Rabu (20/01/2021) kemarin menjadi hari terakhir dari rangkaian acara Pendidikan Karakter (Pendikar) bagi mahasiswa baru Universitas Diponegoro (Undip) angkatan 2020 yang dilaksanakan sejak Senin, 18 Januari 2021 lalu.
Pendikar sudah jadi salah satu acara kaderisasi wajib yang harus diikuti mahasiswa baru Undip setiap tahunnya. Biasanya Pendikar diselenggarakan bersamaan dengan Orientasi Diponegoro Muda (ODM).
Namun, tahun ini sedikit berbeda. Pendikar yang mestinya sudah berlangsung sejak Agustus lalu, harus menunggu kurang lebih enam bulan lamanya untuk bisa dilaksanakan.
Amel, Kepala Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (PSDM BEM FIB) Undip, mengatakan bahwa keadaan yang belum memungkinkan dan belum adanya jaminan kapan bisa kuliah secara tatap muka menjadi alasan Pendikar tak bisa dihelat bersamaan dengan ODM.
“Jadi, akhirnya tetap dilaksanakan secara online di bulan ini (Januari),” kata Amel kepada Hayamwuruk ketika dihubungi pada Selasa (19/01/2021).
Adapun tujuan dari pendikar adalah pembentukan karakter mahasiswa Undip agar menjadi sosok yang diharapkan oleh Undip: COMPLETE (Communicator, Professional, Leader, Entrepreuner, Thinker, Educator).
Pendikar FIB 2020 yang mengangkat tema adaptif, tangguh, cerdas, dan beretika ini, bagi Syafaatul Laila, mahasiswa Sastra Indonesia angkatan 2020, telah berhasil membuatnya mengetahui bakat yang ia miliki.
“Selama pendikar, saya jadi mengetahui potensi yang ada di diri saya, mengetahui planning ke depan untuk bakat saya. Dan saya bisa mengetahui target saya tiga bulan ke depan sampai satu tahun ke depan,” kata Laila.
Meskipun terhalang jarak, pelaksanaan Pendikar baginya tetap menyenangkan dan seru. Selain dosen yang menjelaskan dengan baik, pertemuan dengan teman-teman sejurusan membuatnya menjadi bisa lebih akrab satu sama lain.
Bagi Durotun Nur Laili, mahasiswa Ilmu Perpustakaan angkatan 2020, juga tidak jauh berbeda. Pendikar membuatnya belajar untuk saling menguatkan hubungan pertemanan.
Meskipun tidak pernah bertemu secara langsung, menurut Durotun, adanya kewajiban untuk on-camera membuatnya bisa mengenal satu sama lain dan melihat teman-teman seangkatannya.
“Yang dulunya sekadar chat, sekarang (lewat Pendikar) bisa berdiskusi secara virtual,” katanya kepada Hayamwuruk ketika ditemui pada Selasa (19/01/2021).
Namun, seperti halnya acara daring khas masa pandemi, Pendikar FIB 2020 tidak luput dari kendala seperti masalah jaringan yang mengakibatkan tidak semua peserta bisa on-camera.
Reporter: Rilanda, Teguh, Maulida (magang)
Penulis: Teguh
Editor: Airell