Malam Minggu Sastra: Peringati Kartini Lewat Suara

Dok. Hayamwuruk/Arolla

Malam Minggu Sastra (Mangsa) kembali diadakan di Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Diponegoro (Undip) pada Jumat (25/04/2025). Mangsa kali ini merupakan kolaborasi antara Bidang Minat Bakat (Mikat) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FIB dan Program kerja Teater Emper Kampus (Emka) Malam Gairah Bulan Purnama (MGBP).

Acara ini bertajuk “Malam Gairah Bulan Purnama Sastra, Suara Kartini Dalam Irama”. Naila, Ketua Pelaksana Mangsa × MGBP, mengaku bahwa pemilihan tema ini adalah bentuk peringatan Hari Kartini.

“Mangsa kali ini mengangkat tema emansipasi wanita khususnya pada era Kartini, karena April seperti yang kita tahu merupakan kelahiran dari R.A. Kartini,” jelas Naila.

Naila juga menyatakan memiliki keresahan terhadap nasib perempuan hingga saat ini yang terkekang dalam budaya patriarki. Ia merasa bahwa perempuan layak untuk berdiri sendiri dan dihargai.

“Sebenarnya cukup menyedihkan karena di zaman dulu patriarki kenceng banget, apalagi sebelum R.A. Kartini bersuara, tapi ternyata seiring berjalannya waktu suara perempuan cukup terdengar. Namun, tidak bertahan lama. Buktinya sampai sekarang masih banyak orang-orang yang masih berlaku patriarki terhadap perempuan. Jadi aku berharap semoga orang di luar sana kesadarannya terbuka, bahwa perempuan bisa bersuara, perempuan juga lebih dari laki-laki,” jelas Naila.

Rachel, selaku pembicara diskusi terbuka, menambahkan bahwa kita sebagai perempuan juga tidak boleh melupakan sosok pahlawan bangsa, terutama Kartini dalam gerakan emansipasi wanita yang dilakukannya.

“Banyak banget dari kita yang meremehkan perjuangan Kartini, bukan hanya Kartini, tapi ada Dewi Sartika yang memperjuangkan pendidikan ke Indonesia banyak banget yang meremehkan, bahkan ada yang gak tau Hari Kartini tanggal berapa. Menurutku, kita tidak akan bisa bersuara kalo tidak ada pelopornya. Nah, pelopornya itu Kartini. Tetapi, teman-teman di sini karena merasa udah gak lagi terjerumus dalam hal-hal pendidikan, budaya udah berkembang, makanya teman-teman perempuan kurang aware terhadap Hari Kartini. Makanya penting untuk diingat,” jelas Rachel.

Selain diskusi terbuka, acana ini juga diisi oleh berbagai penampilan. Mulai dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kesenian Gambang Semarang, Fashion Show, dan beberapa band seperti Wadah Musik Sastra, The Anonymous, dan MAY.

Bintang, mahasiswa Sastra Indonesia, mengatakan sangat menikmati acara ini meskipun sempat hujan.

“Acara FIB memang selalu membawa kegembiraan, gak pernah sepi, anak-anaknya solid banget, walaupun tadi sempet ketunda karena hujan. Cuma so far, seperti acara-acara sebelumnya, selalu menyenangkan dan ramai.”

Reporter: Arolla, Allegra, Imam

Penulis: Arolla

Editor: Marricy

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top