Persahabatan Di Dalam Perbedaan Pada Film “One Stormy Night”

Dok.IMDb.com

Mei dan Gabu dalam “One Stormy Night”

Pernahkah kalian membayangkan persahabatan antara seekor serigala dan seekor kambing? Bagaimana persahabatan antara dua hewan yang bertolak belakang tersebut?

One Stormy Night adalah film yang menyajikan kisah unik tersebut. Film animasi Jepang yang dirilis pada tahun 2005 ini disutradarai oleh Gisaburo Sugii. Film ini diadaptasi dari seri pertama buku anak-anak karya Yuichi Kimura dan diilustrasikan oleh Hiroshi Abe.

Dengan mengangkat tema persahabatan, toleransi, dan keberanian menghadapi perbedaan, One Stormy Night menjadi salah satu animasi Jepang yang mampu menyentuh hati penonton lintas usia. Film yang berdurasi hampir dua jam ini mampu menyentuh hati para penontonnya, hal ini terbukti karena film ini mampu bertahan di daftar 10 teratas untuk box office Jepang selama lebih dari satu bulan.

Cerita dimulai dari pertempuran antara seekor kambing muda bernama Mei dan seekor serigala bernama Gabu. Keduanya bertemu di pondok tua karena mencari perlindungan dari badai lebat. Namun karena kondisi yang gelap, mereka tidak tahu wujud satu sama lain dan hanya bisa berkomunikasi dalam kegelapan. Percakapan mereka yang panjang membuat mereka saling mengenal dan menyadari banyak kesamaan diantara mereka. Sebelum berpisah, mereka sepakat untuk bertemu lagi keesokan harinya di tempat yang sama.

Ketika mereka bertemu kembali, Mei dan Gabu terkejut saat mengetahui bahwa mereka adalah musuh. Seperti yang kita ketahui, serigala merupakan predator puncak di alam liar yang dapat memakan apa saja termasuk kambing. Namun, terlepas dari fakta tersebut keduanya memutuskan untuk melanjutkan persahabatan mereka yang tercipta pada malam badai tersebut.

Persahabatan tersebut tentunya tidaklah berjalan dengan mulus. Gabu yang secara alami adalah predator, berusaha melawan instingnya untuk memakan Mei. Sementara di sisi lain, Mei sepenuhnya percaya pada Gabu bahwa ia berbeda dari serigala lain. Persahabatan secara rahasia itu pun kemudian berlanjut, Mei dan Gabu saling bertemu secara diam-diam agar tidak diketahui oleh kelompok mereka.

Namun, layaknya sebuah kebohongan yang pada akhirnya akan tetap terungkap, persahabatan mereka akhirnya diketahui oleh kedua belah pihak. Para kambing dan serigala yang mengetahui akan persahabatan mereka kemudian memutuskan untuk mencari solusi dari permasalahan tersebut.

Pada akhirnya, baik serigala ataupun kambing memutuskan hal ini sebagai kesempatan untuk mencari informasi kelompok lawan. Pihak serigala ingin agar Gabu menggali informasi tentang kehidupan para kambing, begitu juga dengan pihak para kambing yang menginginkan informasi mengenai serigala agar bisa lolos dari mereka.

Mengetahui hal ini membuat Mei dan Gabu memutuskan untuk meninggalkan hutan dan kelompok mereka untuk mencari tempat tinggal yang baru. Mereka yang sudah menjadi sahabat tak ingin saling membohongi, apalagi jika menuruti perkataan kelompok mereka, maka persahabatan mereka hanya diperalat oleh kelompok mereka sendiri.

Kepedulian dan Kebersamaan yang erat

Setelah meninggalkan hutan tersebut, mereka memutuskan sebuah tujuan yaitu mencari tempat hijau dimana serigala dan kambing mampu hidup bersama. Dengan harapan dan tekad tersebut, keduanya melakukan perjalanan jauh yang dipenuhi dengan berbagai rintangan.

Meski begitu Mei dan Gabu tetap berusaha menghadapinya bersama-sama. Keduanya juga saling peduli dan melindungi satu sama lain. Gabu yang selalu sigap dan penuh perhatian, serta Mei yang selalu ceria dan berpikiran positif adalah kombinasi yang sangat cocok. Kepedulian yang ditunjukkan oleh keduanya lah yang membuat mereka masih mampu bersatu hingga akhir.

Sementara itu, rasa kebersamaan sangat tergambarkan dalam film ini, hal ini terlihat pada saat mereka terpisah dalam perjalanan mereka mencari hutan hijau, Mei terlihat tidak memiliki harapan hidup karena sudah tidak ada Gabu disisinya. Tidak ada gunanya ia menemukan hutan hijau jika sang sahabat yang selalu menemani tak berada di sampingnya.

Visual yang khas dan menarik

Anime ini memiliki visual yang khas dan menarik, membuatnya berbeda dari kebanyakan anime lainnya. Visual unik dalam cerita ini mencerminkan estetika yang sederhana namun penuh emosi.

Desain karakter dalam cerita ini juga simpel namun mampu menggambarkan karakter dari setiap tokoh. Mei yang digambarkan memiliki tubuh kecil dan bulu putih dengan mata ungu yang cantik menggambarkan karakter Mei yang selalu berpikiran positif dan baik hati. Sementara karakter Gabu yang digambarkan dengan bulu berwarna abu-abu dan mata tajamnya menunjukkan bahwa ia adalah seekor predator yang kuat.

Emosi karakter yang ditampilkan pun mampu digambarkan dengan detail, terutama melalui mata dan gerakan tubuh, membuat penonton terhubung dengan perjuangan mereka dalam mencari kehidupan yang mereka inginkan. Pemilihan warna pada film ini juga mampu menggambarkan suasana yang lembut dan natural. Tak hanya itu, gerakan karakter yang dibuat sangat halus juga membuat animasinya indah dipandang.

Film ini memiliki makna yang mendalam mengenai persahabatan. Persahabatan dapat terjadi bahkan jika keduanya sangat bertolak belakang. Mei yang seekor kambing berusaha percaya sepenuhnya pada sahabatnya, dan Gabu sang serigala juga berusaha menahan hasrat dan melawan instingnya agar sahabatnya tetap aman.

Beberapa adegan dalam film ini mampu membuat penonton seolah-olah ikut dalam petualangan mereka, emosi dan ekspresi yang ditampilkan mampu menyayat hati para penonton.

Namun, setiap karya tentu memiliki kekurangan dari berbagai sisi, seperti halnya film ini. Kekurangan film ini terletak pada jalan cerita yang masih terlalu dangkal, karena sejatinya, Mei memiliki kisah kelam dengan serigala di masa lalunya. Dengan begitu, seharusnya hubungan Mei dan Gabu dapat digali lebih dalam untuk menambah emosi yang tercipta dalam membentuk persahabatan ini.

Meskipun begitu cerita ini masih mampu memikat hati penontonnya. Bagi para penggemar anime dan orang yang suka menonton cerita yang unik dan baru, film ini sangat cocok untuk ditonton pada waktu santai.

Penulis : Muhammad Arya Adyatma Paradarma

Editor : Cattleya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top