
Massa aksi Gerakan Rakyat Menggugat Jawa Tengah (Geram Jateng) yang terdiri dari beberapa elemen buruh dan mahasiswa menggelar aksi bertajuk “Rakyat Jawa Tengah Tolak Perppu Cipta Kerja” di depan Gedung DPRD Jawa Tengah, Rabu (15/03/23).
Aksi ini merupakan wujud protes atas disahkannya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja (Ciptaker).
Rabu (15/2) lalu Badan Legislasi (Baleg) DPR RI pun telah menyetujui Perppu tersebut dibawa ke sidang paripurna dan akan disahkan menjadi undang-undang.
Adib Syaifi selaku koordinator lapangan (korlap) aksi mengatakan aksi ini bertujuan mengkampanyekan dan menaikkan kesadaran masyarakat sipil terhadap permasalahan Perppu Ciptaker.
“Hari ini memang kita merencanakan untuk kampanye, dan kita lakukan long march dan sebagainya untuk mengajak masyarakat sipil lainnya agar terlibat pada aksi,” jelasnya.
Menurut Gie Anto salah satu perwakilan KASBI (Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia), pemerintah seharusnya menghentikan Perppu Ciptaker terlebih dahulu dan mempartisipasikan rakyat dalam pembuatan undang-undang tersebut.
“Harusnya dihentikan dulu. Lalu dibicarakan secara prosedural. Ada partisipasi rakyat, ada kemudian stakeholder. Terbuka, demokratis seluas-luasnya untuk dibicarakan,” ujarnya.
Di tengah kobaran ban terbakar, massa aksi sempat beberapa kali mencoba memasuki Gedung DPRD Jawa Tengah. Namun usaha tersebut tidak kunjung berhasil karena diadang pihak kepolisian hingga beberapa kali terjadi gesekan antar keduanya.
“Untuk tujuan [memasuki gedung DPRD Jateng] sebenarnya kami ingin buat sidang rakyat di depan. Namun hari ini memang dari massa aksi belum memungkinkan karena sudah beberapa kali mencoba untuk masuk namun tidak berhasil dan dari pihak aparat tidak mengijinkan untuk masuk,” jelas Adib kepada Hayawmuruk. (14/03/23).
Setelah gagal memasuki Gedung DPRD Jawa Tengah, massa aksi memutuskan untuk membacakan tuntutan yang berisi menuntut Presiden Joko Widodo dan DPR RI untuk tunduk terhadap Putusan MK Nomor 91/PUU-XVIII/2020.
Abid pun berharap aksi ini dapat memantik dan menjadi bahan evaluasi untuk aksi-aksi selanjutnya.
“Harapan saya agar ini jadi momen awal untuk kita bangun gerakan bareng. Habis ini kita evaluasi, baru kemudian kita rencanakan untuk aksi selanjutnya,” ucapnya.
Penulis: Juno
Editor: Rilanda