![]() |
Dok. Hayamwuruk |
Ribuan massa yang tergabung dalam Aliansi Semarang Raya merobohkan gerbang Gedung DPRD Jawa Tengah pada Selasa (24/9) siang tadi. Massa aksi mendorong gerbang hingga roboh karena Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tak kunjung menemui massa aksi untuk berdialog terkait isu RUU yang dianggap bermasalah seperti RKUHP, RUU Pertanahan, RUU Ketenagakerjaan, dan sebagainya.
Semula, aksi berjalan damai dengan penampilan orasi, musik dan menyanyikan lagu-lagu seperti: Darah Juang, Buruh Tani, Bunga dan Tembok, dan sebagainya yang dipimpin Koordinator Aksi di atas mobil komando.
Namun, situasi mulai memanas ketika Ganjar Pranowo tak kunjung juga mendatangi massa aksi sampai sekitar pukul 11.00 pagi.
Alhasil, ribuan mahasiswa menerobos masuk ke area Gedung DPRD Jawa Tengah sekitar pukul 11.40 siang. Bentrok pun terjadi antara aparat kepolisian dan massa aksi walau tidak sampai adu fisik.
Barulah, sekitar pukul 12.00 siang, Ganjar Pranowo tampak keluar dari gedung dan menemui massa aksi. Ia pun naik dan berbicara di atas mobil komando dan berjanji akan mengabulkan apapun tuntutan dari massa aksi. Namun, dengan syarat salah-satu perwakilan massa aksi diminta masuk dan berdialog di dalam ruangannya.
“Kalau berkenan, ada perwakilan yang bisa hadir untuk duduk bareng saya, Anda sampaikan secara terbuka biar saya mendengarkan,” terang Ganjar.
Namun, massa aksi menolak masuk ke ruangan untuk berdialog dan lebih memilih agar dialog dan kesepakatan yang dijanjikan Ganjar diselesaikan di atas mobil komando.
Di akhir, Ganjar menerima aspirasi massa Aliansi Semarang Raya dengan menandatangani surat tuntutan bermaterai dan berjanji akan menyalurkannya (surat tuntutan) ke DPR RI, Jakarta.
Reporter: Qanish, Ban, Aa, Nida, Yulita, Niken, Nike, Sela, Indri, Airell
Penulis: Qanish
Editir: Airell