
Teater Emper Kampus (Emka) kembali mengadakan acara Malam Gairah Bulan Purnama (MGBP) pada Kamis, (25/09/25) di halaman gedung A Art Center. Kali ini Teater Emka mengangkat Political Burnout: Merawat Kewarasan di Tengah-Tengah Kepungan Berita Buruk sebagai tema diskusi.
Koor Penelitian dan Pengembangan Teater Emka, Clara, menjelaskan alasan mengambil tema Political Burnout karena banyaknya fenomena konsumsi terhadap berita buruk yang ada di media sosial, seperti berita demonstrasi aksi May Day, kematian Affan Kurniawan, hingga terkait penangkapan aktivis. Clara juga mengungkapkan terdapat teman-teman mahasiswa seperti lelah melihat sosial media.
“Melihat di beberapa lingkungan kampus, banyak teman-teman yang kayak capek dan males lihat media sosial. Karena di media sosial, berita-berita yang seperti itu aja, nggak ada yang berita yang menyenangkan lagi,” ungkap Clara.
Clara menambahkan bahwa diskusi tersebut tidak spesifik tentang political burnout, tetapi juga merambah pada kondisi politik kampus. Selain itu, diskusi tersebut membahas peran mahasiswa dalam menghadapi isu-isu politik dan sosial sekarang.
“Peran mahasiswa dalam menghadapi, menyingkapi isu-isu politik dan konflik sosial sekarang, jadi kayak semacam awareness juga,” imbuh Clara.
Fradjna Paramita, Staff Research and Advocacy (RnA) Girl Up Universitas Diponegoro, sekaligus salah satu pemantik diskusi, mengungkapkan bahwa political burnout penting karena politik memengaruhi aspek kehidupan sosial dan mental.
“Jadi menurut aku penting banget ya political burnout ini ada dalam tema diskusi maupun percakapan-percakapan kecil, karena political burnout itu berkaitan dengan mental kita, mental awareness terhadap diri kita sendiri dan menurut aku, kita pada saat ini, udah cenderung lebih aware, lebih mengenal tentang situasi mental kita sendiri,” jelas Nana
Ketika ditanya terkait dengan wawasan baru yang didapat setelah diskusi, Dani, Mahasiswa Sastra Indonesia angkatan 23, mengatakan bahwa orang-orang yang apatis terhadap politik tidak harus digembleng secara langsung dengan pemahaman politik secara berat
“Saya mendapatkan pemahaman bahwa orang-orang yang merasa dirinya apatis soal politik tidak harus digembleng secara langsung untuk diberi pemahaman politik secara berat. Akan tapi, harus dilakukan secara bertahap.Walaupun dengan cara itu tidak bisa mungkin bisa dimulai dengan kesadaran orang itu sendiri,” terang Dani.
Reporter: Diaz, Arolla
Penulis: Diaz
Editor: Marricy