Peminjaman GSG FIB Semakin Sulit


Tidak
dapat dipungkiri bahwa dalam berkegiatan, mahasiswa membutuhkan fasilitas
berupa tempat untuk menyelenggarakan suatu acara. Salah satu tempat yang masih
menjadi polemik dalam hal peminjaman adalah Gedung Serbaguna (GSG) Fakultas Ilmu
Budaya (FIB) Universitas Diponegoro (Undip). Apalagi, setelah fungsinya
bertambah menjadi lapangan bulu tangkis, membuat mahasiswa semakin ramai memperbincangkannya
karena alur peminjaman semakin sulit.

Padahal
Suharyo, Wakil Dekan II,  menuturkan dalam
penggunaan GSG, kegiatan mahasiswa FIB akan diprioritaskan. Selain itu, ia
menuturkan dalam peminjaman GSG tidak dikenakan pungutan biaya.

“Jadi
kalau ada nanti mahasiswa minta waktu, misalkan to dek. Tinggal ajukan saja, tentu saja
kami akan memprioritaskan kalau untuk mahasiswa. Masak diminta membayar? Apalagi civitas akademika Fakultas Ilmu Budaya
insyaallah tidak kami pungut. Kalau
ada yang bertabrakan kita memprioritaskan kegiatan mahasiswa,” ujarnya.

Namun,
kenyataan yang berbeda dirasakan oleh Muhammad Nur Ramadhan, ketua UKMF
Kharisma. Rama mengeluhkan ketidakkonsistenan pihak birokrat FIB dalam hal
peminjaman GSG.

“Kami
sudah minjem untuk acara Grand Opening Mentoring (GOM) untuk 9 September,
namun itu minjemnya sudah dari Juli.
Kami sudah memasukkan surat ke Bu Gayatri dan sudah ditulis juga tuh dipapan tulisnya Bu Gayatri dan
sudah di acc. Tapi tiba-tiba minggu
lalu surat kami dibatalkan karena lapangannya mau dipakai sama FPIK kalau nggak salah,” ujar Rama ketika
diwawancarai pada Jumat, (25/8/2017).

Karena
pembatalan yang mendadak,  Rama terpaksa
memindahkan tempat acara GOM tersebut ke masjid kampus Undip. Menurut Rama hal
ini sangat mengecewakan, mengingat GSG seharusnya menjadi sarana penunjang kegiatan
mahasiswa.

“Gedung
serbaguna itu  sebenarnya diperuntukkan
untuk apa? Apakah itu untuk kegiatan mahasiswa sendiri atau kegiatan dari
birokrasi fakultas atau bagaimana?,” ujarnya.

Sedangkan
Muh. Ndori, salah satu staf Umum dan Pengelola Aset (UPA), memberikan
penjelasan bahwa pada bulan September jadwal pemakaian GSG padat.

“Karena untuk September ini acaranya full. Ada (Pekan Olahraga) POR dari FPIK,
ini juga dipakai untuk wayang (pementasan orang) September ini,” ujar Ndori.


Ketika
ditanya perihal alur peminjaman lapangan badminton, Ndori mengatakan bahwa
alurnya tetap sama seperti peminjaman aula GSG. Tetapi terdapat tarif
kontribusi kebersihan dan keamanan. 

“Alurnya tetep sama kayak kamu menggunakan tempat, tapi ada kontribusi untuk kebersihan
dan keamanan,” ujarnya.

Wilujeng
Diah Asmarawati, ketua Senat Mahasiswa (SM) FIB, membenarkan perihal semakin
sulitnya peminjaman GSG.

“Emang
agak susah dan apalagi sekarang ini GSG
itu tidak cuman dipakai sama
mahasiswa FIB nih tapi juga dipakai
sama luar FIB. Apalagi yang luar FIB ini juga disewakan jadi kemungkinan besar
peminjaman tempat di GSG sendiri terutama di hall-nya itu lebih sulit daripada semester-semester sebelumnya,”
tuturnya.

Ajeng
menyarankan agar peminjaman GSG dilakukan dari beberapa minggu sebelum acara.
“Kalau
dari Senat sendiri mewanti-wanti kalau bisa itu tuh minjemnya H- berapa minggu. Kalau bisa 3 minggu atau 1 bulan,”
tambahnya.

(HW)
Reporter : Dwi & Ulil
Penulis : Dwi
Editor : Iftaqul farida

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top