Mencipta Keakraban Lewat Kesenian

Oleh: Diaz Marandi
Peliput: Rizki Mega, Riska

Malam (21/09/11), terasa begitu dingin. Telepon genggam saya berbunyi beep, mengingatkan agenda acara hari ini. Teringat pula pada apa yang saya lihat tadi pagi di halaman parkir gedung sejarah. Acara yang telah disiapkan oleh Teater EmKa sebagai ajang silahturahmi antar UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa ) FIB UNDIP dan seluruh mahasiswa FIB itu bertajuk “Halal Bihalal EMKA bersama Warga FIB”. “Tujuan acara ini adalah untuk mempererat UKM dan HMJ, bahwa tidak seperti dibawah kan ada PKM-nya beda dengan yang sekarang.” Ujar Ketua Pelaksana acara, Babas.

Panggung ditata sederhana, geber hitam leter U, mengelilingi 2 microfon dan sebuah kertas setinggi sekitar 2 meter berbentuk persegi panjang, berdiri dengan dihiasi sebuah lampu sorot dibelakangnya, menciptakan siluet yang indah. Pembukaan acara terlambat 5 menit dari jadwal yang semula pukul 19.00 WIB. Acara dibuka oleh 2 MC kocak, Acik dan Tatiek. Mujid Farihul Amin selaku PD III FIB UNDIP datang dan memberikan sambutan, ia sangat apresiatif terhadap semacam ini, ia senang apabila seluruh UKM dan HMJ di FIB dapat bersatu, menjadi satu keluarga di rumah FIB tercinta. Ia juga menyampaikan beberapa wacana tentang perkembangan kampus ke depan, salah satunya adalah rencana pembangunan gedung PKM (Pusat Kegiatan Mahasiswa) yang lebih representatif serta Masjid FIB yang akan segera di garap dalam waktu dekat ini, arsiteknya pun sedang melakukan penyelesaian akhir gambar. “Dan besok gambarnya jadi katanya.” Ucapan ini disambut dengan tepuk tangan penonton. satu kata penutup dari beliau. “Memang setiap acara disini yang datang sedikit, tapi perlu anda sadari bahwa memang orang berhasil itu jumlahnya sedikit, semoga kita adalah orang yang berhasil, amin”.

Penonton banyak berdatangan menuju sumber suara sound system yang minim tapi cukup mengundang perhatian, saya dan penonton lain duduk di atas sebuah karpet plastik, mata penonton terarah menuju panggung. Penampilan pertama dibuka oleh Sony yang berkolaborasi dengan Abdul Rochim, mempertunjukkan sebuah puisi berpadu dengan sebuah Qiroah ayat-ayat Al-Qur’an, yaksi surat Al-Gujurat. Suara merdu dan sendu keluar dari lantunan bibir Rochim, puisi yang memberi gambaran tentang keislaman masa kini. Sebuah kritik terhadap pandangan sebelah mata tentang penampilan luar umat muslim di Indonesia. Kurang lebih 5 menit setelah itu, giliran penampilan dari WMS (Wadah Musik Sastra) yang merupakan satu-satunya UKM yang mewadahi kegiatan musik modern di kampus, tiga laki-laki (Cipto, Ido, dan Danang) siap menunjukkan aksinya di atas panggung, lagu berlirik bahasa Inggris membawa penonton mengangguk-nganggukkan kepala mengikuti irama. Lagu terakhir dikemas berbeda, tiga pria tadi, mempersilahkan dua wanita untuk menyanyikan lagu yang siap mereka iringi, sebuah lagu dari Ten2Five berjudul I Will Fly, begitu indah terdengar, dan diikuti oleh suara-suara penonton yang mencoba ikut menyanyikan lagu ini bersama-sama.

Angin malam bertambah dingin, PARAMUDA (Paduan Suara Mahasiswa Ilmu Budaya) menampilkan akustiknya. Seakan menjadi magnet, semua bola mata melihat kearah dua wanita didepan yang siap membawakan sebuah lagu, dengan apik salah satu wanita memetik gitar dan diikuti suara wanita disebelahnya. Semua tercengang kagum melihat kepiawaiannya bermain gitar. Mereka membawakan lagu Andra and The Backbone berjudul Tak Ada yang Bisa. Selanjutnya giliran Qur’anul Hidayat menunjukkan kehebatannya dalam membaca Cerpen, yang sudah terbukti kehandalannya, sambil sedikit menyombongkan diri, dia bercerita singkat tentang pengalamannya saat kelas 3 SMA, saat memenangkan juara membaca cerpen di Pekan Baru dalam “Bulan Sutardji Calzoum Bachri”. Ia pun membaca cerpen karya Langgeng Rima Anggradinata yang berjudul Pembawa Mayat. Sekitar 10 menit cerita tersebut dibawakannya dengan baik beriringkan backsound gitar menyeramkan, membawa penonton merinding dan tercengang mengikuti cerita fiksi tersebut. Tulisan itu berceritakan tentang seorang suami yang tidak rela menghadapi kematian istrinya, bukan menangis karena istrinya telah tidak bernafas kembali, tapi dia begitu khawatir apabila nanti istrinya di alam yang berbeda akan mempunyai suami lagi, dan dia begitu tidak rela. Cerita ini membuat Dayat—sapaannya—mengatakan “Cerita ini cukup membuat saya mengerti tentang arti kesetiaan suami terhadap istri”. Perwakilan dari LPM Hayamwuruk ini disambut tepuk tepuk tangan meriah dari penonton, sebuah pembawaan yang begitu menyentuh dan indah. Setelahnya, giliran EDSA menampilkan musik akustiknya, walaupun sempat terganggu oleh matinya listrik saat mendekati akhir lagu Citra, Everybody Knew, tetapi tidak begitu membuat audience kecewa, karena lagu kedua yaitu You sebuah lagu dari Ten2Five diselesaikan dengan merdu.

