala teknis,” tambahnya.

Ia juga menjelaskan bahwa upaya antisipasi sebenarnya sudah dilakukan dengan mencoba menghubungi seluruh tim saat jam sudah menunjukkan keterlambatan. Namun, kendala mengerucut pada satu masalah yaitu sound system.

“Sebenarnya tadi juga saya, khususnya yang sudah di lapangan, itu nelfonin semua orang. Cuma kebetulan karena sound-nya ada di satu orang ini, jadi ya itu penyebab keterlambatannya,” jelas Maajid.

Menanggapi situasi ini, Bintang Kurniawan selaku perwakilan dari BPPR (Badan Pengawas Pemilihan Raya –red) Undip menjelaskan bahwa keterlambatan tersebut murni berasal dari pihak Paslon. Pasalnya, tahun ini pihak panitia KPPR (Komisi Penyelenggara Pemilihan Raya –red) memberikan kebebasan penuh kepada masing masing kandidat untuk mengatur jadwal roadshow mereka sendiri.

 “Untuk tahun ini roadshow pada Pemira ini diserahkan langsung ke paslon tersebut. Jadi untuk KPPR itu benar-benar lepas, tidak dipegang oleh KPPR,” ungkap Bintang

Meskipun Paslon 1 mengakui adanya kendala manajemen waktu dan teknis, Bintang menegaskan bahwa karena kendala waktu ini murni datang dari manajemen waktu Paslon, pihak pengawas maupun panitia tidak terlibat sama sekali dalam keterlambatan tersebut.

Terkait apakah akan ada sanksi atas keterlambatan yang terjadi, Bintang menyebutkan bahwa pihak panitia tidak akan memberikan sanksi ataupun teguran keras. Langkah yang diambil hanyalah berupa evaluasi dan koordinasi dengan timses agar kejadian serupa tidak terulang di fakultas lain. 

“Paling nanti kita bakal ada evaluasi dulu untuk tim suksesnya atau mungkin sama paslonnya. Jujur untuk ke depannya bisa untuk lebih baik lagi,” jelasnya.

Di sisi lain, Lutfi, rekan Bintang di BPPR, menambahkan bahwa konsep Pemira tahun ini memang didesain agar Paslon merasa lebih leluasa. Paslon dibebaskan menentukan cara kampanye dan penyampaian visi misi sesuai kenyamanan mereka, sementara panitia hanya memberikan tenggat waktu pelaksanaannya saja.

Namun, kebebasan ini ternyata juga membawa kebingungan tersendiri bagi pihak pengawas. Lutfi mengungkapkan bahwa hingga saat ini, Paslon nomor urut 2 belum mengirimkan jadwal pasti mengenai roadshow mereka, sehingga menyulitkan BPPR dalam melakukan pengawasan. 

“Buat paslon nomor 2 ini belum mengirimkan jadwal pasti ya. Sehingga buat pengawasan tersendiri itu kayak membingungkan dari pihak kami BPPR jujur saja,” tutur Lutfi. 

Sebagai langkah antisipasi agar jadwal tidak lagi berantakan, BPPR membuka ruang komunikasi selebar lebarnya. Bintang menyampaikan bahwa jika tim sukses mengalami kendala atau ingin mengubah jadwal, mereka bisa segera melapor ke BPPR untuk dicarikan solusinya, alih alih membiarkan acara terlambat tanpa kabar. 

“Kita dari tim BPPR sendiri terbuka kok kalau misalkan dari tim sukses maupun dari paslon tersebut misal mau ganti jadwal. Hanya memberitahukan saja ke tim BPPR, bisa kok seperti itu,” pungkas Bintang.

Reporter: Diaz, Lia, Nara, Rana, Hasan

Penulis: Hasan

Editor: Diaz

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top