Mengenang Jane Goodall Melalui Dokumenter Terakhirnya

Dok. themoviedb.org

Informasi Film

Nama: Famous Last Words: Dr. Jane Goodall
Sutradara: Brad Falchuk, Mikkel Bondesen
Produksi: Netflix
Genre: Dokumenter Biografi
Tanggal Rilis: 3 Oktober 2025
Durasi: 55 menit

Dunia baru-baru ini kehilangan sosok legendaris dalam dunia konservasi primata, Jane Goodall. Perempuan yang sudah lama berkecimpung dalam dunia konservasi dan isu lingkungan tersebut tutup usia pada 1 Oktober 2025 di usia 91 tahun. Netflix kemudian merilis dokumenter berjudul Famous Last Words: Dr. Jane Goodall yang ditayangkan setelah Dr. Jane meninggal sebagai bentuk penghormatan dan semangat yang ditinggalkan. 

Famous Last Words: Dr. Jane Goodall merupakan film dokumenter yang berisi wawancara antara Dr. Jane dan Brad Falchuk. Film dokumenter ini dibuat khusus sebagai peninggalan Dr. Jane untuk dunia karena film ini baru bisa ditayangkan setelah dirinya tiada. Film dokumenter ini tidak hanya menampilkan wawancara dengan Jane Goodall. Terdapat juga arsip asli dari perjalanan Jane sebagai aktivis dan ikon konservasi dunia. Membuat kita seolah melihat perjalanan Jane Goodall hingga akhir episode kehidupannya. 

Jane Goodall sebagai Sosok Legendaris Konservasi

Terlahir dengan nama Valerie Jane-Morris Goodall pada 3 April 1934 di London, Inggris. Jane adalah anak dari pertama dari Mortimer Herbert Goodall, seorang insinyur, dan Margaret Myfanwe Joseph, seorang penulis yang memiliki nama panggung “Vanne”. Jane kecil tumbuh dengan rasa penasaran dan ketertarikan yang tinggi terhadap lingkungannya. 

Rasa penasaran itu juga didukung oleh kedua orang tuanya, keduanya membiarkan Jane memenuhi rasa penasaran dan ketertarikan itu. Dalam film dokumenter tersebut Jane menceritakan sikap ibunya yang tidak memarahinya ketika ia menghilang selama empat jam karena sedang mengamati ayam. Ibunya justru membiarkan Jane membebaskannya untuk memenuhi rasa penasarannya terhadap hewan tersebut. Bagi Jane dukungan dari sang ibu inilah yang membuatnya menjadi seorang yang hebat seperti sekarang. Dengan dukungan keluarganya, terutama sang ibu, Jane berani mengejar mimpinya untuk pergi ke Afrika. 

Salah satu momen penting dalam perjalanan hidup Jane adalah saat ia pertama kali datang ke Afrika. Disana ia bertemu paleontolog terkenal yaitu Dr. Louis Leakey. Jane dan Leakey kemudian mengobrol dan di momen itulah ia terkesan akan kecerdasan Jane mengenai hewan. Dr. Leakey kemudian menjadikan Jane sebagai sekretarisnya. 

Setelah itu Jane ditugaskan untuk mengamati simpanse pada tahun 1960 di Gombe, Tanzania yang menjadi kali pertama interaksi Jane dan simpanse dimulai. Dari sanalah penelitiannya terhadap simpanse terus berkembang. Jane menemukan banyak hal menarik dari mahluk primata tersebut, mulai dari perilaku hingga keahlian mereka dalam membuat alat sederhana. 

Sejak saat itulah Dr. Jane aktif berkontribusi dalam dunia konservasi. Kontribusi besar yang pernah dilakukan Jane adalah mendirikan Jane Goodall Institute pada tahun 1977. Kemudian ada juga program Roots and Shoots yang dibentuk pada tahun 1991 dan kini telah hadir di lebih dari 60 negara. 

