Kembali ke Format Awal

Hawe Pos Edisi 15/V/Juni 2006
Pengantar Redaksi

Sebuah pertanyaan dilontarkan. “Bagaimana, disepakati?,” kata seorang lelaki. Ia menatap setiap wajah di sekitarnya. Semua diam.

Sore itu, 1 Juni 2006. Seluruh pengelola Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Hayamwuruk, berkumpul. Tak terkecuali, kru magang 2005. Mereka membicarakan perubahan format Hawe Pos. Hawe Pos yang sebelumnya diterbitkan dalam format tabloid, kini diusulkan untuk kembali ke format newsletter.

Alasan utama adalah aktualitas. Dengan format tabloid, redaksi kewalahan untuk menyajikan informasi terkini kepada pembaca. Hal ini karena banyaknya rubrik yang digarap dan keinginan untuk menyajikan laporan yang mendalam, dalam prakteknya menghabiskan lebih banyak waktu.

Alasan lainnya, Hawe Pos format tabloid overlaping dengan majalah. Beberapa rubrik memiliki cakupan liputan yang hampir sama dengan rubrik-rubrik di majalah. Kami berusaha menghindari itu.

Hawe Pos format tabloid baru kali pertama diterapkan. Dan sekarang diusulkan untuk kembali ke format semula. Rupanya inilah yang dirasakan oleh beberapa pengelola, khususnya yang terlibat dalam kepengelolaan Hawe Pos. Sesuatu yang telah diperjuangkan selama ini akan berakhir.

Tapi usulan perubahan format Hawe Pos itu tak dapat ditawar lagi. Mana yang lebih penting, liputan yang bagus atau ketepatan waktu dan kontinuitas?

Meski sebagian peserta rapat masih diam, keputusan tetap diambil. Hawe Pos mulai edisi ini berubah ke format newsletter. Tak ada yang sia-sia. Kami belajar dari proses ini.

Gaya penulisan juga mengalami sedikit perubahan. Bila sebelumnya menggunakan genre jurnalisme sastrawi, sekarang kami memakai feature. Namun demikian, ruh sastrawi tetap kami pakai.

Edisi kali ini, kami menyajikan laporan seputar penggalangan dan penyaluran dana bagi korban gempa di Yogya dan Klaten. Aksi solidaritas mahasiswa Fakultas Sastra Undip. Sebuah niat yang baik, ternyata tak berjalan mulus. Apa saja kendala-kendala, silakan baca di rubrik Headline.

Selain itu simak juga rubrik lainnya, Teropong, Sajak, Kampus Kita, dan Kolom. Pada bulan ketiga, Hawe Pos akan terbit dengan tema-tema cultural studies.

Satu hal lagi yang perlu Anda ketahui,. awak Hawe Pos sekarang telah berubah seiring perubahan format ini. Kawan-kawan lama tengah getar-getir berjuang di penghujung masa studinya. Sukses buat Kalian!

Kami yang baru kemarin sore belajar jurnalistik, tentu masih banyak kekurangan. Untuk itu, saran dan kritik tetap kami harapkan. Terima kasih. Selamat membaca !

Pemimpin Redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top