Jedag-Jedug dalam Pecah Piring Balkan: Turbofolk Balkan dan Konsekuensinya sebagai Genre Musik

Sumber: Wikipedia.org

“Ayah ku seorang penjahat perang! Engkau dapat mengutuknya, tapi tak ada yang berani untuk menangkapnya!”

“Karena diriku di sini sejak zaman kuno, demi Kosovo ku ‘kan berjuang!“

Dua kutipan tulisan di atas adalah sedikit bagian lirik dari beberapa bait lagu-lagu populer di Balkan pada tahun 1990-an, yakni lagu yang masing-masing berjudul “Moj je tata zločinac iz rata”(Ayahku seorang penjahat perang) dan “Marshi I UÇK” (Mars Tentara Pembebasan Kosovo). Memang, isi lirik lagu dan asal lagu dari kedua negara tersebut memang berbeda, namun ada satu hal yang membuat keduanya berkaitan, yakni istilah jenis atau genre musik dari kedua negara ini, yakni Turbofolk.

Secara istilah, tidak ada pengertian secara resmi untuk menjelaskan apa itu Turbofolk. Istilah awal Turbofolk menurut beberapa sumber berasal dari artis pop Rambo Amadeus (dikenal dengan nama asli Antonije Pušić) yang diduga mengucapkan istilah itu dalam rentetan referensi parodi kepada budaya neo-folk selama konser pada tahun 1989. Namun, menurut Diva Turbofolk, Svetlana Ceca, bahwa pengertian Turbofolk tidak ada, seseorang menemukan kata ini dan semua orang menerimanya.

Meskipun belum ada istilah resmi dari Turbofolk itu tersendiri, namun secara umum dapat disepakati bahwa definisi Turbofolk adalah genre musik yang mencakup musik di wilayah Balkan dengan elemen musik elektronik (techno), tari, pop, dan hip-hop yang bercampur dengan melodi khas Timur Tengah seperti melodi Turki/Arab yang dinyanyikan dengan akulturasi musik rakyat tradisional di daerah Balkan khususnya Serbia.

Kelahiran genre Turbofolk ini dimulai pada tahun 1960-an, yakni disaat Yugoslavia masa-masa demokratisasi kehidupan sosial yang menghasilkan sikap baru terhadap tradisi rakyat di Yugoslavia. Kemunculan Turbofolk ini juga dilatarbelakangi dengan rilisnya lagu “Od izvora dva putica” (Dua Jalan dari Sumur) yang menandai awal simbolis dari apa yang disebut “gubahan baru musik rakyat”, meskipun pada awalnya diklasifikasikan kitsch atau sebuah seni sampah yang tidak berguna, barulah pada akhir tahun 1980-an hingga awal 1990-an genre Turbofolk mencapai masa-masa keemasannya.

Berkembangnya Turbofolk sebagai seni kontemporer di Balkan dapat dijelaskan berdasarkan pengertian seni kontemporer, yakni seni yang menunjukkan daya cipta yang hidup sesuai dengan kondisi kreatif yang berorientasi pada masalah-masalah kehidupan masa kini, biasanya ditandai dengan globalisasi, media digital, hegemoni kapitalisme dan budaya spektakuler, terutama sejak akhir 1980-an. Hal ini bisa dilihat pada akhir 1990-an, yakni ketika budaya pop mulai menyebar dan menjadi dominan di negara pecahan Yugoslavia, sehingga ketika negara-negara bergeser dari Ideologi Komunisme menuju kemerdekaan di wilayah bekas Yugoslavia, musik Turbofolk menjadi “senjata” yang memisahkan suku bangsa di Balkan antara satu sama lain secara etnopolitik nasional yang rasis dalam membentuk konstruksi identitas nasional baru di masing-masing wilayah pecahan Yugoslavia, hal ini bisa dilihat dari isi nya yang merupakan simbol-simbol dan tema tentang transisi, konflik, masalah sosial dan budaya pada masa Perang Yugoslavia.

Secara umum, musik Turbofolk berisi lirik tentang pemimpin masa perang dan tentara, serta sentimen nasionalistik setiap daerah di negara pecahan Yugoslavia. Namun, terdapat perbedaan dalam karakteristik variasi sesuai dengan wilayah dari negara pecahan tersebut, sehingga dalam memahami hal tersebut maka dapat diambil dua contoh dari beberapa karakteristik variasi yang “sama tetapi berbeda” yang menggambarkan pengaruh etnopolitik pada masa itu, yakni karakteristik Turbofolk di Serbia dan Non-Serbia (Bosnia dan Kosovo).

Turbofolk di Serbia misalnya, secara karakteristik mereka banyak mengutamakan melodi akordeon maupun harmonika dengan tema tentang Nasionalisme Serbia, bagaimana Serbia berperang atau tidak menyukai suatu negara maupun etnis, serta beberapa penyanyi Turbofolk Serbia diantaranya adalah Baja Mali Knindza dengan salah satu lagunya dikenal dengan judul “Moj je tata zločinac iz rata/Ayah ku seorang penjahat perang” yang membahas Ayah nya yang melakukan kejahatan perang, namun tidak ada yang berani membawanya ke Pengadilan Internasional.

Selain Baja Mali, ada juga yang terkenal karena lagunya, seperti lagu dengan judul “Karadžiću, vodi Srbe svoje (Oh Karadzic, pimpinlah Bangsa Serbia)” yang diciptakan oleh Željko Grmuša yang menceritakan tentang Radovan Karadžić, pemimpin Serbia Bosnia dari tahun 1992 hingga 1995 yang siap membela Serbia dari ancaman “Ustasha dan Turki” (Fasisme Kroasia dan Bangsa Bosniaks Muslim -red).