Pandangan Jane Tentang Kehidupan

Jane adalah sosok yang penuh perhatian dan peduli terhadap lingkungan. Setiap hal kecil yang terjadi disekitarnya tak pernah luput dari pandangannya. Hal sekecil interaksi antara dua burung yang bagi sebagian besar orang hanyalah hal biasa tetapi baginya itu adalah sesuatu yang menarik dan lucu. Jane menghargai setiap hal kecil yang terjadi di alam. 

Jane merasa bahwa dirinya lahir di dunia ini untuk menjalankan sebuah misi yaitu melindungi alam. Dedikasinya dalam dunia konservasi menunjukkan betapa serius dan cinta yang dimilikinya terhadap misi tersebut. 

“Aku sudah lama berjuang. Kurasa aku mungkin telah menjalankan tujuanku hidup di dunia ini. Akan ada waktunya aku sangat siap menyerahkan ini kepada orang lain yang memiliki semangat yang sama,” ujarnya ketika ditanya apakah siap menyerahkan tanggung jawabnya ke orang lain. 

Pada sesi terakhir dokumenter ini Jane Goodall mengungkapkan banyak keresahannya terkait isu lingkungan dan iklim yang sedang terjadi. Jane menyoroti kondisi bumi yang kian memburuk, bahkan dikatakan mendekati kepunahan besar keenam. Banyak manusia yang masih tidak peduli akan isu penting ini dan justru memilih diam. 

Jane berpesan agar umat manusia selalu mengingat bahwa kita adalah bagian dari alam. Manusia harus sadar bahwa tindakan kecil yang mereka lakukan bisa memberikan dampak yang besar pada alam. Meski bumi makin suram, tetapi akan selalu ada harapan bagi orang yang tidak menyerah. 

Menurutnya setiap manusia memiliki peran yang penting dalam kehidupan, oleh karena itu setiap orang harus bijak dalam bertindak. Mereka harus bisa memilih antara tindakan yang merusak atau tindakan yang melindungi bumi tercinta ini. Generasi mendatang harus kita lindungi agar tidak hidup di zaman dimana bumi sudah rusak. 

Film dokumenter ini tergolong pendek namun tetap berhasil mengeksplorasi sosok Dr. Jane sebagai manusia biasa, tapi tidak dengan Dr. Jane sebagai konservasionis. Film ini membahas sebatas pandangannya sebagai konservasionis. Mungkin jika durasi film ini lebih panjang lagi maka kedua sosok Dr. Jane bisa tereksplor dengan baik. 

Dialog yang terjadi antara Dr. Jane dan Brad Falchuk yang mengalir secara natural membuat film ini santai namun memiliki pembahasan yang mendalam. Selain itu, kita juga bisa mendengarkan informasi yang tersembunyi di sini. Nuansa percakapan yang mendalam namun rahasia ini didukung dari bagaimana Netflix hanya menempatkan Dr. Jane dan Brad di ruangan itu sendirian. 

Harapan dan misi Jane Goodall juga menyertai film dokumenter ini, abadi tersimpan selamanya. Kepergiannya bukan berarti pertanda hilangnya simbol perjuangan melainkan awal mula dari munculnya banyak generasi muda yang memiliki semangat juang yang sama dengannya. Kita semua berperan dalam menjaga bumi kita oleh sebab itu cara terbaik menghormati Dr. Jane adalah dengan meneruskan perjuangannya. 

“Aku ingin kalian mengerti kita adalah bagian dari alam. Bahkan sekarang saat planet ini kelam, masih ada harapan. Jangan putus asa, jika putus asa kalian akan menjadi apatis dan diam saja. Jika kalian ingin menyelamatkan keindahan yang tersisa di dunia ini. Jika kalian ingin menyelamatkan planet ini untuk generasi mendatang, cucu-cucu kalian, cucu-cucu mereka. Maka pikirkan tindakan yang kalian ambil tiap hari. Karena dikalikan satu juta, satu milyar kali, tindakan kecil pun akan membawa perubahan besar.”

Jane Goodall (1934-2025)

Penulis: Arya
Editor: Marricy

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top