Dok. Hayamwuruk |
Semarang- Aliansi Suara Undip (A.S.U.) bersama dengan 21 lembaga mahasiswa mengadakan
acara diskusi publik
dan nonton bersama film Ivory Tower,
Rabu malam (21/2/2017) di Student Center
(SC) Universitas Diponegoro
(Undip) .
acara diskusi publik
dan nonton bersama film Ivory Tower,
Rabu malam (21/2/2017) di Student Center
(SC) Universitas Diponegoro
(Undip) .
Dalam
diskusi ini turut menghadirkan Dosen dari Fakultas Ilmu Budaya, Aridho Laksono dan
Mahendra Puji Utama sebagai pembicara. Namun, dikarenakan
keperluan keluarga, Mahendra tidak dapat menghadiri acara hingga akhir.
diskusi ini turut menghadirkan Dosen dari Fakultas Ilmu Budaya, Aridho Laksono dan
Mahendra Puji Utama sebagai pembicara. Namun, dikarenakan
keperluan keluarga, Mahendra tidak dapat menghadiri acara hingga akhir.
Arsenio Wicaksono,
koordinator panitia, mengungkapkan kegiatan ini diadakan untuk memberikan
kesadaran dan saling bertukar pikiran tentang permasalahan pendidikan khususnya
di perguruan tinggi. “Biaya kuliah mahal, (membuat) kita sekarang bukan (menjadi)
mahasiswa tetapi lebih ke konsumen dan ini memang permasalahan di depan mata
dan harus dihadapi,” ujarnya.
koordinator panitia, mengungkapkan kegiatan ini diadakan untuk memberikan
kesadaran dan saling bertukar pikiran tentang permasalahan pendidikan khususnya
di perguruan tinggi. “Biaya kuliah mahal, (membuat) kita sekarang bukan (menjadi)
mahasiswa tetapi lebih ke konsumen dan ini memang permasalahan di depan mata
dan harus dihadapi,” ujarnya.
Lebih lanjut
Arsenio mengungkapkan kegiatan ini sebenarnya sudah direncanakan sekitar bulan
November (2017), namun terkendala A.S.U yang bukan organsiasi struktural membutuhkan
dukungan organisasi lain.
Arsenio mengungkapkan kegiatan ini sebenarnya sudah direncanakan sekitar bulan
November (2017), namun terkendala A.S.U yang bukan organsiasi struktural membutuhkan
dukungan organisasi lain.
Salah
satu peserta yang bernama Apriyani, mahasiswa sastra Jepang, mengapresiasi
acara ini sebagai ruang demokrasi mahasiswa untuk berpendapat. “Selain untuk
mengeluarkan pendapat, juga agar mahasiswa mampu berfikir kritis tentang
keadaan sekitar,” ujarnya.
satu peserta yang bernama Apriyani, mahasiswa sastra Jepang, mengapresiasi
acara ini sebagai ruang demokrasi mahasiswa untuk berpendapat. “Selain untuk
mengeluarkan pendapat, juga agar mahasiswa mampu berfikir kritis tentang
keadaan sekitar,” ujarnya.
Senada
dengan itu Rifqi, peserta dari mahasiswa ilmu pemeritahan, menyatakan acara ini
perlu diadakan secara berkala. “Acara ini perlu diadakan, tetapi dengan timeline yang periodik, tidak selalu (diadakan)
setiap minggu, (tetapi diadakan) seperti dua minggu sekali,” ucapnya.
dengan itu Rifqi, peserta dari mahasiswa ilmu pemeritahan, menyatakan acara ini
perlu diadakan secara berkala. “Acara ini perlu diadakan, tetapi dengan timeline yang periodik, tidak selalu (diadakan)
setiap minggu, (tetapi diadakan) seperti dua minggu sekali,” ucapnya.
Arsenio
berharap dengan diadakan acara ini antusias mahasiswa untuk berdiksusi dan
bertukar pikiran membahas permasalahan yang ada di sekitar Universitas akan lebih
ramai. “Jangan lupa membaca untuk membawa perubahan,” tambah Arsenio.
berharap dengan diadakan acara ini antusias mahasiswa untuk berdiksusi dan
bertukar pikiran membahas permasalahan yang ada di sekitar Universitas akan lebih
ramai. “Jangan lupa membaca untuk membawa perubahan,” tambah Arsenio.
Penulis: Indah, Elisa
Editor: Dwi, Ulil