
Dok. Hayamwuruk
Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Diponegoro (Undip) memiliki fasilitas baru bernama Korean Center yang baru diresmikan pada Maret, 2019. Korean Center merupakan fasilitas yang dibangun dengan kerjasama antara FIB dengan pihak Korea International Cooperation Agency (KOICA). KOICA merupakan badan pemerintah Korea Selatan yang membantu negara-negara berkembang. Korean Center berfungsi sebagai sarana untuk mempelajari bahasa serta kebudayaan negara yang terletak di Asia Timur itu (Korea).
Korean Center memiliki beberapa program yang sudah berjalan. Kim Hee Jung atau yang akrab dipanggil Dami, selaku penanggung jawab sekaligus pengelola Korean Center mengatakan bahwa ada beberapa program yang sudah terjadwal dan berjalan di sana (Korean Center).
“Sekarang ada program Cooking Class, bahasa korea umum, dan menonton film. Akhir-akhir ini ada mahasiswa dari prodi Bahasa Jepang yang mau dan tertarik belajar Bahasa Korea juga,” ujarnya saat ditemui tim Hayamwuruk di Kantor Jurusan Sastra Inggris pada Jumat sore (25/10/2019).
Untuk Korean Singing Class hari Rabu, Bahasa Korea hari Kamis, dan hari Jum’at ada Cooking Class. “Sedangkan Korean Singing Class pengajarnya berasal dari luar Undip yang juga merupakan orang Korea,” tambahnya.
Ersa Alysia Sekar L selaku wakil ketua Korea-Indonesia (KORIN Club) mengatakan bahwa Korean Center diperuntukkan untuk masyarakat umum, namun belum banyak yang mengetahui fasilitas itu karena keterbatasan pengelolaan.
“Korean Center itu memang dibuka untuk umum, namun ada keterbatasan karena yang mengelola itu hanya dari dosen Korea itu sendiri (Dami). Tujuannya memang untuk umum tapi ternyata malah banyak mahasiswa umum atau FIB sendiri yang gatau kalau ada Korean center,” ujarnya.
Ersa mengatakan bahwa dulu dari pihak Korea sendiri itu sudah merencanakan banyak hal seperti pengadaan Korean Club, nonton film bersama, namun sekarang ada beberapa yang tidak berjalan. Seperti nonton film bersama misalnya. Hal ini terjadi karena adanya kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM). “Maka KORIN ditunjuk untuk membantu kepengurusan kegiatan tersebut yang bersifat sementara,” tambahnya.
Rizky Devy, mahasiswi Sastra Indonesia 2017 berpendapat bahwa keberadaan Korean Center sangat menguntungkan mahasiswa karena dapat mengenalkan kebudayaan Korea. “Harapannya Korean Center semakin terdepan dan dikenal oleh masyarakat luas untuk memberikan manfaat khususnya pecinta budaya,” tambah Devy.
Reporter: Della, Indri
Penulis: Indri
Editor: Qanish