Dok. Hayamwuruk |
Proyek
normalisasi Banjir Kanal Timur (BKT) yang direncanakan oleh Pemerintah Kota
(Pemkot) Semarang menimbulkan permasalahan bagi warga Tambakrejo. Pasalnya,
warga tidak diberikan ganti rugi dari aset yang mereka miliki.
normalisasi Banjir Kanal Timur (BKT) yang direncanakan oleh Pemerintah Kota
(Pemkot) Semarang menimbulkan permasalahan bagi warga Tambakrejo. Pasalnya,
warga tidak diberikan ganti rugi dari aset yang mereka miliki.
Pada sosialisasi
kedua yang bertempat di Aula Semarang Utara, Senin (5/2/2018), Aniceto Magna,
selaku Camat Semarang Utara, menyampaikan bahwa pada tanggal 5 Maret 2018 akan diadakan
pengosongan lahan di Dusun Tambakrejo. Warga diminta untuk pindah ke Rusunawa
Kudu, Genuk, Kota Semarang dengan biaya sewa gratis selama satu tahun.
kedua yang bertempat di Aula Semarang Utara, Senin (5/2/2018), Aniceto Magna,
selaku Camat Semarang Utara, menyampaikan bahwa pada tanggal 5 Maret 2018 akan diadakan
pengosongan lahan di Dusun Tambakrejo. Warga diminta untuk pindah ke Rusunawa
Kudu, Genuk, Kota Semarang dengan biaya sewa gratis selama satu tahun.
“Sebelum kami
menerima segala kentuan dari pemerintah kami berkeinginan tuntutan (ganti rugi) yang kami ajukan
untuk pemerintah (disepakati), agar juga
tanggal 5 nanti tidak dipaksa oleh pemerintah, kami butuh bantuan panjenengan (mahasiswa) semua,” ujar
Rahmadi, Ketua RT 5 RW 16 Dusun
Tambakrejo, dalam acara nonton
bareng nelayan dan diskusi bersama. Diskusi diadakan di Taman Pendidikan Al-Quran
(TPQ) Tambakrejo, Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara, Kota
Semarang, Kamis (27/2/2018).
menerima segala kentuan dari pemerintah kami berkeinginan tuntutan (ganti rugi) yang kami ajukan
untuk pemerintah (disepakati), agar juga
tanggal 5 nanti tidak dipaksa oleh pemerintah, kami butuh bantuan panjenengan (mahasiswa) semua,” ujar
Rahmadi, Ketua RT 5 RW 16 Dusun
Tambakrejo, dalam acara nonton
bareng nelayan dan diskusi bersama. Diskusi diadakan di Taman Pendidikan Al-Quran
(TPQ) Tambakrejo, Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara, Kota
Semarang, Kamis (27/2/2018).
Rahmadi mengungkapkan
rasa terimakasih kepada mahasiswa yang menyempatkan hadir sehingga membuat
warga bersemangat kembali dan merasa tidak sendirian. Ia berharap di kesempatan
yang lain mahasiswa dapat turut
hadir mendampingi warga Tambakrejo.
rasa terimakasih kepada mahasiswa yang menyempatkan hadir sehingga membuat
warga bersemangat kembali dan merasa tidak sendirian. Ia berharap di kesempatan
yang lain mahasiswa dapat turut
hadir mendampingi warga Tambakrejo.
“Ada kabar dari
SMS dari pak Hendi –sapaan akrab Hendrar Prihardi— (Wali Kota Semarang)
bahwa warga kami akan diterima untuk
audiensi dengan pihak Wali Kota, maka dari itu kami meminta dari panjenengan semuanya sekira dari panjenengan tidak ada uzur untuk bisa
mendampingi kami besok Jumat (2/ 3/2018),” ujar Rahmadi.
SMS dari pak Hendi –sapaan akrab Hendrar Prihardi— (Wali Kota Semarang)
bahwa warga kami akan diterima untuk
audiensi dengan pihak Wali Kota, maka dari itu kami meminta dari panjenengan semuanya sekira dari panjenengan tidak ada uzur untuk bisa
mendampingi kami besok Jumat (2/ 3/2018),” ujar Rahmadi.
