Ngamen Teater: Unjuk Bakat Anggota Magang Teater Emka

Dok. Hayamwuruk/Lia

Teater Emper Kampus (Emka) Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro (FIB Undip) sukses menggelar Ngamen Teater di Gedung Serbaguna (GSG) FIB pada Senin (17/3/2025).

Pentas tersebut diisi oleh berbagai penampilan dari para pemagang Emka, mulai dari alih wahana cerita pendek (cerpen) hingga karya orisinal yang dibuat dan disutradarai oleh anggota Emka.

Damar Hisyam selaku penanggung jawab Ngamen Teater mengatakan bahwa acara ini digelar sebagai bentuk pendanaan untuk menyiapkan acara Laboratorium Naskah (Labnas) 2025 sekaligus pemanasan bagi anggota baru Emka. Labnas sendiri adalah program tahunan Emka yang menjadi wadah untuk memperkenalkan anggota-anggota barunya.

“Jadi, Ngamen Teater ini tuh usaha funding dari Teater Emka mencari uang untuk pentas Labnas tanggal 10 Mei 2025. Terus sekalian kami ingin menampilkan penampilan-penampilan karena basic-nya teater, basic-nya kreatif, jadi ya kenapa gak dijadikan sebagai ajang pertunjukan sekalian aja, yang sekalian menghibur teman-teman juga,” ujar Damar.

Dok. Hayamwuruk/Lia

Pada acara ini, Teater Emka mempersembahkan lima pertunjukan drama kepada penonton yang berjudul Aku Pembunuh Munir; ROSA, Sekuntum Mayat Merah, Lelaki di Balik Tirai, dan Tuhan Tersenyum dalam Angan Seorang Bocah, serta persembahan lagu dengan judul Berkelana.

Damar menjelaskan bahwa Ngamen Teater ini tidak memiliki tema tertentu, tetapi Teater Emka memiliki satu tema besar pada tahun ini tentang feminisme.

“Kalau untuk penampilan di Ngamen Teater ini kami bebaskan, ya, karena lihat tadi ada beberapa tema beda-beda (tiap penampilannya –red). Tapi untuk satu tahun ini memang Emka tuh punya satu tema besar, kami mengangkat feminisme,” jelasnya.

Pentas yang berlangsung selama kurang lebih tiga jam ini berhasil menarik rasa puas dari para penonton teater, termasuk Viona Araihan Putri, mahasiswi program studi Sastra Indonesia. Viona mengaku terkesan dengan tema-tema yang diangkat dalam pertunjukan ini.

“Yang paling berkesan yang dua (penampilan –red) terakhir, itu dua-duanya berkesan. Terutama yang kedua dari akhir karena mengungkapkan maskulinitas juga, yaitu tentang laki-laki memiliki hobi yang dicap sebagai perempuan,” ungkapnya.

Ia juga menyampaikan harapannya agar Teater Emka bisa terus mementaskan isu-isu sosial yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.

 

Reporter: Lia

Penulis: Lia

Editor: Marricy

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top