Semakin ramai saja, halaman parkir Gedung Sejarah menjadi lebih hangat karena merapatnya para penonton dikarpet yang disediakan oleh panitia. Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia (KMS), menampilkan pantomim yang dibawakan 3 orang mahasiswa Sasindo 2010, bercerita tentang seorang pria yang sedang patah hati karena wanita pujaannya telah pergi, cerita sederhana itu cukup membuat penonton terhibur, karena pembawaannya yang lucu, dan menarik. Dan ending cerita yang membuat kita tertawa terpingkal pingkal, karena aksi 3 pria yang menggelikan dipanggung tanpa alas itu. Presiden BEM FIB, Taufiq juga ikut menghadiri acara ini, dan ikut memeriahkan acara sederhana ini bersama barisan Badan Eksekutim Mahasiswa lainnya. Dengan disiapkannya sebuah Organ Taufiq mengiringi lagu Mimpi yang Sempurna milik Peterpan, sebagai symbol dan ungkapan mimpi FIB untuk menjadi yang lebih baik, berjuang demi FIB tercinta, menciptakan keharmonisan seluruh penghuni kampus ini, dan sesuai dengan jargon BEM yaitu “Bersatu Untuk Perubahan”. Semua Tentang Kita dipilih menjadi lagu ke dua, untuk membawa kita mengingat dan merenung kenangan bersama yang telah dilewati, mengingat bahwa kepengurusan akan lengser dan berganti. Dilirik akhir Taufiq meminta kita semua untuk bernyanyi bersama.

Semakin malam. Jam malam kampus seakan tidak terlintas dipikiran mahasiswa yang datang. Acara pamungkas acara ialah penampilan dari EmKa yang membawakan naskah berjudul “Pus Pus”. Detik detik menjelang mulainya penampilan, lampu mulai padam, suasana mencekam bertambah dengan nyanyian sinden dari sang dalang wanita, membuat bulu kuduk berdiri terbawa suasana mistis. Lampu menyorot dari belakang kertas persegi panjang berdiri, terlihat siluet wanita berkostum kucing menari indah dibelakang kertas yang tenang itu. Dua lelaki yang berperan sebagai kucing miskin dan macan kaya, dan satu kucing betina yang menjadi biduan antara kedua pejantan itu. Sebuah cerita yang menceritakan tentang kucing betina cantik yang mulai terbawa dunia materialistis, perselingkuhan, kehidupan glamor oleh pejantan kaya dan jabatan di negeri kucing. Hingga membawa pacar setianya, si kucing jantan miskin yang ingin merasakan dunia nikmat itu. Konflik mulai memuncak saat macan kaya datang, dengan murka dia beradu dengan si kucing miskin itu. Membuat dalang kesal melihat mereka yang lama-lama semakin runyam, hinga dia berdoa kepada sang Gusti meminta kekuatan untuk meluruskan mereka, disapukannya gunungan yang ditangannya. Lenyaplah semua keburukan hingga mereka terkapar. Tak terasa 20 menit sudah berjalan dengan seru. Tepuk tangan menderu mengakhiri acara. Seluruh rangkaian acara selesai sambil bersalam-salaman sesama organisasi-organisasi kampus FIB, di tengah sorot lampu yang kembali terang.

Acara cukup menghibur, bukan hanya para “tetua-tetua” kampus saja, namun mahasiswa baru 2011 yang belum genap satu bulan merasakan kegiatan kampus di FIB. “Keren acaranya, tapi aku masih ga mudeng sama cerita ini, masih terlalu awam untuk kita” ucap Nisa mahasiswa baru Sastra Jepang FIB UNDIP. Acara yang cukup kreatif ini mempertahankan nyala lampu budaya, terutama di kalangan muda.

3 thoughts on “Mencipta Keakraban Lewat Kesenian

  1. undangan bwt kakak-kakak dari LPM HAYAMWURUK…maaf jika undangannya ditulis disini krna g tw hrs ditulis dmn ge….undangan untuk kakak-kakak RAKER XI hari minggu jam 9-12 ditunggu kehadirannya ya….!!!:) 😀

  2. hahahaha… ditulis di posting baru to ndukkkk… kasih judul, raker lpm hayamwuruk ke …., trus hari apa sesi untuk alumni dan ramah tamah dengan pengurus baru…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top