Senada dengan
itu Hamka, mahasiswa Universitas Semarang (USM), mengungkapkan bahwa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) USM
akan ikut serta bersama-sama dalam mengadvokasikan permasalahan tersebut hingga
tuntas.
itu Hamka, mahasiswa Universitas Semarang (USM), mengungkapkan bahwa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) USM
akan ikut serta bersama-sama dalam mengadvokasikan permasalahan tersebut hingga
tuntas.
“Ketika saya melihat ada masyarakat yang butuh
bantuan kepada kami, seenggaknya saya, dari perwakilan BEM USM, Insya Allah saya akan ikut serta mengadvokasi permasalahan ini sampai selesai bersama
teman-teman LBH (Lembaga Bantuan Hukum) Semarang dan teman teman yang lain,”
ujarnya.
bantuan kepada kami, seenggaknya saya, dari perwakilan BEM USM, Insya Allah saya akan ikut serta mengadvokasi permasalahan ini sampai selesai bersama
teman-teman LBH (Lembaga Bantuan Hukum) Semarang dan teman teman yang lain,”
ujarnya.
Serupa dengan
itu, Sajidin, mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, mengatakan
bahwa mahasiswa mendukung cita-cita penuh warga Tambakrejo “Warga Tambakrejo tidak
sendiri dan kami dari mahasiswa mendukung penuh cita-cita warga Tambakrejo
sehingga kemudian nasibnya ke depan diperhatikan oleh pemerintah dan kami siap
mendukung bapak-bapak sekalian di Tambakrejo,” tuturnya.
itu, Sajidin, mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, mengatakan
bahwa mahasiswa mendukung cita-cita penuh warga Tambakrejo “Warga Tambakrejo tidak
sendiri dan kami dari mahasiswa mendukung penuh cita-cita warga Tambakrejo
sehingga kemudian nasibnya ke depan diperhatikan oleh pemerintah dan kami siap
mendukung bapak-bapak sekalian di Tambakrejo,” tuturnya.
Sementara itu, Abdul
Ghoffar, pegiat kamisan Semarang, mengungkapkan warga Tambakrejo mengajari
kepada mahasiswa tentang permasalahan yang ada di masyarakat.
Ghoffar, pegiat kamisan Semarang, mengungkapkan warga Tambakrejo mengajari
kepada mahasiswa tentang permasalahan yang ada di masyarakat.
“Temen-temen mahasiswa di kampus kan teori mawon (saja), tapi warga Tambakrejo mengajari kami mahasiswa,
orang-orang yang mengenyam pendidikan tinggi, itu tidak boleh lepas dari
permasalahan masyarakat.”
orang-orang yang mengenyam pendidikan tinggi, itu tidak boleh lepas dari
permasalahan masyarakat.”
Ghoffar
berharap Pemkot Semarang bersedia mendengarkan aspirasi
warga Tambakrejo.
berharap Pemkot Semarang bersedia mendengarkan aspirasi
warga Tambakrejo.
“Harapannya Pemerintah Kota Semarang bisa mendengarkan
aspirasi dari warga. Warga Tambakrejo adalah warga Semarang dan Pemkot Semarang
wajib hukumnya untuk melindungi (warga Tambakrejo).”
aspirasi dari warga. Warga Tambakrejo adalah warga Semarang dan Pemkot Semarang
wajib hukumnya untuk melindungi (warga Tambakrejo).”
Diskusi
ditutup dengan doa dengan harapan tuntutan
warga Tambakrejo dapat menuai hasil. “Kawan-kawan mari kita sejenak
mengupayakan ikhtiar. Selain ikhtiar lahir, kita juga ikhtiar batin, karena
sejatinya tidak ada usaha yang menuai hasil tanpa ada pertolongan kepada Yang
Maha Kuasa,” ucap Ghoffar.
ditutup dengan doa dengan harapan tuntutan
warga Tambakrejo dapat menuai hasil. “Kawan-kawan mari kita sejenak
mengupayakan ikhtiar. Selain ikhtiar lahir, kita juga ikhtiar batin, karena
sejatinya tidak ada usaha yang menuai hasil tanpa ada pertolongan kepada Yang
Maha Kuasa,” ucap Ghoffar.
Penulis: Ulil Albab
Editor : Dwi