BEM SI Gelar Aksi Tolak PPN 12%: Tuntut Pajak bagi Orang Kaya dan Sahkan RUU Perampasan Aset

Dok. Hayamwuruk/Irsyad

Keputusan pemerintah menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% memicu kemarahan masyarakat, terutama di kalangan mahasiswa. Kebijakan ini dianggap tidak tepat, khususnya bagi masyarakat kelas menengah ke bawah yang terus menghadapi tekanan ekonomi, sehingga daya beli mereka anjlok secara signifikan.

Para Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jakarta menggelar aksi demonstrasi yang bertajuk “Tolak kenaikan PPN 12%” yang dilaksanakan di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat pada 27/12/2024. 

Dalam orasi yang disampaikan dalam demonstrasi tersebut, para orator atau koordinator Aksi meminta kepada pemerintah untuk membatalkan kenaikan PPN 12%. Menurutnya pemerintah seharusnya memahami kondisi masyarakat indonesia yang belum memiliki kekuatan ekonomi yang baik. Orator aksi tersebut menyarankan pemerintah agar menarik pajak dari 50 orang paling kaya  di Indonesia, karena kekayaan 50 orang tersebut setara dengan 50% masyarakat Indonesia.

Muhammad Haidar Hilmi selaku Ketua BEM Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Hikmah Jakarta sekaligus koordinator lapangan menyampaikan bahwa pemerintah seharusnya menahan PPN tetap di Angka 11% bahkan di bawahnya, hal ini ditunjukan agar Masyarakat tidak terbebani oleh kenaikan PPN ini.

Haidar menegaskan bahwa pemerintah seharusnya menaikan pajak kekayaan golongan kelas atas (kaya) karena 50 orang terkaya di Indonesia menguasai hampir 90% kekayaan alam Indonesia. Haidar juga mendesak pemerintah untuk segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan aset.

“Kita mengharapkan agar pemerintah segera menyelesaikan pembahasan RUU Perampasan aset karena nilai Korupsi di Indonesia sangat fantastis. Saya Harap RUU Perampasan Aset itu bisa segera disahkan, karena nilai korupsi yang fantastis itu dapat digunakan untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat” Ujar Haidar.

Haidar juga berharap agar pemerintah Prabowo Subianto memenuhi janji kampanyenya untuk tidak menaikan pajak (dalam hal ini PPN 12%).

“Harapannya agar Prabowo membawa kebijakan baru agar PPN tidak naik. Melalui Aksi ini kita berharap agar PPN 12% ini tidak jadi,” Tegas Haidar.

Sementara itu, Ikrimatul, mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang merupakan salah satu massa Aksi penolakan PPN 12% ini berharap agar pemerintah bersedia mendengarkan aspirasi yang disampaikan oleh kawan-kawan mahasiswa untuk membatalkan kenaikan PPN 12%. 

Ikrima juga berharap agar aksi ini terus berlanjut hingga kemenangan diraih oleh masyarakat Indonesia, menurutnya sebuah aksi harus terus berlanjut hingga kenaikan PPN dibatalkan. 

“Namanya pergerakan itu harus terus berlanjut, jadi saya harap aksi perlawanan terhadap apapun itu entah isu apapun tetap dilanjutkan hingga kita mendapatkan kemenangan,” Ujar Ikrima.

Dalam berjalannya aksi, para demonstran dari BEM SI terus bertahan di kawasan Patung Kuda hingga pukul 19.00 WIB. Hal ini membuat aparat keamanan meminta para demonstran untuk membubarkan diri karena telah melewati batas waktu kegiatan aksi. Akan tetapi para demonstran terus bertahan di titik aksi hingga mobil water canon kepolisian mulai menembakan air ke arah demonstran.

Upaya polisi memukul mundur demonstran dari kawasan Patung kuda, Merdeka Barat memakan dua korban dari pihak mahasiswa. Korban pertama mengalami luka pada bagian paha setelah di tendang oleh pihak polisi saat berusaha untuk bertahan di lokasi aksi.

Korban kedua juga berasal dari pihak mahasiswa, kali ini korban mengalami pendarahan di bagian kepala. Korban mengaku jika dirinya dipukul oleh polisi menggunakan pentungan saat berusaha mundur dari titik Aksi, korban mengalami pendarahan di bagian kepala.

Meskipun berakhir dengan pembubaran paksa oleh aparat kepolisian, massa Aksi pada akhirnya membubarkan diri pada pukul 19.25 WIB dan mundur menuju Jalan Merdeka Selatan pasca didesak oleh pihak kepolisian. Saat mundur para demonstran menyanyikan lagu Tanah Airku untuk memperkuat semangat perjuangan membela rakyat.

Reporter: Irsyad

Penulis: Irsyad

Editor: Farhan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top