Jumat (16/08/2024) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Diponegoro (UNDIP) telah melangsungkan rangkaian acara Orientasi Diponegoro Muda (ODM) tahun 2024 yang dilaksanakan di Gedung Serba Guna (GSG) FIB. ODM merupakan salah satu dari rangkain penyambutan mahasiswa baru Undip.
Acara ODM mulai pada pukul 09.30 WIB sampai 16.30 WIB dengan berbagai kegiatan, seperti arak-arakan, pentas seni, fashion show, pertunjukan maskot, sambutan oleh dekan, dan penampilan Wadah Musik Sastra (WMS).
Dwizansyah Fachreza atau akrab dipanggil Eza selaku ketua pelaksana mengatakan bahwa acara ODM kali ini mengangkat tema sailing in culture atau berlayar dengan budaya sebagai bentuk penghormatan terhadap budaya lokal yang semakin tersingkirkan di tengah-tengah era globalisasi dan digitalisasi.
“Kita mengangkat tema ini tuh berangkat dari isu bahwa kami merasa penghargaan dan penghormatan terhadap budaya lokal tuh miris, karena kita tau sendiri bahwa sekarang itu sedang berada di era globalisasi dan digitalisasi, sehingga budaya lokal tuh mulai tersingkirkan gitu loh” kata Eza
Eza juga menambahkan mengenai nilai-nilai budaya yang perlu dikenalkan kepada mahasiswa baru FIB, seperti implementatif, adaptif, awareness, dan berbudaya.
“Kami ingin memberi kesan sendiri lah untuk maba-maba kalau ODM FIB tuh seasik itu. Gak lupa juga memasukkan nilai-nilai budaya dan nilai-nilai implementatif kayak tadi ada 4 nilai ODM yaitu pertama implementatif, adaptif, awareness, sama berbudaya. Jadi kita tuh pingin membuat mahasiswa FIB tuh bangga gitu loh dengan budaya-budaya” tambahnya
Kia, mahasiswa baru Sastra Indonesia (Sasindo) menceritakan pengalamannya kegiatan berlangsung, seperti tidak adanya senioritas selam, ditambah lagi selama acara berlangsung tidak hanya materi yang diberikan akan tetapi juga disisipi dengan berbagai permainan dan suporteran.
“Seru banget. Karena tidak hanya full materi saja tapi juga diiringi sama game, terus ada suporter juga. Jadi asik banget gitu” ucap Kia.
Namun, di sisi lain, Daniel, mahasiswa baru Sasindo malah bercerita bahwa dirinya mendapat pengalaman yang mengecewakan dengan mendapatkan tempat duduk berada di luar ruangan utama GSG ketika Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) hari pertama.
“Jujur aku masih kecewa sama PKKMB hari pertama. Kenapa harus ada rolling tempat duduk, kenapa harus ada yang duduk di luar dan duduk di dalem. Kalau di dalem sih it’s ok gak masalah. Tapi kalau misalkan di luar kan kita gak bisa tau keadaan di dalam gimana,” ujar Daniel dengan penuh kekecewaan.
Daniel juga menjelaskan bahwa mereka yang duduk di luar tidak dapat melihat suasana di dalam.
“Dan di dalam gedungnya pun kayaknya gak ada kamera, ya. Jadi kan bagian monitor yang di luar gak menampilkan suasana di dalam, malah monitor presentasi aja” jelasnya kepada Hayamwuruk setelah acara usai.
Adanya kelebihan kapasitas dalam acara ini perlu menjadi perhatian lebih lanjut bagi pihak kampus, menjadi pertanda bahwa jumlah mahasiswa baru tidak sejalan dengan kapasitas fasilitas GSG FIB.
Reporter: Allegra, Diaz, Rafi
Penulis: Diaz
Editor: Farhan