GMPK Berikan Piring Berisi Semen untuk Ganjar

Senin pagi (16/1), Gerakan Mahasiswa Pembela Kendeng (GMPK) kembali mengadakan aksi  menuntut Ganjar Pranowo selaku Gubernur Provinsi Jawa Tengah mencabut izin baru dan mematuhi putusan Mahkamah Agung (MA).
Aksi ini tak hanya dihadiri oleh para mahasiswa di Semarang tetapi juga dari luar Semarang seperti dari perguruan tinggi UMS, UNS UGM serta organisasi Mahasiswa Pencinta Alam se-Jawa Tengah.
Massa mulai melakukan aksi mulai pukul 10.00 WIB dengan terlebih dulu melakukan sungkem  kepada Ibu-Ibu Kendeng sebagai wujud untuk minta restu dan memberi semangat kepada Ibu-Ibu Kendeng yang sudah bertahan selama 29 hari.
Setelah sampai di depan Kantor Gubernur, aksi diisi dengan berbagai penampilan mulai dari orasi hingga teatrikal sengketa pendirian pabrik semen di pegunungan Kendeng. Terlihat pula berbagai macam atribut aksi seperti keranda mayat, pocong dan spanduk-spanduk dengan beragam tulisan: tuntutan dan sindiran terhadap Ganjar Pranowo. Selain itu, mahasiswa juga menggalang tanda tangan sebagai bentuk solidaritas penolakan pabrik semen.
Pukul 11.30 WIB massa melakukan audiensi dengan membawa nota kesepahaman yang ditujukan kepada gubernur Ganjar Pranowo. Muhammad Chaerul Rais, perwakilan mahasiswa Undip, mengatakan bahwa nota kesepahaman itu diterima oleh Kepala Bagian Tata Pemerintahan Pemprov Jawa Tengah, Bambang Irwanto. Namun, nota tersebut tidak ditandatangani lantaran tidak adanya mandat dari Ganjar Pranowo. Pihak Gubernur hanya melakukan tanda tangan sebagai tanda terima yang selanjutnya akan disampaikan kepada Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jawa Tengah.
Sementara itu, setelah nota kesepahaman ditetima, sekitar pukul 13.10 WIB, massa mulai merangsek masuk ke dalam halaman kantor Gubernur. Meraka menganggap, pemerintah tidak ada lantaran tidak ada mandat dari Gubernur kepada bawahannya.
“Kami tidak anarkis kami hanya ingin bilang bahwa ada rakyat disini dan kami minta tolong ditemui, karena tadi di dalam hanya ada pak polisi dan pamong praja. Pak bambang tidak ada mandat, berarti kalau tidak ada mandat berarti bisa dibilang tidak ada.” Ujar Julio Haryansah Mahasiswa Unnes yang tergabung dalam aksi GMPK.
Akhirnya, Asisten 1 Gubernur Jawa Tengah pun turun dan menemui mahasiswa. I lalu menerima piring berisi semen yang diberikan oleh perwakilan GMPK sebagai aksi simbolik.
“Mungkin makanannya Ganjar itu semen. Maka dari itu kita berikan secara simbolis dalam piring dan tadi diterima oleh Asisten 1 Gubernur Jawa tengah”  ujar Nico Wauran selaku koordinator GMPK seusai aksi.
Selanjutnya massa GMPK membagikan selebaran berupa pernyataan sikap terhadap adanya pendirian pabrik semen di Rembang  di sekitar lampu merah Jalan Pemuda selama 15 menit. Pada pukul 14.00 massa membubarkan diri dengan membuat perjanjian siap untuk datang aksi pada tanggal 17 Januari 2017 di depan Gubernuran. (HW/Ulil)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top