
Senin (1/05) Siang, Ada yang berbeda dari Aksi May Day yang diselenggarakan di Gelangang Olahraga (GOR) Tri Lomba Juang. Kali ini, sejumlah jurnalis turut melakukan aksi unjuk rasa yang dihadiri oleh 10.250 massa aksi.
Raka F Pujangga, Sekretaris Serikat Pekerja Lintas Media (SPLM) dalam orasinya mengatakan saat ini para jurnalis mulai terlibat dalam aksi buruh. “Ketika kami beberapa tahun yang lalu sampai hari ini hanya terlibat membantu penulisan kawan kawan buruh, mulai hari ini kami ikut terlibat turun ke jalan,” ujarnya.
Raka menambahkan kesejahteraan jurnalis yang didapatkan masih jauh dari kata layak. ”Kami disini tak jauh berbeda dari kawan kawan buruh yang ada di Jawa Tengah ini, kesejahteraan masih jauh dari kata layak yang kita dapatkan,” tambahnya.
Kemudian, Muhammad Syukron, perwakilan Aliansi Jurnalistik Independen (AJI) berpendapat kesejahteraan jurnalis masih dibayar honor yang tidak layak dan masih dalam status kontrak. “Ada beberapa kawan sampai hari ini dibayar dengan honor satu berita hanya diberikan lima ribu hingga sepuluh ribu,” tuturnya.
Syukron menjelaskan dalam catatan AJI banyak terjadi pelanggaran terhadap jurnalis “AJI banyak mencatat pelanggaran-pelanggaran yang terjadi pada jurnalis, salah satunya larangan untuk meliput ke berbagai atau beberapa instansi padahal UU keterbukaan informasi sudah terbuka sekali,” tambahnya.
Adapun di akhir orasinya ,SPLM Jateng menyatakan empat sikap;
1. Mendesak kepada perusahaan dan industri media untuk mensejahterakan pekerjanya.
2. Memperjelas sistem kontrak kepada pekerja media terutama jurnalis sesuai dengan UU Ketenagakerjaan
3. Mendesak agar jaminan sosial kepada pekerja media diberikan karena pekerjaannya yang memiliki risiko tinggi dalam menjalankan tugas
4. Meminta kepada kawan jurnalis untuk bekerja sesuai dengan kode etik dan menjaga profesionalitas.

(HW/Ulil)