Karakteristik ini berbeda dengan Turbofolk di negara Non-Serbia. Bosnia dan Kosovo misalnya, secara karakteristik mereka banyak mengutamakan melodi dari genre rock and roll dan gitar elektrik hingga pengaruh nyanyian Islam dan instrumen musik dari Timur Tengah/Turki seperti tanbur maupun zurna. Biasanya, Turbofolk di negara Bosnia dan Kosovo bertemakan tentang Tuhan, Gambaran sebagai Muslim, maupun nasionalisme Bosnia. 

Contoh dari lagu Turbofolk Bosnia diantaranya adalah “Bosanska Artiljerij (Artileri Bosnia)” yang dinyanyikan oleh Muhamed Brkić Hamo yang membahas tekad dan keberanian Bangsa Bosnia untuk melindungi negara yang yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Sedangkan contoh dari lagu Turbofolk Kosovo diantaranya adalah lagu yang dinyanyikan oleh Arif Vladi, yakni “Marshi I UÇK (Mars Tentara Pembebasan Kosovo)” yang membahas tekad dan keberanian Bangsa Kosovo untuk mencapai kemerdekaan Kosovo.

Pada perkembangan selanjutnya, genre Turbofolk ini menjadi hal yang diasosiasikan kepada kekejaman dan pemerintahan Serbia secara khusus, dan negara bekas Yugoslavia pada umumnya yang korup dan sentimen etnopolitik nasionalistik. Meskipun begitu, nyatanya genre Turbofolk ini masih dapat bertahan dikarenakan bahwa Turbofolk mengalami menghadapi perubahan suasana dari status “tampilan ideologis penuh” selama Tahun 90-an menjadi sebuah strategi baru yakni muncul sebagai fenomena yang secara langsung bertentangan dengan nilai-nilai yang harus didukung sekarang (budaya modern): budaya urban, identitas Eropa, bentuk musik tradisional atau klasik, dll.

Selain itu, musik Turbofolk perlahan-lahan berubah jauh dari yang sebelumnya adalah alat propaganda pemerintah yang berideologi chauvinis-nasionalis menjadi semacam musik pop Balkan sebagai “fenomena pop multikultural” yang dikenal di internet. Tidak hanya estetika dan isinya, penikmat produk budaya tersebut juga telah bergeser secara signifikan yang dipengaruhi dengan kecenderungan progresif yang berkembang di antara populasi muda Eropa Tenggara di daerah Balkan, kancah Turbofolk kontemporer telah menunjukkan lebih banyak penerimaan terhadap kelompok minoritas seperti imigran dan komunitas LGBT.

 

Penulis: Akmal

Editor: Marricy

 

Sumber Referensi

Baker, C. (2007). The Concept of turbofolk in Croatia: Inclusion/Exclusion in the Construction of National Musical Identity. UCL School of Slavonic and East European Studies Publications.

Dankoff, J. (2011). Toward a Development Discourse Inclusive of Music. Alternatives: Global, Local, Political, Vol. 36, No. 3, 257-269.

Dimitrijevic, B. (2001). “This is Contemporary Art!”: Turbo-Folk and its radical potential.

Đorđević-Kisačanin, M. (2019, Mei 09). Orientalizing Turbofolk: Balkan Hybrid Identity and Responses to Ottoman Heritage. Retrieved from scalar.usc.edu: https://scalar.usc.edu/works/turbofolk/orientalism-in-turbofolk

Larasati, A. A. (2021, June). Turbo-folk: From an Anthem of Ethnic Cleansing to a Multicultural Device of Progress. Retrieved from Kontekstual: https://kontekstual.com/turbo-folk-from-an-anthem-of-ethnic-cleansing-to-a-multicultural-device-of-progress/

Mesić, S. (2004). The Demise of Yugoslavia : A Political Memoir. Central European University Press.

Pejchinovska, A. (2019, February 10). The Peculiar Yet Unifying World of Turbofolk. Retrieved from The Gazelle: https://www.thegazelle.org/issue/150/features/the-peculiar-yet-unifying-world-of-turbofolk

Retnowati, T. E. (2006). Musik Kontemporer sebagai Media Pembelajaran Musik (Contemporer Music as Medium of Music Learning). Harmonia: Journal of Arts Research and Educationopen Access Vol 7, No 2.

Rustopo. (2010). Gamelan Kontemporer di Surakarta : Pembentukan dan Perkembangannya (1970-1990) . Surakarta : ISI Press Solo.

Sedyawati, E. (1981). Pertumbuhan Seni Pertunjukan. Jakarta: Penerbit Sinar Harapan.

Šentevska, I. (2014). “Turbo-Folk” as the Agent of Empire: On Discourses of Identity and Difference in. Journal of Narrative Theory, Vol. 44, No. 3, 413-441.

Smith, T. (2012 ). What Is Contemporary Art? Chicago : University of Chicago Press.

Snakelover23. (2019, Desember 07). My Obsession With Wartime Yugoslav Music (By snakelover23) . Retrieved from Youtube: https://www.youtube.com/watch?v=v8EQIIZFqlg

Tang, I. C. (2022, April 22). Echoes of a Turbulent Past: Turbo Folk War Music in Serbia. Retrieved from Harvard International Review: https://hir.harvard.edu/turbo-folk-war-music-in-serbia/

The Editors of Encyclopaedia Britannica. (2025, Maret 08). Radovan Karadžić. Retrieved from www.britannica.com: https://www.britannica.com/biography/Radovan-Karadzic

Wyattxhim. (2024, Agustus 19). Turbofolk: Music Of The Yugoslav War . Retrieved from Youtube: https://www.youtube.com/watch?v=nuXH8v7vrOg

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top