WUJUDKAN KEMERDEKAAN SEJATI BAGI BANGSA PAPUA
“Usir PT. Freeport-RioTinto-Selamatkan Kekayaan Rakyat”
Pada tanggal 16 Maret 2006, Abepura Papua kembali berdarah setelah kasus abepura Berdarah tahun 2000 dan 10 mei 2005. kekerasan yang dialami orang Papua selama ini merupakan bagian tak terpisahkan dari kekerasan massa lalu dimana rakyat Papua dipersalahkan dalam setiap tuntutan hak-hak dasar. Kelanjutan dari kekerasan hari ini di Papua kian terpuruk akhir-akhir ini, perjuangan melawan Freeport justeru dianggap tak penting bagi pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.
Insiden Abepura, mencederai 6 penduduk sipil Papua tak berdosa yang dilaukan oleh aparat polisi saat membubarkan secara paksa massa Front PEPERA PB kota Jayapura. Awalnya tarik menarik antara aparat dan Massa, polisi kemudian bersikeras memaksakan massa untuk embubarkan diri. Namun massa Front Persatuan Perjuangan Rakyat Papua Barat wilayah Kota Jayapura tetap bertahan hingga tuntutan terpenuhi. Aparat kemudian beringas, salah seorang intelejend TNI AU yang sekarang tewas, nampak memulai pelemparan batu kearah massa yang dalam posisi tegang. Massa aksi kemudian mengejar dan mengeroyok hingga tewas. Selanjutnya terjadi tembakan liar kearah massa oleh aparat kemudian mencederai 6 orang, melihat rekannya cedera akibat tembakan, pelemparan batu tak terhindarkan. Akibatnya 3 aparat Polisi dan 1 orang TNI AU tak bernyawa.
Berkaitan dengan kunjungan Menlu AS ke Indonesia selama dua hari (14-15), aparat kemudian meningkatkan intensitas represif di Papua. Terutama elemen dan individu yang melawan Freeport, sejumlah aktivis Papua dikejar di Timika, Serangan fajar aparat polisi dibantu TNI kemudian menyerang massa yang blokade jalan masuk Freeport di Mil 28. akibatnya 9 orang penduduk sipil terluka hingga 3 orang dijadikan tersangka sampai sekarang. Kami menganggap bahwa sejak perlawanan menutup Freeport sebelumnya pasca blokade Presiden SBY tak bersuara apapun, kemudian kembali SBY mengeluarkan sikapnya setelah kunjungan Menlu AS meninggalkan Indonesia. Ada Apa???.
Sampai hari ini dua aktivis ditahan; yaitu Selfius Bobi sebagai Sekertaris Jenderal Front PEPERA PB, Pinius Wakerkwa-Mahasiswa STTF masih ditahan. Selain itu, intimidasi terhadap gerakan Papua masih terjadi dimana percobaan penculikan terhadap Ketua Umum Front PEPERA PB ( HG ) di Jayapura oleh oknum tak dikenal beberapa waktu silam, mahasiswa Papua di Jawa dan Bali didatangi aparat Polisi ke beberapa asrama tanpa maksud yang jelas. Kemudian korban Abepura luka-luka yang dapat di indentifikasi antara lain; YT, KS, E, AB, AN, ML, IR, DS, AW, MK, WK, AM, AW, PK, EK, OW, CL, IU, JG, HM. 20 orang tersebut dirawat di Rumah Sakit Harapan.
Inilah fakta bahwa keberadaan PT. Freeport Indonesia di Timika Papua sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup dan ketidaktentraman orang Papua. Pemerintah harus memahami benar bahwa demontrasi yang marak di Papua tak lain adalah kehendak rakyat Papua menuntut penyelesaian masalah eksploitasi, pelanggaran HAM hingga status Politik Papua yang sampai sekarang menjadi boomerang bagi generasi muda Papua.
Selanjutnya melalui siaran Pers ini, kami sampikan kepada para pihak korban aparat polisi maupun TNI bahwa kami terbuka untuk solidaritas yang meluas untuk bersama-sama menyatakan sikap menutup PT. Freeport-RioTinto sebab sudah terbukti bukan saja warga sipil yang menjadi korban tetapi juga rekan-rekan aparat juga menjadi korban.
Sehubungan dengan maksud diatas, kami menyatakan bahwa:
TUTUP PT. Freeport Indonesia secara total, dan Audit secara menyeluruh kejahatan Demokrasi, Lingkungan Hidup dan HAM yang terjadi sejak perusahaan Amerika tersebut beroperasi di Tanah Papua.
Usut Secara Tuntas dan menyeluruh pelaku pelanggar HAM dalam kasus Serangan Fajar di Timika dan Abepura Papua.
Kepada Susilo Bambang Yudhoyono, tak usah takut kepada Amerika Serikat untuk menutup PT. Freeport sebab arbitrase Internasional hanyalah sehelai kertas dan tulisan belaka. Kemudian soal alasan menutup Freeport, bagi rakyat Papua merupakan keharusan hari ini.
Lakukan Dialog Nasional dan Internasional untuk menyelesaikan masalah Papua dan Freeport sebab proses masuknya Freeport terkait dengan dunia Internasional.
Jakarta, 17 Maret 2006
Arkilaus Baho
Ketua Umum
Rinto Kogoya
Sekjend
*Sumber Milis Pantau-Komunitas:
From: KP AMP
To: Milis TIFA ; Milis Wartawan ; Indo Marxist ; Komunitas Papua ; Pembebasan Papua ; Milis SIMPA ; Yahoo Sirpanet Grooup ; Anti IMF ; Wartawan Indonesia ; Milis Komunis ; Milis Amalupa ; Milis AMP ; Indo BOB ; Milis FSI ; MAOIST GUNS
Cc: AMP Nabire ; AMP Numbay ; AMP Surabaya ; AMP Jogja ; Eksekutif Nasional LMND ; AMP Malang ; AMP Bali
Sent: Saturday, March 18, 2006 4:30 AM
Subject: [tifa] Siaran PERS: Insident Timika-Abepura
I have been looking for sites like this for a long time. Thank you! Off road lights jeep liberty jeep j 10 truck bed dimensions Recover overwritten data Honeywell humidifier parts Bubble butts clips Kitchens r us Types of parental controls Turkish soccer team Wellbutrin and marijauna and side effects jeep tj soft tops levaquin and yeast infections Www pricequotes com cars tenuate jeeps with 20 rims